DAPURPACUID – Tim mahasiswa Indonesia, ITS Team Sapuangin berhasil meraih prestasi pada Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024 yang berakhir Sabtu (6/7) lalu.
Di ajang itu, tim mahasiswa Surabaya ini mampu merebut posisi teratas dalam kejuaraan regional (regional championship), mengungguli enam tim lain pada kategori Urban Concept.
Pada kejuaraan yang dirancang khusus untuk wilayah perkotaan ini, masing-masing tim memperoleh sumber energi untuk kendaraannya secara terbatas.
Para tim pelajar kemudian harus memadukan efisiensi energi mobil dengan strategi, keterampilan, dan kecepatan dalam balapan untuk mencapai garis akhir tanpa kehabisan energi.
Sebagai apresiasinya, pemenang akan diundang mengunjungi pabrik motor Ducati di Thailand dan mendapatkan kesempatan melihat langsung proses perakitannya, serta belajar dari para profesional tentang bagaimana inovasi dan olahraga sepeda motor saling berkaitan.
“Kami sangat menantikan kesempatan mengunjungi pabrik sepeda motor Ducati dan mendapatkan wawasan, ide, serta inovasi baru yang akan membantu perkembangan tim kami,” imbuh Raihan Naufal, General Manager ITS Team Sapuangin.
Kompetisi ini merupakan ajang bagi para pelajar menunjukkan kemampuan mereka dalam merancang kendaraan dengan tingkat efisiensi energi terbaik (hemat energi).
Pemenang kategori Prototype
Sementara di kategori Prototype, pencapaian jarak tempuh terbaik menggunakan mesin pembakaran internal (internal combustion engine) diraih Bengawan Team UNS dari Universitas Sebelas Maret, dengan hasil 983,3 kilometer per liter (km/l).
Posisi tertinggi selanjutnya ditempati oleh Apatte Elang Energi Team 2 dari Universitas Brawijaya, dengan hasil 521 kilometer per meter kubik (km/m³) pada subkategori bahan bakar hydrogen.
Sedangkan IMEI Team dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, mampu meraih posisi teratas pada subkategori baterai elektrik dengan hasil 958,2 kilometer per kilowatt jam (km/kWh).
Pada Shell Eco-marathon 2022 di Mandalika, IMEI Team juga berhasil menjadi juara ketiga untuk kategori Prototype subkategori baterai elektrik.
Manager IMEI TEAM Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Muchammad Aiffudin mengatakan, tim mempersiapkan kendaraan dengan lebih matang melalui riset lebih lama dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kami memperhatikan semua detail secara rinci pada kendaraan hemat energi yang dirancang agar mendapat nilai efisiensi yang maksimal,” ujar Aiffudin lebih lanjut.
Para pelajar yang berkompetisi di kategori Prototype ditugaskan untuk merancang kendaraan hemat energi dan ringan, yang biasanya beroda tiga dan bertujuan mengoptimalkan efisiensi sumber energi yang inovatif.
Peserta dapat memilih salah satu dari tiga jenis sumber energi, yaitu baterai elektrik, bahan bakar hidrogen dan mesin pembakaran internal (bensin, etanol dan/atau diesel).
Penghargaan Off-Track
Untuk penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas keterampilan dan keberhasilan tim di luar lintasan balap.
Terdapat enam kategori penghargaan yang diberikan; termasuk Safety, Carbon Footprint Reduction, serta Spirit of the Shell Eco-marathon, sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta yang menggunakan keterampilan mereka untuk membantu tim pelajar lainnya.
Norman Koch, Global General Manager Shell Eco-marathon, mengaku kagum melihat standar kinerja tinggi dan ide-ide inovatif yang dihasilkan oleh para generasi muda ini.
“Walau dihadapkan pada berbagai tantangan sepanjang kompetisi, mereka tetap gigih dan berhasil mencapai hasil yang luar biasa dalam mendesain kendaraan hemat energi,” pungkasnya.
Ajang yang digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, ini mempertemukan peserta dari seluruh kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah untuk menguji batas kemampuan teknis mereka.
Tahun depan, kompetisi Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East dijadwalkan diselenggarakan di Doha, Qatar. [dpid/TH]