Jangan Asal Derek Mobil Listrik Mogok, ini Akibatnya

DAPURPACUID – Bukan tanpa alasan kondisi di atas tidak akan terjadi pada mobil listrik saat dikendarai di jalan. Kemacetan yang parah tentu bikin daya baterai tersedot banyak.

Bila kondisi baterai semakin menipis sementara lokasi pengisian daya baterai masih jauh, bukan tidak mungkin ancaman mogok akan terjadi di jalan. Lalu bagaimana dengan penanganannya?

PT Sokonindo Automobile, APM pemegang merek DFSK dan Seres coba memberikan sedikit tips bila para konsumen pemilik Gelora E dan Seres E1 mengalami mogok di jalan.

Seperti diketahui, Sokonindo Automobile menjadi pabrikan pertama yang menghadirkan Gelora E sebagai kendaraan niaga ringan di Indonesia. Kendaraan ini hadir dalam dua varian yaitu minibus dan blind van.

Sementara Seres E1 merupakan produk perdana bagi merek lansiran Tiongkok tersebut di Tanah Air. City car ini diklaim telah mendulang kesuksesan diawal kehadirannya.

Terkait kondisi di atas, Deputy Head of Customer Service Division Sokonindo Automobile, Herry Bertus Windyarto memaparkan, sistem penggerak yang berbeda antara mobil listrik dengan kendaraan internal combustion engine membuat penggunaan, perawatan, hingga penanganan di kondisi darurat berbeda.

Baca juga:  Total Ada 7 Model Honda 0 Series Hingga Tahun 2030

“Kendaraan listrik menggunakan motor penggerak untuk memutar roda dan komponen ini tidak bisa bekerja apabila kendaraan dalam kondisi mati,” imbuh Herry.

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah harus tenang. Pastikan Anda dan semua penumpang dalam kondisi baik dan kendaraan diusahakan bisa di posisi yang aman.

Apabila ingin mendereknya (towing), pastikan dilakukan dengan benar dan tepat agar tidak menambah kerusakan lainnya yang bisa membuat biaya perbaikan semakin besar.

Perhatikan juga kendaraan towing yang digunakan, dan disarankan model flatbed, sehingga posisi kendaraan yang mogok bisa digendong sepenuhnya di atas kendaraan derek.

Penggunaan kendaraan derek model flatbed ini untuk meminimalisir kerusakan di motor penggerak apabila dipaksa diderek atau bahkan di dorong terlalu jauh.

Herry mencontohkan, Seres E1 dilengkapi Permanent Magnet Synchronous Motor di roda belakang yang didukung transmisi otomatis. Saat kondisi mogok usahakan transmisi di posisi N.

Baca juga:  Total Ada 7 Model Honda 0 Series Hingga Tahun 2030

Lalu mobil dengan banderol mulai dari Rp189 juta OTR Jakarta ini bisa didorong untuk naik ke atas truk derek dan digendong di atasnya.

Para insinyur memberikan toleransi untuk mendorong Seres E1 sejauh ±10 meter. Setelah sampai di atas truk, transmisi bisa dipindah ke posisi P dan roda dikunci untuk mengamankan selama di atas.

“Gunakan derek flatbed bila kondisinya mogok dan segera antarkan kendaraan ke bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan optimal dari mekanik kami,” tutup Herry. [dp/TH]

Previous articleRawat Mobil Mitsubishi di Bengkel Resmi, Diskon Sampai 43 Persen
Next articleTingkatkan Kepuasan Konsumen, KTB Relokasi Diler 3S di Bukittinggi