DAPURPACUID – Salah satu bentuk perawatan pada sepeda motor adalah rutin melakukan penggantian oli mesin, dengan harapan kondisi tunggangan tetap dalam kondisi prima.
Kondisi tersebut menjadi hal umum namun wajib dilakukan oleh para pemilik, selain komponen-komponen lainnya mulai dari ban, pengereman, hingga sektor kelistrikan.
Namun yang paling penting, jangan sampai pemilik motor lalai untuk mengganti oli mesin. Terlebih bila pelumas tersebut adalah oli palsu, yang bakal berdampak buruk pada mesin.
Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Wahyu Budhi, ada sejumlah risiko yang bakal muncul bila jarang melakukan penggantian oli mesin. Berikut beberapa risiko jarang mengganti oli mesin:
Oli Lebih Cepat Berwarna Hitam
“Warna hitam pada oli ini disebabkan kerak dari sisa pembakaran bercampur dengan oli. Bentuk cairannya akan sangat encer dan sudah tidak layak untuk digunakan kembali,” ujar Wahyu.
Komponen Berusia Pendek
Melakukan perawatan rutin akan memperpanjang usia sejumlah komponen pada sepeda motor, seperti di sektor mesin misalnya. Disarankan pula penggunaan oli harus sesuai spesifikasi mesinnya.
Kekentalan oli akan menurun bila terlalu lama tidak diganti sehingga kualitas pelumasan menjadi berkurang. Belum lagi, gesekan antarsesama komponen pun bisa terjadi.
“Singkatnya, mesin sepeda motor akan lebih cepat rusak bila tidak rutin mengganti oli mesin,” jelas Wahyu, dalam siaran resminya, Kamis (1/2) lalu.
Mesin Terlampau Panas
Tak sekadar melumasi mesin, fungsi utama dari oli juga untuk membantu mendinginkan mesin. Jika jarang diganti, maka fungsi pendinginan mesin dari oli juga berkurang.
“Kondisi ini yang juga turut memicu panas berlebih dari mesin. Untuk itu, kami imbau untuk mengganti oli mesin secara rutin,” tambah Wahyu.
Kurang Nyaman Saat Digunakan
Getaran saat menaiki sepeda motor akan lebih terasa jika jarang mengganti oli mesin. Alhasil, Anda merasa tidak nyaman saat mengendarai motor di jalan.
Boros Bahan Bakar
Tidak bisa dipungkiri, seiring penggunaannya, oli mesin diyakini akan mengalami penyusutan. Terlebih lagi jika pemilik jarang menggantinya, volume oli akan berkurang.
“Gesekan antar komponen juga makin keras. Artinya, performa mesin jauh lebih berat. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar agar berbagai komponen bisa bekerja,” terang Wahyu.
Biaya Lebih Besar
Boros BBM berarti pengeluaran biaya yang lebih besar. Pengeluaran Anda bisa bertambah bila ada komponen yang lebih cepat rusak karena jarang mengganti oli mesin.
“Oli merupakan cairan yang memiliki sifat tidak permanen. Dengan begitu kualitasnya (oli mesin) bakal menurun seiring pemakaian,” Wahyu mengingatkan.
Jadi, Wahyu mengimbau rutinlah mengganti oli mesin. Konsumen sangat dianjurkan merawat sepeda motornya di bengkel Astra Honda Authorized Service Station (AHASS).
Lakukan pemeriksaan sekaligus perawatan motor berkala secara rutin di bengkel AHASS, agar seluruh fitur dan komponen motor Anda tetap bisa bekerja secara optimal. [dp/TH]