DAPURPACU – PT Volvo Trucks Indonesia resmi memperkenalkan produk terbarunya FM 440 6X2T. Kehadiran truk dengan konfigurasi 6X2 ini ditujukan untuk operasional jarak jauh, dan diklaim mampu menenggak bahan bakar diesel B30.
Presiden Direktur PT Indotruck Utama, Bambang Prijono menuturkan dihadirkannya Volvo FM 440 6X2T untuk menjawab kebutuhan pebisnis yang membutuhkan armada dengan jarak tempuh yang panjang atau jarak jauh (long haul).
“Melihat peningkatan kinerja logistik Indonesia tiga tahun terakhir, serta maraknya pembangunan jalan tol membuat Volvo Trucks melihat transportasi menjadi peran penting dalam industri logistik untuk mendukung aktivitas bisnis,” ujar Prijono.
“Volvo FM 440 hadir dengan kenyamanan dan keamanan berkendara, dan sesuai dengan peraturan pemerintah terbaru yaitu B30. sebagai bentuk dukungan solusi tranportasi di Indonesia,” tambahnya.
Truk yang mengisi segmen medium duty truck ini didukung mesin intercooler bermuatan turbo 6 silinder segaris dengan satu kepala silinder, camshaft overhead dan sistem injeksi bahan bakar yang dikendalikan secara elektronik.
Sistem pendinginnya telah disesuaikan dengan suhu lingkungan tropis dan memiliki asupan tinggi pembersih udara dengan elemen filter tambahan. Plus fitur Electronic Brake System (EBS) yang dapat bereaksi cepat dan dikontrol secara elektronik untuk sistem rem cakram.
Keunggulan lain yang ditawarkan meliputi air suspension for highest on-road payload, liftable tag axle, Advanced safety features, B30 ready, ADR compliant, sleeper cab with air deflector.
“Volvo Trucks selalu melengkapi semua truk yang dibuat dari akhir 2018 dengan teknologi I-Save, untuk membantu mengurangi biaya bahan bakar dan ramah lingkungan,” kata Jurn Terpstra, Managing Director of PT Volvo Trucks Indonesia.
Jurn mengklaim FM 440 6X2T merupakan kendaraan yang benar-benar fleksibel untuk pengangkutan dan distribusi regional yang panjang, berkat dibekalinya suspensi yang kokoh.
“Kami senang dapat menyemarakkan industri logistik di Indonesia dengan adanya truk dengan bahan bakar lebih efisien dan memberikan solusi yang diharapkan oleh bisnis di Indonesia,” pungkas Jurn. [dp/MTH]