Kebiasaan Mengemudi Transmisi Manual ini Harus Dijaga (Part II)
DAPURPACU – Mobil bertransmisi manual masih sering digunakan dan diandalkan oleh banyak pengendara karena durabilitas dan performanya yang baik. Terlebih saat menempuh perjalanan jauh.
Termasuk juga diyakini oleh banyak pemilik mobil tingkat keiritan bahan bakarnya jauh lebih baik dibandingkan versi otomatis alias matic, baik yang konvensional atau CVT.
Meskipun begitu, mobil bertransmisi manual juga tetap butuh perlakuan yang baik agar awet dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Selain empat tips berkendara yang sebelumnya pernah diberikan, Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT SIS juga memberikan tiga tambahan tips lainnya, yaitu:
Injak Pedal Akselerator Secara Perlahan Saat Putaran Mesin Masih Rendah
Saat melaju dengan kecepatan rendah pada gigi percepatan yang lebih tinggi, hindari prilaku menginjak pedal gas (akselerator) secara dalam dan mendadak. Karena hal ini sama saja memaksa mesin untuk bekerja sangat keras.
Perilaku ini dapat menyebabkan tekanan dan beban yang tidak semestinya terjadi pada mesin, yang pada akhirnya akan berdampak pada performa dan keawetan mesin.
Jika pengendara butuh tambahan kecepatan, lebih baik injak pedal gas dengan perlahan atau dengan menurunkan gigi transmisi terlebih dahulu sebelum berakselerasi.
Gunakan Engine Brake Saat Deselerasi Dengan Halus
Pada kondisi tertentu yang masih aman, penurunan kecepatan atau deselerasi dapat saja terjadi secara efisien tanpa banyak menginjak pedal rem secara dalam, asalkan urutannya sudah benar.
Maksudnya adalah pindahkan gigi ke posisi yang lebih rendah dari sebelumnya. Misalnya Anda sedang berkendara pada gigi 4 maka tidak boleh langsung pindah ke gigi 2 apalagi gigi 1.
Perpindahan harus melalui gigi 3 terlebih dahulu sehingga perpindahan juga terjadi dengan lebih halus dan menjaga kualitas mesin, kecuali dalam kondisi emergency atau darurat untuk menurunkan percepatan kendaraan.

Saat terjadi engine brake maka konsumsi bahan bakar akan berkurang dan kendaraan akan melambat. Jika dilakukan, maka penggunaan rem juga dapat diminimalisir sehingga kanvas rem lebih awet.
Putaran yang terjadi pada mesin akan menahan kecepatan mobil dan jika sudah diperlukan pengendara bisa kembali menginjak pedal akselerator.
Teknik ini digunakan agar mobil lebih mudah dikendalikan, baik pada kondisi jalanan menurun, ketika hujan maupun saat melaju di jalan raya.
Lepas Pedal Kopling Secara Perlahan
Melepas pedal kopling secara cepat akan membuat kendaraan tersentak sekaligus memberikan tekanan lebih pada mesin dan juga transmisinya.

Hal ini akan berpengaruh karena akan menyebabkan kopling menjadi panas, dan jika hal ini diteruskan atau menjadi kebiasaan akan menyebabkan umur pakai komponen kopling lebih cepat.
Maka dari itu pengendara harus memperhatikannya, dengan cara melepaskan kopling secara perlahan agar mobil tidak berjalan dengan menyentak.
Hariadi berharap melalui informasi ini konsumen dapat memahami cara berkendara yang baik agar dapat mempengaruhi performa dan umur pakai mesin mobil.
“Kebiasaan ini sebisa mungkin diterapkan atau dihindari yang negatifnya, agar tetap perjalanan tetap terasa aman dan nyaman ketika berkendara jarak dekat maupun jauh,” jelasnya.
“Pengemudi juga harus memastikan untuk selalu melakukan perawatan rutin untuk menghindari adanya kerusakan yang mempengaruhi tingginya biaya perawatan,” tutup Hariadi. [dp/MTH]