DAPURPACUID – Hyundai Motor Group (HMG) mengumumkan rencana pembangunan waste-to-hydrogen (W2H) di Jawa Barat, pada ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit di Jakarta.
Untuk itu, Hyundai menggandeng beberapa perusahaan ‘plat merah’ yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan PT Pertamina (Persero).
Indonesia menjadi negara pertama bagi prinsipal PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) dalam pengembangan inisiatif W2H di luar negara Korea Selatan.
Setelah menyelesaikan pembangunan pabrik perakitan kendaraan di Indonesia pada Maret 2022, Hyundai menempatkan Indonesia sebagai gerbang strategis menuju pasar ASEAN yang lebih luas.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, HMG akan membangun stasiun pengisian hidrogen on-site dengan memanfaatkan infrastruktur compressed natural gas milik Pertamina yang dijadwalkan beroperasi pada 2027 mendatang.
Stasiun tersebut akan memasok hidrogen rendah karbon yang dihasilkan dari biogas, yang bersumber dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Bandung, Jawa Barat.
Setelah menyelesaikan studi kelayakan teknis di TPA Sarimukti, HMG berencana memulai konstruksi stasiun pengisian hidrogen di tahun ini, dengan menerapkan teknologi dan kebijakan hidrogen canggih dari Korea Selatan.
Dalam siaran resminya, Selasa (15/4), nantinya Hyundai akan melibatkan konsorsium yang terdiri dari perusahaan dan organisasi terkemuka asal Korea Selatan.
Rencana ini menjadi bukti komitmen Hyundai Motor Group terhadap solusi hidrogen berkelanjutan. Inisiatif ini juga sejalan dengan Roadmap Nasional untuk Hidrogen dan Amonia.
Sebelumnya, HMG telah bekerja sama dengan pemerintah Kota Chungju dan Paju di Korea Selatan untuk mengembangkan bisnis hidrogen daur ulang (pabrik W2H).
Melanjutkan kesuksesan ini, Hyundai akan memperluas inisiatif ini dengan membuka fasilitas-fasilitas baru yang dijadwalkan beroperasi tahun ini dan tahun depan, dengan memanfaatkan limbah organik dan lumpur dari instalasi pengolahan air limbah.
Di ajang CES di Las Vegas, Amerika Serikat, pada Januari 2024, Hyundai Motor Group memperkenalkan peta jalan W2H untuk Indonesia dengan fokus pada produksi hidrogen dari limbah organik.
Inisiatif ini dijalankan di bawah merek bisnis hidrogen khusus milik Hyundai, yaitu HTWO, yang mengintegrasikan keahlian menyeluruh dari hulu ke hilir dalam rantai nilai hidrogen, mulai dari produksi, penyimpanan, transportasi, hingga pemanfaatan.
Tonggak Internasional Pertama untuk Inisiatif W2H
Sebagai informasi, selama ini TPA Sarimukti telah menangani sekitar 80 persen dari 1.500 ton sampah yang dihasilkan setiap hari di Kota Bandung.
Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat di sekitar lokasi menghadapi bencana alam berulang mulai dari kebakaran, banjir dan tanah longsor, dipicu dampak pemanasan global dan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.
Menegaskan kembali komitmen CSR-nya, Hyundai Motor Group menggandeng Good Neighbors untuk meningkatkan akses air minum bersih dan layanan kesehatan masyarakat sekitar.
Bersama Sejin G&E, Hyundai juga akan mengamankan area TPA Sarimukti untuk mencegah bencana sekaligus mengekstrak biogas untuk produksi hidrogen rendah karbon melalui steam methane reformer milik Hyundai Rotem.
Kemitraan strategis antara Hyundai Motor Group dan Pertamina membuka jalan untuk pengembangan ekosistem hidrogen secara menyeluruh, mulai dari penyediaan lahan stasiun pengisian, produksi dan distribusi hidrogen, hingga pemanfaatan kendaraan berbasis hidrogen.
Dengan dukungan kuat dari berbagai instansi, kolaborasi ini tak hanya menjawab tantangan pengelolaan sampah, juga membangun fondasi bagi produksi hidrogen rendah karbon di masa depan. [dpid/TH]