DAPURPACU – Kompetisi antar mekanik Isuzu tingkat internasional, I-1 Grand Prix, kembali digelar tahun ini secara online yang diikuti teknisi dari 42 negara di dunia.
Untuk tahun ini, perwakilan mekanik PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI-Isuzu Indonesia) berhasil mendapatkan gelar Triple Star pada Aftersales Award.
Gelar ini merupakan sebuah kehormatan bagi Isuzu Indonesia yang telah terbukti memberikan kualitas layanan purna jual yang baik, sesuai dengan standar Isuzu Motors Ltd Jepang.
Fuad Hasyim, Technical Training Dept. Head IAMI memaparkan, kompetisi ini merupakan ajang yang membutuhkan kemampuan analisis dan problem solving yang kuat dari para mekanik.
“Dengan perolehan prestasi yang diraih kali ini, PT IAMI optimis dapat lebih maksimal lagi pada tahun 2023 mendatang,” ujar Fuad, dalam siaran resminya, Selasa (23/11).
Adapun perwakilan Isuzu Indonesia terdiri dari dua orang untuk kelas commercial vehicle (CV), yakni Sidiq Susilo Wibowo dari Borneo Isuzu Pontianak dan Agung Pambudi dari Astra Isuzu Waru.
Sementara untuk tim light commercial vehichle (LCV) diwakili oleh Ricky Firman Prayogo dari Astra Isuzu Manado dan Rustiawan Astra Isuzu Cirebon.
Yuda Arikunto, Instruktur Mekanik yang merangkap sebagai team coach tim mekanik CV menuturkan, secara detail ada 42 negara yang mengikuti kompetisi kelas CV.
Sedangkan pada kategori LCV diikuti 23 negara, antara lain mereka berasal dari Jepang sendiri, Filipina, Thailand, Vietnam dan juga Rusia.
“Delapan mekanik terbaik diundang untuk ikut seleksi selama 3 minggu. Lalu diambil lagi dua yang terbaik untuk ikut karantina selama 6 minggu,” ujar Yuda.
Untuk bisa masuk dalam tim mekanik yang berlomba di taraf internasional ini, masing-masing teknisi dipilih dari para juara kompetisi nasional yang berlangsung beberapa bulan sebelumnya.
Di ajang ini seluruh mekanik Isuzu dari masing-masing negara, termasuk Indonesia berlomba memahami permasalahan dan harus bisa memperbaiki dengan prosedur yang baik dan benar.
Termasuk yang dilakukan oleh perwakilan mekanik dari IAMI yang tahun ini mengirimkan empat teknisi mereka menjadi peserta, yang merupakan hasil seleksi dari kompetisi tingkat nasional.
Selama kompetisi, peserta akan melewati tes yang terbagi dalam 4 tahapan. Sekalipun komunikasi dilakukan secara online, tes yang diadakan mencakup diagnosis secara langsung pada kendaraan yang sudah direkayasa mengalami permasalahaan.
“Untuk rekayasa kendaraan yang rusak ini ada competition coordinator yang menerima arahan dari Isuzu Jepang dan informasi yang diterimanya ini tidak diketahui siapa pun,” tutur Yuda.
Keempat tes itu sendiri terdiri dari pengujian kemampuan peserta secara teori berisi 20 soal yang harus dikerjakan dan diselesaikan dalam waktu 60 menit.
Pengetesan kedua dan ketiga berupa virtual diagnostic failure, serta tes kombo dengan komunikasi virtual dan menghadapi kendaraan secara langsung.
Yuda mengakui, tekanan mental selama lomba, Yuda dan tim sudah mempersiapkan gambaran tes yang mungkin dihadapi para mekanik perwakilan Indonesia.
Gambaran tersebut diantaranya pemeriksaan kendaraan, beberapa malfungsi, termasuk di kelistrikan, hingga sasis. Di luar dugaan, peserta menghadapi persoalan yang di luar prediksi.
Ketika gambaran sebelumnya merujuk pada problem seperti mengapa sebuah kendaraan tidak bisa menyala, justru persoalan di 2022 ini adalah mengapa kendaraan menjadi boros bahan bakar.
“Di luar prediksi. Persoalannya adalah BBM boros dan pemeriksaan pun lebih meluas. Namun tim langsung move, agile, bisa set up ke yang baru,” tutup Yuda.
Bagaimanapun, perwakilan mekanik Isuzu Indonesia dimatangkan dengan pengetahuan dan praktik untuk siap dalam kondisi-kondisi yang tak terduga. [dp/MTH]