DAPURPACUID – Saat ini, banyak pabrikan mobil pendatang baru ke Indonesia menghadirkan berbagai model kendaraan listrik, dengan alasan mendukung program pemerintah terkait elektrifikasi.
Namun pada intinya mereka gencar menghadirkan kendaraan ramah lingkungan. Tak terkecuali bagi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), yang dalam kurun waktu dua tahun belakangan sudah memasarkan kendaraan elektrifikasi berjenis mild hybrid.
Meski baru saja memperkenalkan konsep mobil listrik murni pertamanya eVX di GIIAS 2024, Suzuki menilai teknologi hybrid saat ini paling pas dan masih dibutuhkan untuk industri otomotif di Indonesia.
Bagi Suzuki sendiri, dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yang diusungnya bisa menjadi jembatan menuju kendaraan elektrifikasi selanjutnya.
Apalagi, mobil hybrid yang ditawarkan Suzuki punya harga paling murah ketimbang dari pabrikan lainnya, dimana banderol yang ditawarkan mulai dari Rp276,2 juta sampai yang termahal Rp387,4 juta (tergantung model).
Suzuki sendiri sejak 2022 lalu, sudah memasarkan tiga model hybrid dengan teknologi SHVS yang dipasarkan di Tanah Air. Ketiganya yaitu Ertiga, Grand Vitara, dan yang teranyar XL7.
“Kami dari Suzuki Indonesia percaya melalui teknologi hybrid ini memiliki pertumbuhan berkelanjutan yang sangat dibutuhkan oleh industri otomotif, untuk menuju ke rencana reduksi emisi secara berkesinambungan,” ucap Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Harold menuturkan, keputusan Suzuki memilih untuk memasarkan mobil hybrid adalah karena untuk menjembatani kebiasaan masyarakat dari mobil konvensional (Internal Combustion Engine/ICE) ke listrik tidaklah mudah.
Menurut Dept. Head Strategic Planning Department PT SIS, Joshi Prasetya, elektrifikasi masih dianggap hal baru di kalangan masyarakat. Alhasil, kata dia, dibutuhkan edukasi serta popularisasi secara bertahap sambil memikirkan skala ekonomi konsumen.
“Dengan teknologi tepat dan harga terjangkau sehingga masyarakat bisa beli lebih banyak kendaraan tersebut dan merasakannya. Itulah yang kita bilang sebagai popularisasi,” jelasnya.
Di sisi lain, respon terhadap mobil hybrid terus mengalami pertumbuhan yang pesat setiap tahunnya. Data Gaikindo merilis, sepanjang 2023 lalu, penjualan mobil listrik dan hybrid mengalami pertumbuhan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun itu, penjualan mobil listrik menembus angka 17 ribu unit. Sedangkan penjualan mobil hybrid mampu menembus angka 54 ribu unit sepanjang tahun tersebut.
Jadi dapat dikatakan kehadiran model-model hybrid ke pasar otomotif Indonesia lebih diminati dibandingkan rangkaian mobil listrik, yang makin membanjiri pada 2023 lalu.
Suzuki sendiri menghadirkan teknologi hybrid sebagai solusi inovatif guna mengurangi emisi dan menghemat bahan bakar. Dalam sistem SHVS dilengkapi komponen utama berupa Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium-ion.
Komponen ISG memainkan peran ganda, yaitu sebagai starter yang menghidupkan mesin bensin dan sebagai generator yang memproduksi listrik saat pengereman regeneratif.
Sementara itu, tenaga listrik yang dihasilkan kemudian disimpan dalam baterai lithium-ion untuk digunakan oleh motor listrik. [dpid/ADV]