DAPURPACUID – PT Toyota-Astra Motor (TAM) bersama PT Pertamina Patra Niaga dan PT Serasi Autoraya (TRAC) resmi bekerja sama dalam upaya penggunaan campuran bahan bakar alternatif.
Nantinya dalam kolaborasi tersebut seluruh lini produk Toyota bakal menggunakan campuran dari energy alternative, yaitu bioethanol hingga 10 persen.
President Director TAM, Hiroyuki Ueda menyebut, melalui Use Case Collaboration, semua pihak ingin mempelajari seberapa efektif energi alternatif dapat mereduksi emisi kendaraan bermotor.
Langkah ini, lanjut Ueda san, sejalan Multi Pathway Strategy di masa transisi energi, seluruh teknologi kendaraan termasuk elektrifikasi (xEV) Toyota akan dipakai dalam riset pemakaian bioethanol.
“Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat Toyota lakukan sendiri, tapi butuh kerja sama dengan key stake holder,” tuturnya disela pembukaan booth Toyota, Jumat lalu.
“Kolaborasi ini dilakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternatif bioethanol (E10) dalam mobilitas harian konsumen Indonesia, khususnya di Jawa Timur,” tuturnya.
Dari pihak Pertamina Patra Niaga, adanya kerja sama tersebut menjadi upaya perusahaan untuk kembali mengembangkan bioethanol sebagai bahan baku BBM alternatif di Indonesia.
Sebagai informasi, sebelumnya Pertamina Patra Niaga telah menghadirkan bahan bakar jenis Pertamax Green 95 di pasaran dengan bauran bioethanol 5 persen atau E5.
Pada kolaborasi ini Pertamina Patra Niaga meningkatkan bauran produk menjadi E10, yang diharapkan menghasilkan pembakaran yang lebih bersih di kendaraan bermotor.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menegaskan, kerja sama holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil merupakan langkah besar dalam menghadirkan ekosistem biofuel di Indonesia.
“Kami percaya langkah ini tak hanya akan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong percepatan target Net Zero Emission 2060,” imbuh Riva.
“Namun juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, membuka peluang kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioethanol,” tambahnya.
Di sisi lain, kerja sama ini sejalan dengan visi TRAC yaitu Carbon Reduction Energy 2030, dengan target mengurangi emisi kendaraan yang dioperasikan pada 2030 sebesar 30 persen.
TRAC sendiri merupakan lini bisnis Astra yang menyediakan penyewaan kendaraan terbesar di Indonesia yang melayani mobilitas pelanggan korporasi dan perorangan.
Riva memaparkan, TRAC terus berkomitmen menjalankan bisnis transportasi yang ramah lingkungan. Diharapkan inisiatif ini membantu dalam menyediakan transportasi yang lebih hijau, serta untuk mencapai tujuan sustainability perusahaan.
“Kolaborasi ini merupakan salah satu wujud nyata usaha TRAC dalam menekan emisi karbon dengan uji coba pemanfaatan sumber energi yang lebih bersih dalam operasional armda kami,” ujarnya.
Dalam kerja sama ini, Toyota menyediakan berbagai jenis kendaraan dan multi technology vehicle yang terdiri atas, ICE, Hybrid EV hingga model Plug-In Hybrid EV.
Sementara dari pihak TRAC total menyediakan 50 unit mobil operasional yang terdiri dari Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya dan Agya, yang akan menggunakan bbm bauran bioethanol E10.
TRAC akan mengoperasikan kendaraan ini untuk kebutuhan rental, yang terintegrasi AstraFMS (Astra Fleet Management System) untuk dapat memantau kondisi kendaraan dan efisiensi bahan bakar setiap saat.
Kerja sama ini dilakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternatif tersebut (E10) dalam mobilitas sehari-hari customer Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
“Kesamaan tujuan untuk mencapai netralitas karbon di masa transisi energi menginspirasi Toyota, Pertamina Patra Niaga dan TRAC berkolaborasi,” kata Vice President Director TAM, Henry Tanoto.
Selanjutnya, TRAC akan mengatur dan memonitor operasional dari setiap armada. Secara berkala, Toyota akan melakukan pengambilan sample data seperti dyno test, carbon deposit quantity dan uji emisi.
Melalui AstraFMS, Toyota akan mempelajari data real time berupa fuel consumption, driving behavior, hingga engine condition. Hasilnya akan dibandingkan antara data pengujian yang menggunakan bahan bakar reguler dengan renewal energy.
Kolaborasi ini akan berjalan selama 1 tahun dan berlokasi di pool TRAC Surabaya, Jawa Timur, sebagai pool dengan fasilitas yang memadai. [dpid/TH]