Volkswagen Bakal Jadi Pemasok Baterai Mobil Listrik Terbesar di Cina

DAPURPACU – Negeri Tirai Bambu masih dianggap pasar yang potensial bagi beberapa pabrikan mobil dunia, meski baru saja diguncang wabah pandemi Covid-19 dan masih terus berlangsung hingga kini.

Adalah Volkswagen, yang masih melihat potensi tinggi dibanding negara-negara di kawasan Asia lainnya. Untuk itu, raksasa otomotif asal Jerman ini berencana meningkatkan kembali ekspansinya di Cina.

Seperti diketahui, saat ini Volkswagen telah mengumumkan rencananya bakal meluncurkan tidak kurang dari 75 mobil bermesin listrik ke pasar global di akhir dekade nanti.

Digadang-gadang sebagai pemain utama di pasar Asia, Volkswagen pun telah menggandeng sejumlah perusahan mobil lokal di Cina. Salah satu perusahaan patungan terbesarnya adalah yang didirikan dengan JAC.

Sampai saat ini komposisi kepemilikan saham keduanya sama rata. Akhirnya Volkswagen mengumumkan bakal meningkatkan saham kepemilikannya, dari 50% menjadi 75%.

Untuk itu VW Group harus merogoh kocek hingga US$2,2 miliar, dan diklaim langkah tersebut merupakan awal dari ekspansi mereka di negara itu.

Baca juga:  AION Indonesia Resmikan 10 Diler di Jabodetabek dan Bandung

Sejalan dengan ambisinya untuk menghadirkan kendaraan listrik di masa depan, perangkat baterai menjadi hal utama yang paling diprioritaskan. Untuk itu, VW Group pun bertekad menjadi pemegang saham terbesar produsen baterai lokal, yang direncanakan mengusung nama Gotion High-Tech.

Dalam penyataan resminya, VW Group mengatakan bahwa kemitraan ini merupakan peluang bagi Volkswagen untuk mencapai pengetahuan yang lebih dalam di bidang baterai.

“Gotion mempertahankan berbagai proyek saat ini dan masa depan di seluruh value chain baterai, mulai dari sumber, pengembangan dan produksi hingga pada daur ulang,” tambahnya.

“Gotion sedang dalam proses menjadi pemasok baterai bersertifikat VW Group di Cina, termasuk pasokan untuk kendaraan lokal MEB.”

Disebutkan langkah agresif VW Group di Cina tersebut didukung oleh prediksi bahwa pada 2025 mendatang permintaan akan kendaraan listrik di sana akan mencapai 1,5 juta untuk, menjadikan negara ini pasar terbesar untuk mobil ramah lingkungan itu.

Baca juga:  Neta X, Medium SUV Dengan Fitur-fitur Modern nan Nyaman

Adapun kemitraan yang lebih intensif dengan JAC berupa penambahan lima model baru di pertengahan dekade nanti. [dp/MTH]

Previous articleInilah Wujud Kia Sorento ‘Berdandan’ ala Coupe
Next articleBermitra Dengan E-commerce, Goodyear Mudahkan Konsumen Beli Ban