DAPURPACUID – Mengisi tekanan angin ban menggunakan jenis nitrogen sudah menjadi hal yang lumrah. Tekanan angin menjadi lebih stabil merupakan salah satu keunggulannya.
Di sisi lain, nitrogen juga dapat menjaga suhu ban supaya tidak terlalu panas. Tapi apakah kondisi itu berlaku untuk penggantian ban baru setelah pemasangan?
Dilansir dari laman Wahana Honda, pemilik kendaraan yang baru saja menggganti ban diimbau untuk jangan langsung mengisi angin menggunakan nitrogen.
Pertanyaan besarnya adalah Mengapa? Sebab, tipikal dari ban baru memerlukan tingkatan panas yang sempurna agar lapisan lilin pada ban bisa cepat hilang.
Selain itu, seperti yang dijelaskan di atas, nitrogen memiliki sifat dingin sehingga panas yang dibutuhkan oleh ban justru tidak akan terpenuhi dengan cepat.
Selain membutuhkan panas dari permukaan aspal, ban membutuhkan juga suhu panas dari bagian dalam. Sementara sifat nitrogen yang dingin, sedangkan ban baru butuh cepat panasnya.
Oleh sebab itu, untuk ban yang masih baru dianjurkan mengisinya dengan angin biasa. Karena angin kompresor tidak punya sifat dingin sehingga lebih cepat menghantarkan panas dari dalam.
Berikut ini detail dari dianjurkannya ban baru untuk menggunakan angin biasa, dibandingkan dengan nitrogen. Mungkin akan lebih baik jika digunakan setelah beberapa kilometer.
1. Kondisi Ban Masih Baru dan Belum Mengembang Optimal
Ban baru masih dalam tahap penyesuaian dan butuh waktu agar kompon karetnya mengembang sempurna. Penggunaan angin biasa lebih fleksibel guna menyesuaikan tekanan dalam proses ini.
2. Sisa Udara Biasa di Dalam Ban
Jika ban baru langsung diisi nitrogen tanpa mengosongkan udara biasa sepenuhnya, sisa kandungan oksigen dan uap air dapat mengurangi manfaat dari nitrogen. Campuran udara biasa dengan nitrogen juga membuat tekanan ban kurang stabil dibandingkan jika sepenuhnya diisi nitrogen murni.
3. Perubahan Tekanan yang Belum Stabil
Ban baru cenderung mengalami perubahan tekanan lebih cepat karena kompon karetnya masih menyesuaikan dengan velg dan kondisi jalan. Hal ini bisa memengaruhi kenyamanan berkendara dan performa ban jika langsung diisi nitrogen sejak awal.
4. Biaya Kurang Efektif di Awal
Mengisi nitrogen biasanya berbayar. Jika ban masih sering harus dicek dan diatur tekanannya, penggunaan angin biasa terlebih dahulu akan lebih efisien sebelum beralih ke nitrogen.
5. Nitrogen Lebih Efektif untuk Perjalanan Jauh
Nitrogen memiliki keunggulan dalam menjaga tekanan ban tetap stabil dalam jangka waktu lebih lama dibandingkan dengan angin biasa.
Oleh karena itu, penggunaan nitrogen lebih disarankan untuk motor yang sering digunakan untuk perjalanan jauh atau turing, di mana kestabilan tekanan ban sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Nitrogen?
Waktu terbaik untuk ban baru menggunakan nitrogen yaitu setelah beberapa hari atau sekitar 100-200 km pemakaian, dimana ban diprediksi akan lebih stabil.
Sehingga lebih efektif jika ingin mengganti isiannya dengan nitrogen. Pastikan juga sebelum mengisi, udara biasa dalam ban sudah dikosongkan sepenuhnya agar manfaat nitrogen lebih optimal.
Jadi, bukan berarti ban baru tidak boleh diisi nitrogen, tetapi lebih ke soal efektivitas dan manfaat optimal yang didapat dalam penggunaannya.
Mengisi ban dengan nitrogen, tekanan dalam ban lebih awet dibanding angin biasa dari kompresor. Anggapan ini dapat dibenarkan, karena molekulnya lebih besar yang dapat menjaga tekanan tidak mudah berkurang secara drastis.
Di sisi lain, angin dari kompresor memiliki kandungan air yang dapat memuai saat temperatur luar sedang panas, atau kendaraan digunakan dalam jangka waktu lama.
Dengan begitu maka akan membebani kendaraan karena ban lebih berat dan dapat berisiko membuat ban pecah. Sedangkan nitrogen tidak memiliki kandungan air dan tidak dapat menguap atau memberatkan kendaraan.
Jadi ketika digunakan untuk keseharian atau perjalanan jauh, dengan mengisi ban menggunakan nitrogen, tekanan dan juga temperatur dalam ban akan statis, tidak akan melonjak naik atau turun drastis. [dpid/TH]