DAPURPACU – Ajang balap motocross Trial Game Dirt 2023 seri pamungkas berjalan seru dan menegangkan dari para crosser peserta balap di hari pertama dimulai, Jumat (3/11).
Berlangsung di Sirkuit Lapangan Rampal, Malang, Jawa Timur, seluruh peserta mendapat tantangan keras untuk menaklukan lintasan sepanjang 900 meter tersebut.
Strategi untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang berubah-ubah juga menjadi tantangan tersendiri. Sebab, sejak dimulainya lomba pada sore hari, awan mendung menggelayut di atas lapangan.
“Kondisi ini membuat para pebalap harus atur strategi demi melahirkan performa terbaiknya di atas lintasan,” kata Jim Sudaryanto, Pimpinan Lomba Trial Game Dirt 2023.
Dia mengeklaim, putaran akhir ajang balap tersebut di Kota Malang berhasil memancing animo yang tinggi dari para crosser, termasuk dari masyarakat yang menonton langsung di sirkuit.
Total jumlah peserta pada seri ini sebanyak 56 starter dari total empat kelas yang diperlombakan, yakni FFA, Campuran Open, Campuran Non Seeded dan FFA Master.
“Jumlah terbanyak ada di kelas FFA dengan total 26 starter. Jumlah ini cukup banyak karena memang mayoritas pebalap tertarik di kelas FFA,” tambahnya dalam siaran resmi.
Menurutnya, sirkuit yang sebelumnya digunakan untuk perhelatan Honda Bikers Day Nasional itu, telah didesain semaksimal mungkin agar pebalap bisa menunjukkan performa dan kemampuan terbaiknya di atas lintasan.
“Tikungan ‘R’ nya lebih besar dan treknya panjang bisa dimaksimalkan oleh pebalap. Ini trek yang terbesar dan mungkin paling bagus di enam seri Trial Game Dirt 2023,” jelas Jim.
Pada ajang yang diinisiasi oleh ’76Rider’ tersebut, Sirkuit Rampal memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi dengan hadirnya halang-rintang yang harus dihadapi.
Para pebalap diharuskan menuntaskan rintangan mulai dari double car jump, jumpingan patah, giant table top, titian kobra, jumpingan kurma royal, serta paling anyar Jumping Tong.
Di balapan hari pertama ini, terdapat tiga kelas yang melakukan race, yaitu Free For All (FFA), Campuran Open, serta Campuran Non Seeded.
Di kelas Campuran Open, Lantian Juan tampil gemilang menjadi yang tercepat di Heat 1 dan Heat 2, dengan total waktu 04:00.776, ditempel ketat Asep Lukman di posisi dua dengan waktu 04:01.803. Sementara posisi ketiga dihuni M Excel dengan torehan waktu 04:03.963.
Sementara di kelas FFA, Lantian Juan juga berhasil meraih total waktu tercepat di Heat 1 dan Heat 2, yang mencatatkan waktu 03:53.923.
Lukman lagi-lagi harus puas berada di posisi kedua dengan waktu 03:56.167. Sedangkan urutan tiga, crosser asal Lamongan Ananda Rigi Aditya mencatatkan waktu 03:56.528.
Terakhir di kelas Campuran Non Seeded, best time tercepat diraih oleh crosser Aksa Firma dengan best time di Heat 1 dan Heat 2 02:05.454.
Diikuti oleh Javier Bhagawanta dengan best time 02:08.698. Sementara Alif Tantowi menduduki posisi ketiga dengan mencatatkan waaktu terbaik 02:08.853.
Kerasnya persaingan di seri pamungkas ini diakui oleh Ivan Harry Nugroho. Pebalap bernomor start 33 ini bersaing ketat di dua kelas yakni FFA dan Campuran Open.
Saat ini, Ivan berada di posisi tiga besar dalam perburuan gelar juara umum di kelas FFA dan Campuran Open Trial Game Dirt 2023.
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah ini mengaku lintasan Rampal memiliki karakter high speed namun berpasir yang perlu diwaspadai para crosser.
“Sebenarnya ukuran trek cukup besar sehingga bisa maksimal dan gaspol di lintasan. Tapi karena kondisinya semi berpasir, jadi harus hati-hati,” tutur Ivan.
“Sehingga strategi saya lebih ke suspensi untuk menyesuaikannya. Semoga di seri penutup ini saya bisa mendapat hasil yang bagus,” ungkapnya lebih lanjut.
Jim meyakini jalan race akan semakin kompetitif pada esok hari, Sabtu (4/11). Pasalnya, tak hanya ingin menampilkan aksi terbaik di lintasan, para rider juga berupaya mengunci gelar juara umum di dua kelas utama, FFA dan Campuran Open.
“Sampai saat ini poin tertinggi memang masih dipegang oleh Lantian Juan yang dibayang-bayangi oleh Asep Lukman dan Ivan Harry,” tutup Jim. [dp/TH]
