DAPURPACUID – JETOUR Auto meraih penghargaan sebagai Program Environment, Social, and Governance (ESG) Terbaik Tahun 2024 dari Forum Komunikasi Citra Merek China.
Penghargaan tersebut berfokus pada perlindungan hewan citah dalam program perlindungan citah yang merupakan kolaborasi bersama Cheetah Conservation Fund (CCF).
Program ESG ini merupakan implementasi kepedulian JETOUR pada kelestarian lingkungan, dan secara spesifik melindungi populasi citah di dunia yang berada dalam kondisi kritis dan terancam punah.
Melalui inisiatif ini, JETOUR bersama CCF berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengumpulkan dukungan untuk keberlangsungan hidup dan habitat para citah.
Penyerahan penghargaan diinisiasi oleh People’s Daily Online dan Yayasan Perlindungan Lingkungan China di Beijing, Cina, bersamaan dengan peluncuran buku panduan ESG Perusahaan China 2024.
Vice President JETOUR Auto, Ke Chuandeng mengatakan, pada program yang menggandeng CCF ini perusahaan turut mendukung perlindungan citah dan memperbaiki habitatnya.
Kolaborasi ini, lanjut dia, mengintegrasikan strategi ‘Travel+’ dengan upaya ESG global, menciptakan sinergi yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
“Dalam program ini, JETOUR juga mendonasikan kendaraan untuk membantu tim CCF menjangkau seluruh habitat citah, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas upaya konservasi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, JETOUR resmi mengumumkan kemitraan strategisnya dengan CCF di Afrika Selatan, sebagai bentuk dukungan merawat dua citah yang kehilangan induknya dan dibesarkan di pusat rehabilitasi.
Dua unit Jetour diterjunkan untuk membantu tim CCF menjangkau dan melakukan perbaikan seluruh habitat citah, termasuk area-area yang sulit diakses.
Hal ini akan mempermudah pemantauan, perawatan, dan rehabilitasi citah, sehingga upaya konservasi yang dilakukan oleh CCF menjadi lebih efisien dan efektif.
Pelaksanaan program ‘Protecting Cheetahs’ juga mencakup pembuatan film dokumenter yang berkolaborasi dengan Discovery Channel, guna menangkap gambar-gambar dan menarasikan kehidupan citah di alamnya.
Film dokumenter berjudul ‘Return of the Cheetah’ mengambil latar padang rumput di Namibia, Afrika, dan menggambarkan kesulitan yang dihadapi citah di seluruh dunia. [dpid/TH]