DAPURPACUID – Ajang Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 telah memasuki tahap pendampingan dari ke 25 finalis, yang telah menyodorkan proposal terbaiknya kepada Toyota Indonesia.
Setelah sebelumnya menyambangi kota di Mojokerto, Surabaya, Balikpapan dan Manado, aktivitas kunjungan langsung ini berlanjut ke titik berikutnya di Kota Makassar.
Berlangsung pada 23 Januari lalu, para petinggi dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota-Astra Motor melihat langsung hasil ide kreatif para siswa SMAN 21 Makassar.
Toyota Indonesia mengapresiasi proposal lingkungan dari para sekolah finalis TEY sesuai tema ‘EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi’, yang dilandasi ide-ide kreatif bersifat inovatif.
Kegiatan Genba atau pendampingan yang dilakukan untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan yang dilombakan agar makin aplikatif, berguna dan bisa melibatkan peran masyarakat banyak dalam penerapannya.
Tahapan ini menjadi bentuk penguatan visi misi bagi seluruh finalis peserta program TEY yang sudah memasuki usia dua dekade sejak awal kehadirannya di tahun 2005.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam mengatakan, program ini menjadi wadah menumbuhkan kepedulian dan aksi nyata dari generasi muda terhadap lingkungan.
Dia meyakini, dukungan dan arahan yang tepat, ide-ide yang lahir dari TEY dapat memberikan kontribusi signifikan bagi upaya dekarbonisasi dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
“Melalui TEY, kami berupaya mendukung dan memfasilitasi langkah-langkah yang diambil oleh pelajar mewujudkan dekarbonisasi yang cerdas, inovatif dan berkelanjutan di era transisi energi saat ini,” imbuhnya.
Wakil Presiden Direktur TAM, Henry Tanoto memaparkan, kegiatan ini merupakan komitmen dalam mendukung generasi muda untuk menjadi bagian dari solusi atas tantangan lingkungan global.
Dengan tema ini, lanjut dia, Toyota ingin menanamkan semangat bahwa kegiatan melakukan dekarbonisasi tak hanya berdampak menurunkan emisi karbon, juga dapat menciptakan peluang baru yang bermanfaat bagi ekonomi masyarakat.
“Kami yakin dengan bimbingan yang tepat, ide-ide kreatif dari generasi muda dapat berkembang menjadi aksi nyata yang berdampak besar bagi keberlanjutan di era transisi energi saat ini,” tandas Henry.
Energi Terbarukan Biofuel dan Pupuk dari Limbah Buah
Untuk tahun ini, tema yang diusung berfokus pada upaya generasi muda melakukan dekarbonisasi. SMAN 21 Makassar menjadi salah satu finalis TEY ke-13.
Dengan judul ‘Aksi Ecology Bio-simpfuel: Energi Terbarukan Berbahan Dasar Buah Simpalak’, karya mereka berfokus pada produksi Bio-simpfuel dari limbah organik buah Simpalak (Bintaro) melalui proses fermentasi dan distilasi.
Buah Simpalak sendiri memiliki fungsi lebih kepada tanaman peneduh dan tidak dapat konsumsi oleh mahluk hidup. Keberadaan buah ini cenderung dikategorikan sebagai limbah karena banyak berjatuhan di jalan.
Di sini masyarakat tidak mengetahui cara mengolah buah tersebut selama ini. Biji buah Simpalak bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar energi terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Selain itu, pemanfaatan buah ini juga berkontribusi positif terhadap lingkungan dengan mengurangi limbah organik karena sisa produksi dapat dijadikan pupuk.
“Kami berharap bimbingan, arahan dan dukungan Toyota Indonesia semakin mematangkan proyek kami dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan buah Simpalak menjadi biofuel,,” kata salah seorang siswa SMAN 21 Makassar.
Tidak hanya sekedar usaha menurunkan emisi, namun juga menggali dan memanfaatkan kesempatan dalam peluang-peluang baru yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat.
Upaya dekarbonisasi memerlukan sinergi semua pihak untuk meraih hasil nyata, khususnya dari generasi muda sebagai pilar utama kontributor bagi masa depan yang lebih hijau.
Setelah menuntaskan program pendampingan kepada para finalis oleh panitia, termasuk kunjungan langsung manajemen Toyota Indonesia, dilanjutkan penjurian akhir dan ditutup dengan pengumuman pemenang. [dpid/TH]