DAPURPACU – Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) resmi memulai produksi kendaraan hybrid pertamanya di Indonesia, Kijang Innova Zenix, di pabrik Karawang, Jawa Barat.
Generasi ketujuh kendaraan keluarga multi guna alias Multi Purpose Vehicle (MPV) tersebut kini telah disematkan teknologi Toyota Hybrid System generasi ke-5, meski mesin konvensional (Gasoline) masih tersedia.
Chief Executive Officer of Asia Region for TMC and President of TMAP, Hao Quoc Tien menuturkan, Innova Zenix melibatkan setidaknya 100 vendor suku cadang di Indonesia.
“Toyota membangun fasilitas produksi Kijang Innova Zenix sepenuh di Indonesia, termasuk produksi baterai untuk teknologi hybridnya,” ujar Hao, disela peluncuran di Karawang Plant 1, Senin (21/11).

Hao menambahkan, sejarah baru juga berhasil diciptakan model hybrid pertama ‘garapan’ anak bangsa ini, dimana bakal menjangkau pelanggan di 13 negara di kawasan Asia, Timur Tengah dan Amerika Latin.
Secara keseluruhan, Kijang Innova generasi terbaru ini direncanakan bakal diekspor ke lebih dari 40 negara, mulai dari Asia, Afrika, Amerika Latin dan Timur Tengah, dengan rencana produksi sebanyak 8.500 unit/tahun pada tahun pertamanya.
Adapun baterai juga diproduksi yang fasilitasnya dimiliki oleh Toyota di Indonesia. Kedepannya, akan banyak lagi kendaraan hybrid yang dihadirkan untuk pasar domestik dan juga global.
Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT TMMIN mengakui, produksi Kijang Innova Zenix merupakan upaya Toyota untuk terus memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri otomotif Indonesia.
Untuk itu, lanjut Warih, pihaknya mengapresiasi dukungan Pemerintah Indonesia dalam pengembangan industri otomotif nasional, termasuk kepada masyarakat yang telah mempercayaan kepada Kijang selama 7 generasi ini.
“Tentunya, kami terus berupaya mengembangkan serta meningkatkan performa Kijang, untuk dapat menjawab kebutuhan pelanggan yang semakin beragam, terutama saat memasuki tantangan era elektrifikasi,” ungkap Warih.
Menurut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berdasarkan PP No. 74 tahun 2021 terkait dengan pengadaan (kendaraan elektrik), pemerintah akan mendorong yang dibuat di dalam negeri.
“Karena target dari pemerintah adalah penurunan emisi. Dengan teknologi hybrid sebagai contoh penurunan emisinya sudah 30% dibandingkan combustion engine,” jelasnya, disela peluncuran Innova Zenix.
“Andaikan mesin bakar saja, konsumsi bahan bakarnya mencapai 12 km/liter, adanya tambahan teknologi hybrid bisa 21 km/liter, tentu emisinya jauh lebih rendah,” tutur Airlangga. [dp/MTH]