DAPURPACUID – PT Toyota-Astra Motor memboyong formasi lengkap kendaraan elektrifikasi (xEV) di ajang GIIAS 2024 pada booth di Hall 5B ICE BSD City, Tangerang, 18-28 Juli.
Sebagai bentuk implementasi Multi Pathway Strategy, Toyota meluncurkan All New Prius HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan memperkenalkan All New Prius PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Kehadiran kedua xEV ini untuk menemani Toyota FT-3e, mobil konsep yang menganut BEV (Battery Electric Vehicle), sebagai bentuk ekspansi teknologi dengan menghadirkan carbon neutral technology yang lengkap dan berkelanjutan.
Toyota juga turut memamerkan Kijang Innova Zenix HEV Flexy Fuel Concept dan Mirai Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) berbahan bakar hidrogen murni, guna diperlihatkan kepada pengunjung.
President Director PT Toyota-Astra Motor, Hiroyuki Ueda mengatakan, sejalan target Net Zero Emission 2060 Pemerintah Indonesia, pihaknya melalui Beyond Zero bertujuan untuk mempercepat pengurangan emisi dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
“Dengan Multi Pathway Strategy melalui berbagai jenis teknologi elektrifikasi dan penggunaan energi terbarukan dalam mendukung mobilitas berkelanjutan,” jelasnya.
“Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid berkontribusi besar di segmen mobil hybrid untuk saat ini. Kami meyakini teknologi hybrid Toyota sudah siap untuk pasar Indonesia,” imbuhnya.
Ueda memaparkan, sejak 2009, TAM telah meluncurkan lebih dari 27 model kendaraan xEV Toyota dan Lexus, baik dari segmen Hybrid EV, Plug-In Hybrid EV dan Battery EV.
Sementara pada 2023, pasar xEV Indonesia menembus angka 71.500 unit secara Wholesales, di mana Hybrid EV menguasai 76 persen, sedangkan Battery EV menyumbang 24 persen.
Dia mengakui penjualan xEV Toyota mampu mendulang hasil positif. Terbukti di semester I 2024, Toyota masih memimpin perolehan penjualan kendaraan elektrifikasi sebanyak 15.017 unit (whole sales).
Dengan jumlah tersebut lini produk xEV Toyota berhasil menguasai 40 persen pangsa pasar elektrifikasi nasional, dengan model HEV sebagai kontributor terbesar.
Untuk lineup xEV terbaru All New Prius HEV, generasi kelima Prius ini tampil dengan progressive design sebagai representasi pengembangan teknologi elektrifikasi Toyota.
Penggunaan platform TNGA-C generasi kedua membuat center of gravity-nya menjadi lebih rendah yang meningkatkan handling serta kualitas berkendara.
Dikombinasikan dengan Toyota Hybrid System terbaru dengan akselerasi memuaskan dan responsif, dengan tingkat efisiensi bahan bakar mumpuni. Versi Indonesia dibekali mesin hybrid 2ZR-FXE, serupa milik Corolla Cross HEV.
“Kami sekali lagi memperluas opsi kendaraan elektrifikasi Toyota dengan me-launching All New Prius HEV, dan berencana menambah lebih banyak model elektrifikasi ke depannya,” ujar Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto.
Toyota Prius PHEV dipajang dengan fokus utama pada efisiensi BBM lebih maksimal, berkat kapasitas baterai lebih besar yang bisa memanfaatkan external charging.
Pihak Toyota meyakini produk ini makin bertumbuh dikarenakan terus diperluasnya Toyota xEV Ecosystem dalam bentuk charging spot di 115 lokasi strategis.
Dari jumlah itu, 111 titik di antaranya ada di diler resmi Toyota, 2 titik di mal besar Jakarta dan 2 titik di Rest Area Jalan Tol Trans Jawa.
Keunggulan dari model PHEV yaitu memiliki kemampuan self charging untuk menjaga mobilitas di wilayah yang masih belum terjangkau charging spot.
Sementara untuk tingkat efisiensinya yang ‘brilian’ berkat dibenamkanya hybrid engine dengan siklus Atkinson, serta emisi yang jauh lebih rendah ketimbang mobil konvensional.
Tak kalah menarik, booth Toyota juga menampilkan Kijang Innova Zenix HEV Flexy Fuel Concept. Mobil MPV ini menggabungkan teknologi Hybrid dengan penggunaan bahan bakar alternatif dan mempercepat pengurangan emisi karbon.
Semakin memudahkan pelanggan, semua model mesin pembakaran internal (ICE) terbaru Toyota telah dirancang agar bisa memakai bahan bakar Bioetanol (E10), serta jajaran mesin diesel Toyota telah mendukung pemakaian BBM Biodiesel.
Toyota berkomitmen untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menjalankan Indonesia Energy Roadmap. Target jangka pendeknya adalah energi terbarukan bakal memenuhi setidaknya 34% pasokan listrik di Indonesia pada tahun 2030 untuk selanjutnya menuju Net Zero Emission di tahun 2060.
Dengan Multi Pathway Strategy, Toyota memperkenalkan carbon neutral technology Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) sebagai jawaban atas kebijakan itu, melalui Mirai.
Mobil ini menggunakan hidrogen murni sebagai sumber energi penggerak motor listrik, sehingga dipastikan zero emission karena emisinya berupa air murni, serta senyap khas mobil listrik.
Hadirnya teknologi ini diyakini oleh Toyota kelak dapat dimanfaatkan oleh moda transportasi lain, termasuk sumber energi untuk industri, perusahaan dan rumah tangga.
Tak kalah menarik, turut pula dihadirkan Toyota FT-3e di booth, sebagai concept car yang merepresentasikan keseriusan Toyota dalam pengembangan teknologi Battery EV.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy menuturkan, pada GIIAS kali ini Toyota berkomitmen menawarkan solusi mobilitas rendah emisi kepada publik dengan menghadirkan jajaran kendaraan elektrifikasi lengkap dengan keuntungannya masing-masing.
“Didukung juga ekosistem lengkap seperti charging station agar mobilitas xEV Toyota dapat berlangsung dengan aman dan nyaman kemanapun tujuannya,” jelasnya kemudian.
“Toyota juga mempersiapkan lebih banyak metode guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menekan emisi karbon, salah satunya lewat kehadiran Waste Station Toyota di beberapa titik di kota besar,” pungkasnya. [dpid/DF]
