FAST Perkenalkan Produk Pemadam Api Inovatif Khusus EV

DAPURPACUID – Dalam kurun waktu belakangan ini, pasar otomotif Nasional terus berdatangan merek baru dengan memperkenalkan kendaraan listrik (EV), sebagai produk andalannya.

Bahkan, peningkatan industri kendaraan ramah lingkungan tersebut secara global tergolong masif dalam satu dekade terakhir ini. Dan Indonesia terbilang menjadi negara bidikan mereka.

Sebagai negara yang memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia, jelas saja, pabrikan otomotif berlomba-lomba menghadirkan teknologi yang dibenamkan pada kendaraan listrik tersebut.

Hanya saja masih ada kekhawatiran dari masyarakat akan teknologi ‘maju’ itu, seiring beragam kondisi yang memunculkan kesan tersebut, salah satunya pada sisi keamanan baterainya.

Banyak kasus terjadi kebakaran menimpa kendaraan EV yang dibekali baterai Lithium, sebagai komponen vitalnya. Jika sumber energi mobil EV ini terjadi kerusakan atau malfungsi, bisa menyebabkan kebakaran.

Terlebih untuk langkah pertama menyemprotkan perangkat alat pemadam api ringan (APAR) pada umumnya alias konvensional, tidak akan cukup mampu bahkan tidaklah efektif.

Sebab, sebagian besar perangkat APAR konvensional hanya efektif untuk api dengan suhu maksimal 700°C. Sementara pada baterai Lithium yang terbakar, api akan terus menyala berulang sampai daya di dalam baterai tersebut habis.

Untuk menyikapi kondisi itu, PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) menggelar diskusi bertajuk ‘Revolutionizing EV Safety in Indonesia: Breaking Solutions with Innovation’, Senin (25/11) lalu.

Baca juga:  Belanja di Bandara Udara ini Bisa Bawa Pulang Mobil BYD

Pada diskusi itu diklaim, mobil listrik justru merupakan kendaraan yang paling aman, dibuktikan dari data yang dijabarkan oleh para nara sumber bahwa justru kendaraan berbahan bakar konvensional (ICE) berisiko besar terjadi kebakaran.

Menurut salah satu sumber mengatakan kendaraan jenis ICE memiliki risiko kebakaran 61 kali lebih besar dibandingkan dengan mobil-mobil bermesin full listrik.

Melalui momen ini, perusahaan yang ditunjuk secara resmi oleh PT Hartindo Chemicatama Industri ini memanfaatkannya untuk memperkenalkan rangkaian produk unggulannya.

Sebagai distributor produk-produk pemadam api, FAST mengusung tiga konsep utama dalam menjalankan bisnis pada fire safety solutions yaitu Predictive, Preventive and Protective (3P).

CEO FAST, Willy Hadiwijaya menuturkan, pihaknya telah menghadirkan beragam produk pemadam kebakaran untuk kendaraan listrik jika sewaktu-waktu ada resiko kebakaran.

Menurutnya, diperkenalkan rangkaian produk anak bangsa tersebut guna mencegah dampak yang lebih saat terjadi kebakaran pada kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat.

“Kami berupaya mencari inovasi terbaik untuk memitigasi kemungkinan terjadinya kebakaran yang ditimbulkan oleh api dari baterai Lithium,” tutur Willy, disela sambutan di hadapan nara sumber.

Adapun konsep pertama Predictive diwujudkan melalui aplikasi mobile bernama Ballistic. Perangkat ini akan memantau dan memberikan peringatan terkait kondisi baterai Lithium pada kendaraan listrik.

Dengan kata lain melalui aplikasi tersebut mampu memprediksi anomali-anomali yang terjadi pada baterai EV, meminimalisir ketidakmampuan BMS yang memberikan peringatan dini sebelum baterai terbakar.

Baca juga:  Mobil Listrik XPENG Bakal Diluncurkan Sesaat Lagi di Indonesia

Aplikasi ini tercipta hasil dari kolaborasi PT FAST deengan PT NKRI (Nusantara Karya Reksa Internasional), dengan diciptakannya fitur AI & IoT lewat modul.

Tugasnya, membaca anomali dan merangkum data parameter pada baterai. Cara kerjanya, aplikasi ini mendeteksi kondisi baterai melalui getaran, gas dan suhu secara real time menggunakan jaringan satelit yang terhubung ke cloud.

Dengan menggunakan machine learning dan analisis real-time, aplikasi ini mengirimkan laporan dan peringatan kepada pengguna EV untuk potensi kerusakan baterai akibat perubahan suhu.

Untuk produk-produk inovatif lain yang diperkenalkan oleh PT FAST diantaranya yaitu Power Tech Shield. Perangkat ini berfungsi memotong pasokan oksigen. Alat ini mengisolasi api, mencegah penyebarannya sekaligus mengurangi kerusakan dan asap.

Alat ini diklaim dapat menahan suhu hingga 1600 derajat celcius, sedangkan untuk menahan suhu 1200 celcius produk ini mampu bertahan hingga 50 jam.

Setelah penggunaan, Power Tech Sheild dapat dibersihkan dan digunakan kembali hingga beberapa kali. Saat digunakan dibutuhkan setidaknya dua orang untuk membuka dan melakukan penutupan selimut ini.

Ada juga G-Tech, perangkat APAR pasif penekan api berbasiskan gel, yang dirancang memiliki aliran tinggi dan viskositas yang disesuaikan, membuatnya ideal menekan dan menahan api dari baterai lithium dan kelas D.

Baca juga:  NETA Indonesia Perkuat Jaringan di Area Penyangga Ibu Kota

Produk tersebut memiliki kapasitas penyerapan panas tinggi dan konduktivitas listrik rendah, sehingga memastikan pendingin cepat dan melakukan penahan.

Produk berikutnya yaitu Lithium Fire Killer, perangkat APAR multi-fungsi ini diklaim mampu memadamkan segala jenis api dengan cepat dan efisien.

Lithium Fire Killer adalah solusi perlindungan kebakaran yang tidak beracun, ramah lingkungan dan mudah digunakan berkat formula yang kuat namun aman untuk melewati api.

Bahkan diklaim perangkat APAR ini dapat mengatasi berbagai jenis kelas api, mulai dari A/B/C/D/F/K hingga api yang berasal dari baterai lithium.

Untuk produk terakhir yang diperkenalkan yakni Undercarrriage Suppresions System (USS), perangkat pemadam api portabel yang dirancang khusus mengatasi kebakaran pada mobil listrik.

Seperti diketahui, penempatan baterai biasanya diposisikan di bagian bawah atau kolong kendaraan. Keunggulan dari produk USS yaitu dilengkapinya nozzle bertekanan tinggi.

Alat ini diklaim mampu menjangkau titik api yang sulit dijangkau oleh alat pemadam api ringan berbentuk tabung konvensional sekalipun.

Perangkat ini tak hanya efektif menjangkau baterai, juga memberikan pendinginan suhu yang lebih efisien untuk menjaga struktur bangunan di sekitar area kebakaran guna mengantisipasi tidak tersebar luas. [dpid/TH]

Previous articleBegini Kata Pengunjung Usai Jajal Mobil Suzuki di GJAW 2024
Next articleSubaru Garasi Drift Team Siap Terjun Lagi di IDS 2025