DAPURPACU – Pacific Bike memberikan kejutan kepada pengunjung Jakarta Fair Kemayoran 2023, dengan menghadirkan produk motor listrik terbarunya yakni Pacific Whizz.
Tak hanya itu, salah satu merek dibawah PT Roda Pasifik Mandiri (RPM) juga meluncurkan dua produk sepeda listrik (e-bike) yaitu Syncros 7.0 dan 8.0, Sabtu (24/6).
Promotion Manager Pacific Bike, Janto Hasan mengatakan, diluncurkannya Whizz untuk memberikan pilihan lebih luas kepada masyarakat pada sepeda motor listrik di Tanah Air.
Secara desain, Pacific Whizz mengusung tampilan modern dipadukan desain yang sporty dan futuristik. Sepintas Whizz memiliki kemiripan dengan motor skutik keluaran Honda.
Seluruh pencahayaan pun telah dilengkapi dengan teknologi LED, mulai dari lampu depan plus day time running light (DRL), rem hingga keempat lampu seinnya.
Pada dashboard pun sudah full digital yang meningkatkan sisi modern-nya. Fitur-fitur lain pun disematkan layaknya sepeda motor pada umumnya, seperti rem cakram pada kedua rodanya.
Kemudian ada juga kunci kontak maupun model keyless, serta tersedia tiga mode berkendara dengan kecepatan berbeda, yaitu 50 km/jam, 60 km/jam dan 75 km/jam.
Pacific Whizz dilengkapi dengan pelek berdiameter 14 inci dengan lingkar ban berukuran 90/90 pada sektor kaki-kakinya. Sebagai motor listrik, Whizz dibekali motor berkapasitas besar.
Tenaga dari baterai berkapasitas 96 V/20 AH tersebut mampu menyeburkan tenaga hingga 2.000 watt, yang diklaim menjadi yang terbesar dari motor listrik yang sudah beredar sebelumnya.
“Tidak butuh lama mengisi daya baterainya, hanya cukup 7-8 jam saja. Tidak perlu menukarnya (swab), karena kami akan sediakan soket pengisian baterai,” tutur Janto.
“Whizz dapat melaju hingga kecepatan maksimum sekitar 75 km/jam dengan daya jelajah sampai 85 km,” tambahnya, disela peluncuran di booth Pacific Bike di Hall A3 JFK 2023, Sabtu (24/6).
Janto menyebutkan, Pacific Whizz sudah bisa dipesan selama pameran JFK 2023 berlangsung dan unit diklaim baru akan diterima konsumen tiga bulan ke depan.
“Inden selama tiga bulan dan calon konsumen sudah bisa memesannya dari sekarang dengan harga Rp16,8 juta off the road. Ditambah pengurusan STNK sekitar Rp2 juta,” tandasnya.
Janto memaparkan bahwa Whizz akan mendapatkan subsidi Pemerintah, karena pabrik Pacific Bike di Semarang, Jawa Tengah, telah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 55 persen.
Varian Baru e-Bike Syncros
Selain Whizz, Pacific Bike juga meluncurkan varian baru sepeda listrik di keluarga Syncros, yaitu Syncros 7.0 dan 8.0, yang memiliki beberapa keunggulan dibanding model sebelumnya.
Hadirnya kedua model sepeda listrik baru ini dapat memenuhi keinginan masyarakat untuk transportasi jarak dekat. Tampilan lebih bergaya ditonjolkan pada kedua model tersebut.
Fitur-fitur baru pun disematkan, seperti dipasangkannya headlamp berukuran besar untuk Syncros 8.0. Terdapat empat mode kecepatan yang bisa dipilih oleh penggunannya.
Syncros 8.0 juga dibekali motor berkekuatan 800 watt, serta baterai berkapasitas 60 V/20 AH, yang membuatnya mampu melaju hingga sejauh 60 km.
Untuk memberikan kontrol maksimal, ebike seharga Rp8,3 juta ini dilengkapi rem cakram di roda depan berdiameter 10 inci dengan lebar 3 inci, yang memberikan kestabilan saat di jalan raya.
Sementara pada Syncros 7.0 yang dibanderol Rp7,1 juta, juga tak kalah menarik dengan ‘amunisi’ yang dipasangkan oleh Pacific Bike, meski menggunakan motor power dan baterai lebih kecil.
Tampil lebih futuristik dengan bodi yang kompak, Syncros 7.0 didukung motor power sebesar 650 watt dan baterai bertenaga 48V/20.2 AH, dengan daya jelajah hingga 60 km.
Konfigurasi tersebut terbilang mirip dengan Syncros 6.0, yang memiliki komposisi serupa namun jelajah lebih jauh hingga sekitar 70 km.
Sensasi berkendara didukung adanya rem cakram di depan dengan empat mode kecepatan, yaitu ECO, Normal, Sport dan Boost. Sepeda listrik ini mampu menanggung beban sampai 150 kg. [dp/TH]