15 Pebalap Belia Timba Ilmu di Astra Honda Racing School

Para calon siswa AHRS saat melakukan seleksi di Sirkuit Karting Sentul, Bogor, Jawa Barat.

JAKARTA (DP) – Astra Honda Racing School (AHRS) secara berkesinambungan terus mencari bibit muda pebalap berbakat. Sejak wadah pembibitan tersebut didirikan pada 2010 silam, telah lahir nama-nama pebalap yang sukses hingga ke tingkat internasional.

Konsistensi inilah yang terus dijalankan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai bentuk komitmennya dalam menciptakan bibit-bibit baru pebalap yang kelak akan membanggakan dan mengharumkan nama bangsa.

Baru-baru ini, ajang pencarian ini dilaksanakan dan lahirlah 15 pebalap yang menjadi siswa resmi AHRS tahun 2019, dari berbagai daerah di Indonesia yang lolos seleksi dari 44 peserta yang mengikuti seleksi pembinaan balap AHRS.

Proses penyeleksian sendiri dilakukan pada akhir pekan lalu, di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Jawa Barat. Sebelumnya, lebih dari 80 pebalap yang rata-rata berusia di bawah 14 tahun melayangkan dokumen pendaftaran secara online.

Kriteria untuk masuk seleksi di antaranya wajib mempunyai pengalaman balap, mengikuti kejuaraan, termasuk pertimbangan prestasi. Berdasarkan kriteria tersebut, 44 pebalap belia dinyatakan siap mengikuti seleksi skill dasar balap menggunakan Honda CBR150R standar racing school.

Baca juga:  Usai FIM JuniorGP, Arbi Aditama: Saya Akan Raih Mimpi Tertinggi di Arena Balap
Inilah ke 15 siswa AHRS terpilih dari 44 pebalap muda yang terseleksi.

Proses seleksi mendapat pengawasan mantan pebalap berpengalaman yang kenyang gelar juara, yakni Muhammad Fadli Immamudin (instruktur AHRS) dan Hokky Krisdianto yang tahun ini juga dipercaya sebagai instruktur.

Peserta seleksi wajib mengitari Sirkuit Karting Sentul beberapa kali selama 20 menit non-stop, yang terbagi menjadi lima grup. Kualifikasi didasari beberapa faktor.

Tidak semata-mata dilihat konsistensi catatan waktu dengan grafik baik, instruktur juga mengamati bagaimana para rider mampu melahap racing line dengan baik, teknik benar saat menikung, mengerem, overtake, bahkan riding position. yang menjadi siswa resmi AHRS tahun 2019.

GM Marketing and Planning Analysis AHM A. Indraputra mengatakan 15 rider yang lolos seleksi sebagai siswa AHRS nantinya diharapkan menjadi pebalap hebat di masa depan.

Menurutnya, melalui pembinaan balap berjenjang ini, AHM konsisten ingin terus berkontribusi di dunia olahraga balap, baik pada level nasional, regional, maupun ajang kelas dunia.

Baca juga:  Usai FIM JuniorGP, Arbi Aditama: Saya Akan Raih Mimpi Tertinggi di Arena Balap

“AHRS adalah tahapan pertama dari proses penjenjangan itu, dan kami akan terus menyiapkan regenerasi pebalap yang siap bertarung di mana pun mereka berlaga,” ujar Indraputra, dalam siaran resminya.

Tahun ini, AHRS memanfaatkan tiga sirkuit untuk penggemblengan pebalap belia. Selain sirkuit Karting Sentul, Bogor, siswa dan instruktur AHRS juga menggunakan sirkuit Mijen di Semarang, dan Sirkuit Gery Mang, Subang.

Tak hanya mendalami materi teknis di lintasan, siswa AHRS tahun ini juga mendapatkan banyak materi baru di dalam kelas. Diantaranya pengetahuan tentang regulasi balap, mekanikal, hingga public speaking.

Sepeda motor yang digunakan juga baru, yakni Honda NSF100 sebagai motor dengan spesifikasi balap untuk tahap dasar. Selanjutnya, menggunakan Honda NSF250R untuk level penjenjangan lebih tinggi, dan Honda CBR150R untuk mewakili sepeda motor produksi massal.

Honda NSF100 diklaim mampu memberikan feeling berkendara yang mirip dengan motor prototipe pada MotoGP. Beberapa pebalap top dunia pun memulai karir balapnya lewat motor tersebut, seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, Fabio Di Giannantonio, Kazuki Masaki, sampai Kaito Toba. [dp/MTH]

Previous articlePelumas Wajib SNI, Kinerja Ekspor Potensi Terdongkrak
Next articleWarna Eksklusif New Vario Series