Sektor Otomotif Masih Jadi Lumbung Pembiayaan Adira Finance

DAPURPACUID – Di tengah stagnasi ekonomi global, perekonomian domestik pada pertengahan 2024 juga dihadapkan pada tantangan, sehingga berimbas ke berbagai sektor termasuk pembiayaan otomotif.

Disebutkan bahwa dampak dari tantangan tersebut yakni penjualan ritel mobil baru mengalami penurunan sebesar 14 persen (y/y), menjadi 432 ribu unit selama semester I 2024.

Sementara untuk penjualan motor baru relatif stabil yaitu sebanyak 3 juta unit. Hal ini dipengaruhi daya beli masyarakat relatif menurun, suku bunga yang masih tinggi, serta depresiasi nilai tukar Rupiah.

Dewa Made Susila, Presiden Direktur Adira Finance mengakui, lesunya industri otomotif di semester pertama 2024, membuat Adira Finance mengalami sedikit penurunan pembiayaan baru sebesar 2% menjadi Rp20 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Sementara piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) mengalami pertumbuhan sebesar 15% (y/y) menjadi Rp58,4 triliun,” tuturnya, dalam siaran resmi.

Baca juga:  Kediri Jadi Kota Berikutnya Even Festival Pasar Rakyat 2024

Dalam menghadapi kondisi ini, Adira Finance akan terus menerapkan berbagai inisiatif strategi untuk mendorong kinerja bisnis di tengah tantangan yang terjadi saat ini.

Adapun salah satunya strategi yang bakal diterapkan perusahaan adalah terus mengembangkan bisnis pembiayaan non-otomotif, seperti misalnya pinjaman multiguna.

Sepanjang semester pertama 2024, perusahaan mencatat pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 15% y/y, mencapai Rp4 triliun. Pembiayaan multiguna berkontribusi terbesar dalam pembiayaan non-otomotif perusahaan.

Perusahaan juga mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah hingga mencapai Rp4,3 triliun, atau mewakili 22 persen dari total pembiayaan baru.

Adira Finance pun berupaya meningkatkannya lewat kegiatan pemasaran, ekspansi dari kanal-kanal penjualan di komunitas syariah, dan memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya non-otomotif, seperti produk AMANAH (Adira Multi Dana Syariah).

Kawil Jabodetabek, Handi dan Suwanto menuturkan, secara regional pembiayaan baru Adira Finance di wilayah Jabodetabek per Juni 2024 tercatat mencapai Rp5,1 triliun.

Baca juga:  Kediri Jadi Kota Berikutnya Even Festival Pasar Rakyat 2024

Keduanya pun menegaskan bahwa secara keseluruhan kontribusi wilayah Jabodetabek dari total pembiayaan baru Adira Finance mencapai sekitar 25 persen.

“Segmen sepeda motor berkontribusi sebesar 45% dari total pembiayaan baru di Jabodetabek, diikuti segmen mobil sebesar 33%, dan segmen non-otomotif sebesar 22%,” ujarnya.

Di sisi lain, Adira Finance pun menyediakan pembiayaan kendaraan listrik (EV), baik sepeda motor maupun mobil, melalui kerja sama dengan berbagai merek dan dilernya.

Dibuktikan selama semester I- 2024, pembiayaan kendaraan listrik yang digelontorkan Adira Finance meningkat signifikan, hingga mencapai Rp178 miliar.

Untuk dapat terus meningkatkan penyaluran pembiayaan, Adira Finance memperluas jaringan bisnisnya secara selektif di wilayah-wilayah yang berpotensi tinggi.

Hingga 30 Juni lalu telah dioperasikan 476 jaringan bisnis di seluruh Indonesia, termasuk cabang syariah. Dari sisi digital, perusahaan terus mengoptimalkan penjualan via platform Adiraku, momobil.id, momotor.id, dan dicicilaja.com. [dpid/TH]

Previous articleFIFGroup Raih Laba Bersih Rp2,2 Triliun di Semester I 2024
Next articleDaihatsu Tambah (Lagi) Panel Surya di Pabrik Karawang