DAPURPACU – Wahana Riders Club (WRC) merayakan eksistensinya yang ke-10. Komunitas berisikan para karyawan Wahana Artha Group penghobi sepeda motor ini merayakannya secara sederhana beberapa waktu lalu.
Tetap menjalankan protokol kesehatan, peringatan HUT WRC kali ini digelar dengan melakukan pemotongan tumpeng, yang berlokasi di Wisma Wahana Artha, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Mengusung tema ‘Reunion Epic Comeback’, acara tersebut hanya dihadiri beberapa personil pengurus WRC saja. Sementara anggota lainnya mengikuti secara virtual.
Perayaan internal juga berjalan cepat, setelah beragam sambutan acara langsung disusul dengan sesi pemotongan tumpeng dan ramah tamah.
“Tidak harus meriah namun tidak mengurangi rasa bahagia dapat berkumpul menjadi komunitas hingga 10 tahun lamanya. Maka dalam perayaan kondisi ini kami coba diisi dengan aksi sosial untuk membantu anggota yang terdampak pandemi,” jelas Penasehat sekaligus PIC Community Development Wahana, Agus Sigit.
Sigit menambahkan sesuai tema yang diangkat, momen satu dekade ini diharapkan menjadi titik baru WRC untuk tumbuh menjadi komunitas motor dengan lebih banyak manfaat dan keuntungan positif bagi setiap anggotanya.
Sebagai salah satu komunitas yang berada dalam wadah Asosiasi Honda Jakarta (AHJ), bersamaan dengan acara itu turut pula dibahas beragam rencana kegiatan ke depannya.
Sebagai informasi, WRC merupakan wadah yang dibangun bagi penghobi motor para karyawan yang tergabung dalam keluarga besar Wahana Artha Group.
Adapun anggota merupakan karyawan dari Main Dealer Sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT Wahana Makmuar Sejati (WMS), PT Wahana Ritelindo, PT Tristar Transindo dan PT Wahana Kalyanamitra Mahardhika.
Sesuai semangat awal membangun komunitas, pada perayaan ini juga kembali diingatkan untuk tetap menjalin kekompakan, menghadirkan kegiatan positif, dan dapat menjadi contoh pengendara yang sadar standar safety riding untuk pengendara lainnya.
“Kami tetap komitmen untuk tetap menjadi wadah komunitas yang dapat memberikan banyak manfaat bagi orang banyak tidak hanya internal namun masyarakat yang lebih luas lagi,” tutup Sigit. [dp/MTH]