DAPURPACU – Komponen yang satu ini memang tidak akan terpisah saat kendaraan baik roda empat maupun roda dua dipinang oleh pemiliknya. Terlebih jika membelinya secara kredit.
Bagaimana pun, industri otomotif di sektor asuransi diyakini akan terus berkembang, seiring pesatnya pertumbuhan kendaraan di Indonesia. Pasarnya pun makin menggiurkan bagi para pelakunya sendiri.
Potensinya yang makin menjanjikan inilah yang membuat industrinya menggeliat dan saling bersaing dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan.
Hal ini dipaparkan secara detil oleh Regional Manager DKI Asuransi Astra, Hendra disela acara workshop GAWAT : Garda Oto Worth It or Not, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (27/7) lalu.
Menurutnya, Asuransi Astra melalui produk Garda Oto terus berupaya memberikan edukasi terkait pemanfaatan perlindungan aset kendaraan, termasuk mengikis perlahan anggapan negatif terhadap asuransi.
Sebagai produk asuransi khusus kendaraan roda empat, Garda Oto meyakini melalui penerapan strategi yang tepat dan sesuai perkembangan jaman yang mengarah ke era digitalisasi, tentunya bakal menjangkau pasar lebih luas.
“Risiko bisa terjadi kapan saja, jangan sampai saat kita kenapa-kenapa, kita jadi tidak punya apa-apa. Disitulah pentingnya memiliki asuransi, karena risiko sudah dimitigasi,” imbuhnya.
Bicara soal strategi, Hendra menuturkan bahwa saat ini perusahaan tengah melakoni beberapa langkah yang diyakini cukup efektif dan tepat sasaran.
Pertama, lanjut dia adalah optimalisasi ekosistem, dimana Garda Oto fokus memberikan layanan dengan menyasar para konsumen dari berbagai merek mobil yang berada dalam naungan Astra, mulai dari Toyota, Daihatsu, Peugeot, BMW dan lain-lainnya.
Untuk melugaskan langkah tersebut, Garda Oto pun menggandeng lembaga pembiayaan yang juga dibawah ‘payung’ Astra, seperti Toyota Astra Finance (TAF) dan Astra Credit Companies (ACC).
Meski demikian, Hendra tidak menampik untuk memperluas lagi cakupan pelanggannya yang tidak melulu menyasar konsumen pemilik mobil bermerek Astra saja.
“Sinergi inilah yang menjadi keunggulan Garda Oto. Kami juga akan menerapkan strategi lainnya yakni menyasar para konsumen diluar member Astra. Bahkan kami juga serius para pengguna mobil bekas,” jelas Hendra.
“Langkah ini terbukti berhasil kami lakukan (perluasan pasar), dimana 10 persen konsumen Garda Oto datang dari merek mobil diluar merek Astra,” tandasnya.
Sementara untuk digitalisasi, sengaja diterapkan Garda Oto mengingat di era pasca pandemi, para pelanggan banyak yang menginginkan kemudahan dalam layanan tanpa harus bertatap muka.
Strategi ini diwujudkan dengan adanya aplikasi myGarda, yang dapat diunduh pada platform Android & IOS, sehingga memudahkan akses dalam mengajukan klaim di mana pun dan kapan pun.
Seluruh proses klaim ini juga dilakukan secara paperless dan para pelanggan diberikan kemudahan melakukan monitoring survei dan perbaikan melalui aplikasi.
“Dari awal proses pengajuan klaim hingga terbitnya Surat pemesanan kendaraan (SPK) yang dapat dilakukan same day, jika seluruh ketentuan hingga dokumen yang dibutuhkan terpenuhi dengan baik,” ujar Hendra.
Selain didesain yang memudahkan klaim asuransi, digitalisasi ini juga dihadirkan guna memenuhi permintaan layanan bantuan darurat, pembelian polis dari mana saja dan kapan saja.
“Namun juga perlu diingat, memilih asuransi mobil, kita harus memahami manfaat yang diberikan asuransi tersebut sebelum membeli dan kemudian menyesuaikan dengan penggunaan dan kebutuhan kendaraan.”
“Jangan sampai niat memberikan perlindungan kepada mobil, justru manfaat dan layanan yang diterima tidak sepadan.” tutup Hendra. [dp/TH]