Biaya Kepemilikan Suzuki Grand Vitara Mulai Dari Rp21 Ribuan Per Hari

DAPURPACUID – Bila Anda berniat untuk meminang Grand Vitara saat ini, Suzuki menjanjikan biaya kepemilikan ‘super’ ringan per harinya baik pada varian GL maupun tipe GX.

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengeklaim bahwa SUV ramah lingkungan andalannya tersebut mampu menorehkan peningkatan penjualan hingga 8 persen hingga November lalu.

Hal ini pun dibenarkan oleh Asst. to Dept Head of 4W Sales PT SIS, Randy R. Murdoko bahwa mobil jenis SUV hybrid menerima perhatian khusus di kalangan masyarakat Indonesia.

Maka dari itu, lanjut dia, Suzuki yakin langkah menghadirkan SUV ramah lingkungan dengan harga kompetitif merupakan keputusan tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar di Tanah Air.

Randy pun mengakui, saat ini kategori SUV di Indonesia menjadi kontributor terbesar dalam penjualan Suzuki secara keseluruhan, yaitu hingga sebesar 58 persen.

Tingginya minat konsumen pada lini model SUV berkat keunggulan yang diusungnya, seperti mampu menempuh beragam medan jalanan, ground clearance yang tinggi, kapasitas muat luas, tampilan yang kokoh, serta keunggulan lainnya.

Baca juga:  Jutaan Masyarakat Lebih Yakin Perawatan di Beres Suzuki

“Grand Vitara telah lama berada di pasar Indonesia, dan kami akan terus menghadirkan ubahan yang menambah nilai SUV hybrid legendaris ini,” janji Randy dalam siaran resminya.

“Selain menawarkan fitur-fitur canggih, salah satu keunggulan yang Grand Vitara tawarkan adalah biaya yang kompetitif, baik dari biaya awal pembelian hingga biaya kepemilikan,” tambahnya.

Suzuki mengeklaim biaya kepemilikan Grand Vitara tetap dapat dikategorikan ekonomis yaitu Rp21.452 per hari untuk tipe GL dan Rp22.545 per hari untuk varian GX.

Seperti diketahui, Grand Vitara dibekali mesin 1.500 cc berkode K15C Dual Jet dipadukan dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).

Calon konsumen juga dapat terlebih dahulu menghitung estimasi biaya kepemilikan Grand Vitara, yang meliputi biaya perawatan berkala dan pajak kendaraannya.

Biaya Perawatan Berkala

Pasca melakukan pembelian unit baru, Suzuki mengimbau untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan secara rutin kendaraannya di bengkel resmi Suzuki terdekat.

Baca juga:  Jutaan Masyarakat Lebih Yakin Perawatan di Beres Suzuki

Untuk itu, Suzuki menyediakan layanan gratis biaya jasa servis yang diperuntukkan kepada setiap pelanggan yang melakukan pemeriksaan kondisi kendaraannya secara berkala hingga jarak tempuh 50.000 km.

Dengan begitu konsumen baru akan dikenakan biaya jasa servis saat mobil sudah mencapai 60.000 km hingga 100.000 km dan seterusnya.

Dengan paket servis yang diberikan maka besaran biaya yang akan dikeluarkan hingga kendaraan menempuh 100.000 km atau 5 tahun berkisar Rp10.589.750, atau jika dihitung per harinya adalah sebesar Rp5.803.

Perawatan itu meliputi penggantian fast moving parts dan produk oli Ecstar. Namun biaya ini belum termasuk penggantian suku cadang atas permintaan atau kebutuhan konsumen berdasarkan pemakaian kendaraan.

Biaya Pajak Tahunan

Biaya lain yang tidak kalah penting dan dijadikan sebagai patokan untuk biaya selama kepemilikan Grand Vitara adalah biaya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Meski berbasiskan mobil yang sama, kedua tipe Grand Vitara memiliki perbedaan biaya PKB. Untuk tipe GL dikenakan biaya sebesar Rp5.712.000 per tahun, atau sebesar Rp15.649 per hari.

Baca juga:  Jutaan Masyarakat Lebih Yakin Perawatan di Beres Suzuki

Lalu kisaran biaya yang dikeluarkan untuk varian GX sebesar Rp6.111.000 per tahun, atau jika dibagi per hari maka biaya yang dikeluarkan per harinya yaitu Rp16.742.

Randy memaparkan, lewat penjabaran biaya di atas diharapkan dapat membantu calon konsumen dalam menghitung biaya yang akan dikeluarkan ketika membeli Grand Vitara.

“Dengan begitu mereka semakin yakin melakukan pembelian (Grand Vitara). Ini menjadi bentuk komitmen kami untuk memudahkan masyarakat mendapatkan mobil impiannya,” pungkasnya. [dp/TH]

Previous articleLibur Nataru, Wahana Ritelindo Siagakan 19 AHASS
Next articleHonda dan Isuzu Uji Coba Truk Berbahan Bakar Hidrogen di Jepang