JAKARTA (DP) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memastikan kesiapan infrastruktur jalan baik jalan tol maupun non tol, dalam menghadapi arus mudik tahun ini akan lebih baik dari tahun 2017. Tingkat kemantapan jalan nasional yang menjadi jalur mudik pun diklaim telah mencapai 90%.
Di Pulau Jawa, Kementerian PUPR telah melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas jalan non tol baik di lintas utara, tengah dan selatan. Selain itu pada tahun 2018, untuk ruas Pantai Selatan Jawa juga cukup baik kondisinya.
“Kami berusaha keras memberikan pelayanan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk jalur lintas pantai selatan kita sebut sebagai scenic road atau jalur wisata. Kondisi jalannya tahun ini lebih baik dan mantap,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, di sela-sela acara Jumpa Pers Kesiapan Infrastruktur Jalan Menghadapi Mudik Lebaran 2018 di Jakarta, Jumat pekan (18/5) lalu.
Disisi lain, Kementerian PUPR mendorong jalur pantai selatan Jawa bisa menjadi pilihan pemudik terlebih libur Lebaran tahun 2018 cukup panjang. “Tahun ini jumlah penginapan juga sudah lebih banyak, demikian juga tempat kemping dan fasilitas umum lainnya,” kata Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Hedy Rahardian.
Lintas Pantai Selatan yang memiliki panjang hingga 1.405 km dibangun menyusuri garis tepi pantai selatan dari wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Jawa Timur. Sehingga banyak sekali ditemukan obyek wisata pantai yang lokasinya tidak jauh dari trase jalan.
Sebut saja Pantai Santolo, Pantai Pangandaran, Pantai Teluk Penyu, Pantai Parangtritis, Pantai Soge dan Pantai Tiga Warna. Selain pantai, pemudik akan disuguhi pemandangan hamparan sawah dan pegunungan yang menjadi spot berfoto.
Untuk lokasi rawan longsor seperti di Jalan Raya Puncak dan lintas tengah Jawa, Kementerian PUPR telah menyiagakan Disaster Relief Unit dan posko Jalur Lebaran dengan dilengkapi alat berat.
Disamping untuk kesiapsiagaan bencana, posko-posko tersebut juga dapat digunakan untuk pemudik beristirahat dan mendapatkan informasi mengenai kondisi jalan maupun jembatan.
“Antisipasi terjadinya banjir rob Semarang juga dilakukan bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dalam penyiapan pompa. Kami juga terus memonitor informasi dari BMKG bahwa curah hujan sedang. Kita tetap siaga meskipun tidak berlebihan,” jelas Hedy.
Sedangkan di Jalur Pantura Jawa Tengah yakni Jalan Raya Tegal-Purwokerto, kegiatan pembangunan Underpass Karangsawah tidak akan mengganggu karena lokasi pekerjaannya di sisi luar jalan.
Namun akan dilakukan manajemen lalu lintas dan pemasangan rambu tambahan. Sementara untuk perbaikan Jembatan Cincin Lama yang menghubungkan Tuban-Lamongan ditargetkan pada H-10 sudah selesai dan dapat dilalui oleh para pemudik.
Kementerian PUPR akan menghentikan seluruh pekerjaan konstruksi jalan pada H-10 hingga H+10 Lebaran tahun 2018, untuk memberikan kelancaran pada arus mudik lebaran.
Penghentian pekerjaan tidak berlaku untuk penutupan lubang yang bersifat minor sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berkendara. Salah satunya adalah pekerjaan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang akan dihentikan dan dikembalikan kondisinya menjadi 4 jalur.
Dengan semakin banyaknya pilihan ruas jalan untuk mudik ditambah adanya aplikasi peta seperti waze akan memudahkan pemudik untuk memilih. Sehingga pemudik tidak terkonsentrasi menggunakan jalan tol. [dp/MTH]