Toyota Perkenalkan Corolla dan Levin Versi Listrik di China

BEIJING (DP) – Tahun lalu, Toyota menyatakan ingin menjual 5,5 juta mobil listrik pada 2030. China sebagai pasar mobil terbesar dunia, tentu tak luput dari target pemasaran Toyota.

Benar saja, raksasa otomotif asal Jepang itu memanfaatkan Beijing Motor Show 2018 yang dibuka medio pekan ini sebagai ajang untuk memperkenalkan sepasang model plug-in hybrid vehicle (PHEV).

Saat selubung dibuka, publik tak terlalu terkejut dengan kehadiran model PHEV Toyota tersebut, karena model tersebut adalah Corolla. Meski ada beberapa bagian panel yang baru pada Corolla listrik itu, tapi sebagian besar bodinya masih sama dengan model lawas. Padahal, Toyota baru saja menghadirkan hatchback Corolla model 2019, yang diperkenalkan di New York Motor Show beberapa waktu lalu.

Sedangkan model yang satu lagi adalah Levin. Keduanya dibekali mesin plug-in hybrid yang mampu melaju sejauh 50 km atau 31 mil dengan hanya menggunakan motor listrik. Untuk mesin konvensional, keduanya mengusung mesin bensin 1.8 liter.

Toyota akan mulai memproduksi Corolla dan Levin PHEV pada 2019 di China, yang membuatnya sebagai produksi pertama untuk model produksi PHEV.

Adapun ubahan yang membedakan antara Corolla dan Levin lawas dengan varian PHEV adalah desain velg, charging port, emblem dan strip yang yang terpasang memanjang pada bagian depan mobil.

Selain itu, Toyota juga berjanji akan meluncurkan model crossover C-HR/IZOA versi listrik mulai 2020. Lantas, apa bedanya C-HR/IZOA versi biasa dengan PHEV? Yang membedakan adalah jika untuk versi reguler, Toyota bermitra dengan GAC di China, sedangkan untuk versi PHV, Toyota menggandeng FAW Toyota Motor Sales.

Model Corolla dan Levin Hybrid sendiri terjual sekitar 140.000 unit tahun lalu di China, sehingga total kendaraan listrik Toyota yang terjual di negeri itu sebanyak sekitar 350.000 unit.

Di China, Toyota menjalin kerjasama dengan sejumlah mitra pemasok lokal untuk memproduksi beragam komponen vital, seperti poros penggerak khusus untuk kendaraan hybrid, yang dimulai pada 2015 di pabrik Changshu. Ke depan, pabrik tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi baterai jenis nickel-metal hydride hingga 220.000 unit pada 2020.

“Kami tetap percaya dengan semua aspek dari strategi lingkungan hidup di China, negara terdepan dalam hal elektrifikasi kendaraan di dunia,” kata Chief Executive Officer Toyota di wilayah China, Kazuhiro Kobayashi. [dp/TGH]

Previous articleHD Car Care Semakin Serius Membidik Pasar Sumatera
Next articleWahana Ajak Jurnalis Tengok SMK Binaannya Sambil ‘Main Tanah’