Jangan Salah Pilih Lampu Bi-LED Projector, ini Panduannya

DAPURPACU – Di era modern ini, kendaraan-kendaraan memang telah dilengkapi pencahayaan dari LED, dengan tujuan utama adalah penghematan dari daya listriknya.

Meski demikian, banyak yang mengeluhkan pendaran sinar yang dikeluarkan kurang terang, terlebih di malam hari. Kondisi ini jelas membutuhkan lampu lebih terang agar bisa menerangi jalan dengan baik.

Lampu kendaraan yang terang mampu meningkatkan visibilitas alias jarak pandang bagi pengendara dengan baik, sehingga diyakini dapat meminimalisir kecelakaan saat berkendara di malam hari.

Tapi itu juga bukan berarti bisa menyelesaikan masalah. Justru cahaya lampu yang terlalu terang dapat mengganggu konsentrasi pengendara dari arah berlawanan.

Untuk itu alangkah bijak jika memilih lampu untuk kendaraan baik mobil maupun sepeda motor, untuk memberikan pencahayaan maksimal tanpa mengganggu penglihatan pengendara lain.

Founder Beebot Automotive, Johnny, disela acara 1st BEEBOT National Gathering di Jakarta, Jumat (23/6) lalu, mengimbau agar pemilik kendaraan tidak sembarang memakai lampu LED dengan kapasitas (watt) besar.

Menurutnya, dengan semakin besar watt bohlam-nya (LED) maka akan semakin membuat bias mata orang, khususnya kepada pengendara dari arah berlawanan.

“Itulah makanya kenapa kita mewajibkan pemilik kendaraan untuk memakai lampu jenis Bi-LED, karena sudah didesain menggunakan cut off,” tuturnya, dalam siaran resmi, Senin.

Keunggulan dan Teknologi

Rangkaian produk Beebot Automotive resmi meramaikan pasar aftermarket di Indonesia, yang dapat diaplikasikan pada sepeda motor dan mobil, baik untuk lampu utama atau lampu kabut (foglamp)

Hadir sejak September 2020, produk lampu kendaraan berlisensi Jepang ini diklaim telah menjadi pilihan utama pemilik kendaraan yang ingin meng-upgrade lampu utama.

Seluruh model lampu yang diproduksi di Tiongkok ini lebih memfokuskan pada teknologi Bi-LED Projector, diantaranya GP Fox Laser, produk Bi-LED Projector dengan teknologi laser.

“Jadi kalau dibandingkan dengan produk lampu OEM yang terpasang di mobil, pakai Beebot akan meningkatkan kekuatan pencahayaan 500 hingga 800 persen lebih terang,” sambung Johnny.

Dia memaparkan perbedaan antara lampu Bi-LED biasa dengan teknologi GP Fox Laser, yang diklaim jauh lebih baik dan ‘bersahabat’ untuk pengendara lainnya.

Tiap pembelian Beebot GP Fox Laser sudah dilengkapi bracket untuk memudahkan instalasinya.

Menurutnya, Bi-LED jenis biasa saat menggunakan low beam hanya lampu LED saja yang akan menyala. Nanti jika posisinya ada di high beam baru LED dan laser-nya yang menyala.

“Nah, kalau Bi-Laser dari Beebot, mulai dari posisi low beam hingga high beam itu lasernya akan nyala bersamaan, sehingga sangat terang,” jelasnya lebih lanjut.

Saat ini, BeeBot GP Fox Laser sebagai varian tertinggi dipasarkan dengan harga Rp5,5 juta, yang sudah dilengkapi biaya instalasi dan kabel set berikut warranty dua tahun.

Sudah tersedia di 43 authorized dealer di seluruh Indonesia, pembelian BeeBot GP Fox Laser juga dilengkapi dengan bracket untuk memudahkan pemasangannya (instalasi).

“Meski pengerjaannya tergolong memakan waktu lebih lama, tapi kami jamin semua prosesnya akan sangat aman,” tutup Johnny. [dp/TH]

Previous articleMUFG Akuisisi Mandala Multifinance, Kuasai Pembiayaan Otomotif di Indonesia Timur
Next articleGandeng UI, Bentuk Komitmen Honda Kembangkan Teknologi Kendaraan Listrik