Sstt…Mercedes dan BMW ‘Bermesraan’ Bikin Komponen

STUTTGART (DP) – Di segmen mobil mewah, dua pabrikan mobil asal Jerman, BMW dan Mercedes-Benz adalah dua seteru abadi yang bersaing di hampir semua segmen. Keduanya juga saling berganti posisi dari sisi pencapaian volume penjualan mobil mewah di banyak negara.

Di tengah semakin sengitnya persaingan di banyak sektor, termasuk otomotif, upaya konsolidasi terus diupayakan demi mengejar efisiensi biaya produksi. Daimler, sebagai induk Mercedes-Benz, juga telah menjalin kerjasama dengan sejumlah pabrikan mobil lain, termasuk dengan Nissan.

Nah, demam konsolidasi di sektor otomotif sepertinya juga melanda jajaran eksekutif BMW Group dan Daimler AG, sehingga mereka mengambil langkah ‘tak biasa’, yakni saling ‘berangkulan’ untuk mencapai tujuan yang sama.

Sebuah laporan media di Jerman menyebutkan bahwa Daimler AG dan BMW Group tengah mempertimbangkan untuk bekerjasama tak hanya di bidang solusi mobilitas, tapi keduanya juga bakal memikirkan untuk bergandengan tangan untuk menggarap pengembangan sejumlah komponen utama yang bisa digunakan bersama.

Baca juga:  Kerjasama Honda Dengan Nissan Kembangkan Kendaraan Listrik di Jepang

Menurut laporan Bloomberg, ada beberapa kemungkinan yang dipertimbangkan untuk dikerjasamakan, seperti penggunaan platform kendaraan bersama, baterai kendaraan listrik dan teknologi mobil otonom. Tapi kolaborasi ini disebut-sebut terbatas pada teknologi yang tidak spesifik pada kedua brand.

Dengan meningkatnya kebutuhan investasi dalam pengembangan kendaraan otonom dan teknologi mobil listrik, sejumlah pabrikan mobil telah mempertimbangkan untuk menjalin kerjasama dengan para rivalnya dalam upaya memangkas biaya.

Salah satu kolaborasi terbaik yang terjalin adalah antara Volkswagen dengan Ford, yang bernegosiasi untuk bersama-sama mengembangkan kendaraan van dan juga kendaraan niaga.

Baik Daimler maupun BMW sama-sama mencatatkan penurunan laba tahun ini, terutama karena dampak dari perseteruan dagang antara negara-negara besar dan juga meningkatnya investasi untuk riset dan pengembangan. Ke depan, Daimler berencana menambah 10 mobil listrik dalam jajaran produk mereka dalam empat tahun ke depan, sedangkan BMW akan menawarkan 12 mobil listrik hingga 2025.

Baca juga:  PLN Boyong 10 Ribu Unit Mobil Listrik BYD Jadi Armada Operasional

Jauh sebelum kesepakatan ini, sebenarnya Mercedes dan BMW sudah bekerjasama dalam pembelian komponen dan bahkan membeli perusahaan pemetaan digital, HERE Technologies, senilai 2,5 miliar euro ($2,9 miliar) pada 2015, yang juga melibatkan Audi.

Tahun ini, kedua pabrikan mobil mewah itu menyepakati untuk menggabungkan platform car-sharing Car2Go dan DriveNow, kesepakatan yang telah mendapat persetujuan dari seluruh otoritas antitrust awal pekan ini. [dp/TGH]

Previous articleLexus UX Bakal ‘Disetrum’? Ini Buktinya
Next articleDaihatsu Copen Coupe Kini Punya Atap Permanen