Upaya DFSK-SERES dan Voltron Bikin Nyaman Pemilik Mobil Listrik

DAPURPACUID – PT Sokonindo Automobile terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai keunggulan kendaraan listrik, seiring pertumbuhannya saat ini.

Meski begitu, terdapat beberapa faktor yang membuat masyarakat sedikit khawatir terkait kepemilikan mobil ramah lingkungan itu. Meski begitu tak bisa dipungkiri tren positif adopsi EV makin ‘menjamur’ di Indonesia.

Hal ini terungkap lewat bincang-bincang khusus bersama Voltron Indonesia, dengan mengusung tema ‘Smart Charging & Safe Driving – Kendaraan Listrik yang Lebih Aman Bersama DFSK-SERES Indonesia dan Voltron Indonesia’.

Acara ini menjadi wadah edukasi komprehensif mengenai perkembangan kendaraan listrik, infrastruktur pengisian daya dan pentingnya keamanan baterai bagi konsumen.

“DFSK dan SERES selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan, lebih dari sekedar fitur,” buka Head Sales & Marketing Sokonindo Automobile, Doni Putra Okten, di booth DFSK – SERES Hall B3 (E2), JIExpo Kemayoran, Kamis (20/2).

Dia meyakini, dengan teknologi keamanan yang selalu dikembangkan oleh DFSK dan SERES, semakin memberikan rasa aman bagi pengguna mobil listrik di Indonesia.

Perusahaan telah memboyong dua kendaraan listrik jenis city car melalui Seres E1 dan komersial lewat Gelora E percaya, masa depan berkendara adalah EV.

“Seiring bertambahnya populasi SPKLU seperti Voltron, kekhawatiran publik mengenai charging anxiety semakin berkurang, sehingga transisi ke kendaraan listrik menjadi lebih lancar dan menarik,” tuturnya.

Baca juga:  Geely dan PLN Bakal Perluas SPKLU di Lokasi Strategis

Perkembangan infrastruktur pengisian daya di Indonesia juga menjadi topik menarik yang dibahas dalam talkshow yang turut melibatkan Voltron Indonesia.

Di sisi lain, CEO & Founder PT Voltron Indonesia, Abdul Rahman Elly mengatakan, salah satu aspek utama yang menjadi perhatian Voltron adalah keamanan pengisian daya.

Terutama, lanjut dia, dalam kondisi cuaca ekstrem seperti hujan, dan seluruh komponen dalam infrastruktur Voltron dirancang khusus untuk mencegah risiko korsleting listrik.

Untuk memberikan kemudahan kepada pemilik kendaraan listrik, Voltron berkomitmen mempercepat pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.

“Kami berencana meningkatkan infrastrukturnya dengan menambah 1.000 SPKLU setelah berhasil membangun 600 stasiun saat ini,” jelas Abdul kemudian.

Voltron juga menekankan keamanan pengisian daya saat hujan, dengan komponen yang dirancang khusus untuk mencegah risiko korsleting.

Menanggapi kondisi tersebut, Sustainable Mobility Expert, Mahaendra Gofar memaparkan bahwa tren kendaraan listrik di Indonesia terbilang masih dalam tahap awal pengembangan.

Menurutnya, kondisi ini terjadi bila dibandingkan dengan perkembangan pesat yang telah ada saat ini di Cina. Sementara di Indonesia, kata dia, penetrasi EV baru mencapai sekitar 25 persen.

Baca juga:  Geely dan PLN Bakal Perluas SPKLU di Lokasi Strategis

“Sementara di Cina, hingga tahun lalu saja sudah ada sekitar 3,5 juta titik charging publik yang tersebar di seluruh negeri,” ungkap Gofar lebih lanjut.

Keamanan dalam pengisian daya EV menjadi faktor krusial dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik. Hal ini lah yang menjadi fokus utama bagi Voltron.

Teknologi yang diterapkan memastikan setiap stasiun pengisian dilengkapi dengan fitur keselamatan seperti isolasi listrik, proteksi arus lebih, serta sistem monitoring real-time untuk mencegah potensi bahaya selama pengisian daya.

Tapi, Voltron optimis dapat memperkecil kesenjangan tersebut dengan percepatan pembangunan infrastruktur SPKLU di Indonesia, seperti yang telah dicanangkan oleh perusahaan sebelumnya.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia masih berada dalam tahap awal, pertumbuhan infrastruktur EV di Tanah Air terus meningkat.

Dengan dukungan pemerintah dan inisiatif dari perusahaan seperti Voltron, diharapkan penetrasi EV dapat berkembang lebih pesat dalam beberapa tahun ke depan.

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik, kebutuhan akan infrastruktur SPKLU yang aman, cepat dan mudah diakses menjadi semakin penting.

Voltron terus berinovasi untuk menghadirkan solusi terbaik bagi pengguna EV, termasuk pengembangan teknologi smart charging yang memungkinkan efisiensi pengisian daya lebih tinggi.

Langkah strategis ini tak hanya mendukung target Indonesia dalam mencapai net-zero emission, tetapi juga menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang lebih matang dan andal.

Baca juga:  Geely dan PLN Bakal Perluas SPKLU di Lokasi Strategis

Dengan semakin banyaknya SPKLU yang tersedia, diharapkan adopsi kendaraan listrik di Indonesia akan semakin meningkat, membuka jalan bagi masa depan transportasi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Sebagai informasi, DFSK Gelora E menawarkan kemampuan fast charging (CCS2), memungkinkan pengisian 20-80% dalam waktu 80 menit, ideal untuk perjalanan jauh hingga 300 km dalam sekali pengecasan.

Sementara Seres E1, dengan pengisian Type 2 memerlukan waktu 3-4 jam untuk pengisian serupa, cocok untuk mobilitas perkotaan dan pengisian daya listrik di rumah.

Keduanya menawarkan solusi pengisian yang disesuaikan kebutuhan pengguna EV beragam, memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam penggunaan sehari-hari hingga 220 km untuk sekali pengecasan.

Pada IIMS 2025, DFSK Gelora E blindvan dipasarkan Rp350 juta (OTR Jabodetabek) dan Gelora E minibus dibanderol Rp399 juta (OTR Jabodetabek) dan juga menawarkan garansi baterai 5 tahun atau 200.000 Km.

Pengunjung berkesempatan memenangkan hadiah menarik melalui lucky dip, yaitu Huawei Ultra 70 ultra, Huawei Mattepad 12x, Logam Mulia 5gr, Huawei GT5 Series, Voucher MAP, dan Voucher PLN. [dpid/TH]

Previous articleHyundai Lengkapi Lini Model SUV Untuk Setiap Kebutuhan Konsumen
Next articleHyundai STARGAZER Essential Tech, Tunggangan Tepat Buat Mudik