DAPURPACU – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menyerahkan beragam bantuan kepada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathla’ul Anwar di wilayah Mauk, Tangerang, Banten.
Bantuan diserahkan langsung oleh Presiden Direktur KTB, Nobokazu Tanaka, ditemani oleh Direktur Divisi Administration & Human Resources KTB, Prasetio Hartono, Rabu (13/9).
Donasi yang merupakan bagian dari program CSR ‘We Care, We Share’ ini menggandeng PT Putra Mandiri Jembar, yang induk perusahaan PT Dipo Internasional Pahala Otomotif.
Adapun bantuan yang diberikan berupa penggantian sarana belajar-mengajar, seperti kursi dan meja, pembangunan ruangan komputer, serta donasi laptop sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar.
Tanaka mengatakan, program CSR ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia di bidang pendidikan.
“Karena kami di KTB sangat meyakini bahwa akses pendidikan yang layak adalah kunci untuk meraih masa depan yang lebih baik,” tuturnya, dalam siaran resminya, Kamis (14/9).
Tanaka memaparkan, program kali ke 16 kali ini menjadi yang pertama dilakukan oleh KTB, setelah sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19.
Untuk kali ini, KTB berkolaborasi dengan Happy Hearts Indonesia menunjuk MI Mathla’ul Anwar, yang menjadi sekolah terpilih di area Jabodetabek guna menerima bantuan perbaikan yang dilakukan di hampir seluruh lingkup sekolah.
Perbaikan dilakukan di beberapa ruang sekolah, mulai dari kelas, ruang guru, unit kesehatan siswa, perpustakaan, keseluruhan struktur atap dan langit-langit bangunan sekolah, pagar, hingga pengecatan keseluruhan gedung.
KTB juga mengajak para karyawan sebagai relawan sosial guna mendukung kegiatan CSR melalui penanaman 3.000 bibit Mangrove di Ketapang Urban Aquaculture.
Lewat aksi tersebut KTB memberikan edukasi kepada siswa-siswi MI Mathla’ul Anwar terkait dengan pentingnya ekosistem Mangrove bagi kelestarian lingkungan.
Para relawan juga dilibatkan dalam sesi dongeng dan permainan tradisional untuk berbagi kebahagiaan dengan para siswa dan siswi.
Prasetio mengakui, pada program ‘We Care, We Share’ ke-16 itu tidak akan berjalan lancar dan sukses tanpa dukungan dari pihak-pihak terkait. Terlebih, lanjut dia, aksi sosial ini menyentuh dunia pendidikan yang harus mendapat perhatian khusus.
“Semoga dengan selesainya perbaikan sekolah ini, dapat menghidupkan semangat belajar mengajar dari guru juga siswa kedepannya,” tutup Prasetio. [dp/TH]