Oli Lebih Sedikit, Bus Hino Lahap Tol Trans Jawa Tanpa Overheat

Penjelasan mesin Hino Bus di Talkshow Hino Bus Tes Transjawa dan Oli Hino di Booth GIIAS 2021 bersama FORWOT.

DAPURPACU – PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), produsen bus dan truk Hino di Tanah Air, beberapa waktu lalu telah menguji bus R260 dan RN 285 menjelajahi Tol Trans Jawa.

Selama pengetesan tersebut, Hino menggunakan perangkat Monitoring Graphtec Digital Logger dengan cara kerjanya lewat Hino DX II yang memonitor kecepatan bus, putaran mesin (rpm), engine coolant temperature dan konsumsi bahan bakar.

Irwan Supriyono, Aftesales Director HMSI mengatakan, pengujian dengan menggunakan dua sasis bus berbeda yang sudah dilengkapi teknologi commonrail tersebut untuk membuktikan daya tahannya.

“Dalam mendesain kendaraan Hino, kami memiliki keunggulan dari kapasitas oli yang lebih kecil dibanding sasis bus lainnya. ini sudah dipikirkan, agar bermanfaat bagi konsumen terutama efisiensi,” ucap Irwan dalam acara bincang mengenai Performa Bisnis dan Keunggulan Oil Gallery bersama Forwot, di booth Hino di GIIAS 2021, Rabu (17/11).

Hino Bus R260 Bodi Terbaru Aluminium dari Tentrem di Booth GIIAS 2021

Irwan menjelaskan, dengan kapasitas oli yang lebih sedikit tentunya bisa menghemat biaya operasional bus. Selain itu, saat mengganti oli, bus Hino tidak sebanyak pesaingnya sehingga lebih hemat pengeluaran.

“Ketika dilakukan road test, kita pasang sensor untuk melihat engine oil, cooling system dan sebagainya. Yang dikhawatirkan mesin bakal overheat, ternyata enggak. Kita buktikan kalau ini masih oke,” ungkapnya.

Irwan mengatakan, hasil dari road test ini membuktikan tidak ada korelasinya antara jumlah kapasitas oli dengan temperatur mesin. Dengan kapasitas oli lebih sedikit, mesin tetap bisa dijaga dalam suhu optimal.

Saat pengetesan yang dilakukan awal 2021 ini, bus diberangkatkan dari Terminal Pulogebang, Jakarta tujuan Terminal Purabaya, Surabaya melintasi ruas tol Trans Jawa.

Mesin terbaru Hino standar Euro4.

Dari hasil monitor data saat pengetesan, Bus Hino RN285 menunjukkan temperature oli mencapai 87 derajat Celcius, yang menandakan masih di bawah standard flash point-nya, yakni 230° Celcius.

Sementara untuk konsumsi bahan bakarnya, bus R260 berhasil mendapat angka 11 persen lebih baik dibanding kompetitor dan di bus RN285 konsumsi bahan bakarnya 7 persen lebih baik dari big bus pesaingnya.

Selain bahan bakar, biaya ganti oli bus Hino diklaim juga lebih hemat dibanding kompetitornya, dengan perbandingan 19 persen lebih hemat.

Bahkan, panjang oli dipstick setelah menempuh jarak sejauh 1.600 km itu tetap tidak berubah dari angka 97 mm saat pengecekan di Cikampek, oli Bus Hino tidak berkurang sama sekali, tetap diangka 97 mm. [dp/DF]

Previous articleIsuzu Beri Apresiasi Keselamatan Berkendara Kepada Tiga Mitra Bisnisnya
Next articleProgram Sobek Berhadiah Dari Federal Oil Masih Berjalan, Begini Caranya