JAKARTA (DP) – Operasi Ketupat yang digelar Polda Metro Jaya mencatat sepanjang 17 hari pelaksanaan telah terjadi penurunan jumlah kasus kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) Irjen Royke Lumowa, saat menyatakan Operasi Ketupat 2018 resmi telah selesai di Cikarang, Minggu (24/6).
Menurut Kakorlantas, penurunan angka kecelakaan yang terjadi diklaim tergolong drastis hingga 37% per pukul 24.00 WIB. Secara rinci, jumlah kecelakaan yang terjadi dari sekitar 3.000-an kasus tahun lalu menjadi 2.000-an kasus pada tahun ini.
“Dari jumlah tersebut, kasus kecelakaan yang berujung pada korban meninggal dunia mencapai 467 orang. Sedangkan tahun 2017 mencapai 742 orang tewas di jalan,” jelas Royke.
Angka kecelakaan terbesar masih didominasi oleh kendaraan roda dua. Dan Pulau Jawa menjadi wilayah terbesar penyumbang angka kecelakaan.
“Dominasi kecelakaan tetap di Jawa Timur dan Tengah. Dan sepeda motor menjadi penyumbang terbesar angka kecelakaan, hingga 70%,” ungkap Kakorlantas.
Meski begitu, lanjut Royke, diklaim hasil secara umum dinilai jumlah kasus kecelakaan yang terjadi di jalan terbilang cukup baik. Kesigapan petugas di lapangan plus kepatuhan para pengguna kendaraan untuk tetap berhati-hati menjadi faktor pendorongnya.
“Hasil ini cukup baik, karena saya juga terlibat langsung di pengamanan tahun lalu. Tapi terserah tergantung pendapat masyarakat bagaimana yang merasakan langsung, terutama di tingkat kepadatan arus atau kelancaran arus saat mudik ataupun balik,” tutup Kakorlantas. [dp/MTH]