Begini Cara Merawat Sistem Pengereman ABS Motor Anda

DAPURPACU – Sepeda motor yang beredar di Indonesia saat ini banyak telah dilengkapi dengan fitur keselamatan terkini, salah satunya sistem pengereman ABS (Anti-lock Braking System).

Berkat adanya peranti ini pengendara akan mendapatkan gaya pengereman yang lebih optimal dan tentunya akan lebih mudah mengontrol laju kendaraan ketika berkendara.

Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, sistem pengereman ABS memang dirancang untuk menjamin keamanan pengendara di jalan.

“Adanya sistem ini Anda dapat mengendalikan sepeda motor dengan sempurna walaupun dalam kondisi pengereman yang kuat,” jelas Ade, dalam keterangan resminya.

Meski demikian agar sistem pengereman ABS ini dapat berfungsi secara optimal, ada beberapa hal yang sebaiknya rutin untuk dilakukan pemeriksaan.

Seluruh pengecekan tersebut terkait dengan kinerja dan kondisi fisik sistem rem ABS-nya, meliputi :

1. Kondisi Minyak Rem
Minyak rem menjadi salah satu komponen yang harus diperhatikan agar sistem pengereman motor dapat berkerja dengan baik.

Pastikan volume minyak rem pada tangki reservoir tetap sesuai standar artinya tidak lebih dan kurang dari batas yang tertera pada garis ‘lower’ pada wadah tersebut.

2. Kondisi Kanvas Rem
Kanvas rem merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pengereman motor. Komponen inilah yang berfungsi menjepit disc brake atau piringan cakram (dengan bantuan caliper) pada saat tuas rem ditekan.

Ade menjelaskan untuk mengetahui apakah kanvas rem masih layak pakai atau tidak sangatlah mudah, yaitu dengan memperhatikan tanda garis pada permukaan kanvas rem tersebut.

Apabila permukaan garis tersebut sudah rata dengan permukaan kanvas remnya, artinya kanvas rem sudah aus atau harus segera di ganti.

3. Kebersihan Caliper dan Disc Brake
Kaliper rem dan disc brake sebenarnya merupakan komponen yang jarang sekali terjadi kerusakan selama pemakaiannya wajar. Namun tetap saja perlu dilakukan perawatan.

Caranya dengan rutin membersihkan dari debu, tanah, minyak dan kotoran lain yang menempel pada komponen tersebut, terlebih lagi jika motor habis melibas banjir atau jalanan yang berlumpur.

4. Kondisi Pulser Ring
Pada pelek motor ABS ditambahkan speed sensor dan pulser ring atau ring berongga untuk membaca kecepatan di pangkal roda. Apabila terjadi kerusakan biasanya akan mengganggu kinerja sistem ABS.

Dalam hal ini penting sekali bagi pemilik motor untuk memperhatikan hal ini. Hindari penggunaan gembok yang dipasang di piringan cakramnya.

Sebab jika sewaktu-waktu Anda menggunakan gembok kemudian lupa membukanya saat hendak jalan, hal ini akan membuat pulser ring menjadi penyok.

Perawatan pulser ring sebenarnya sangatlah mudah, cukup membersihkan piringan pulser ring tersebut dari adanya kotoran-kotoran yang menempel.

Karena dengan banyaknya kotoran di sana dapat mengakibatkan pembacaan kecepatan roda menjadi terganggu, hasilnya kinerja sistem rem ABS juga akan terganggu.

5. Kondisi Selang Rem
Memeriksa selang rem yang menghubungkan antara master cylinder rem dengan caliper juga sangat penting. Melalui selang ini, minyak rem akan mendorong caliper secara hidrolik untuk menekan disc brake.

Melihat dari fungsinya dalam sistem pengereman, penting sekali selang rem untuk dilakukan pemeriksaan terhadap adanya kebocoran, retak-retak dan pemburukan lainnya.

6. Perhatikan indikator ABS
Di setiap sepeda motor yang dilengkapi fitur ABS, pastinya akan terdapat lampu indikator ABS di bagian speedometer. Fungsinya untuk memberikan beberapa informasi kepada pengendara, diantaranya :

a. Indikator ABS selalu menyala saat kunci kontak di ‘ON’ kan, lalu mati setelah motor berjalan melebihi kecepatan 10 km/jam. Ini menginformasikan sistem ABS siap bekerja dan dalam kondisi yang baik.

b. Indikator ABS berkedip terus menerus setelah kunci kontak di ‘ON’ kan, berarti kondisi sistem ABS sedang bermasalah atau error.

“Jika Anda menemukan kondisi seperti itu, segera bawa sepeda motor Anda ke bengkel resmi Honda atau AHASS terdekat,” jelas Ade kemudian.

Tak perlu panik pada kondisi ini, sistem pengereman akan tetap bekerja normal seperti layaknya rem hydrolik lainnya. Sebab hanya sistem ABS-nya saja yang tak bekerja.

7. Modifikasi Ukuran Ban
Mengganti ban dengan ukuran yang lebih besar dari standar menjadi langkah modifikasi termudah. Namun tetap diperhatikan jika motor Anda telah dilengkapi dengan ABS.

Perhatikan ukuran ban yang ingin diganti, dan dianjurkan hanya naik satu tingkat saja dari standarnya. Jika perlakuannya salah maka sistem ABS bisa jadi akan menjadi error.

“Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan mekanik AHASS jika anda ingin mengganti ban dengan ukuran yang berbeda,” tutup Ade. [dp/MTH]

Previous articleNew Peugeot 2008 Resmi Mendarat di Malaysia
Next articleTekiro Jadi Merek Paling Diingat Masyarakat di Dunia Digital