Toyota Indonesia Resmikan Pengisian Kendaraan Hidrogen di Karawang

DAPURPACUID – Toyota Indonesia resmi mengoperasikan fasilitas Hydrogen Refueling System (HRS) yang berlokasi di xEV Center TMMIN Karawang Plant 3.

Dengan investasi mencapai Rp35 miliar, hadirnya fasilitas tersebut guna mendukung Pemerintah yang fokus untuk memaksimalkan penggunaan sumber energi baru terbarukan yang bebas karbon.

Termasuk mendukung pengembangan industri otomotif dan non-otomotif berbasis hidrogen, sekaligus bagian dari strategi multi-pathway, yaitu sinergi dari beragam teknologi kendaraan rendah emisi dan elektrifikasi dengan pemanfaatan energi rendah emisi di era netralitas karbon.

Sebagai informasi, Toyota Indonesia telah menghadirkan berbagai kendaraan mulai dari ICE & LCGC menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, hingga mesin fleksibel (bio-diesel, bio-ethanol).

Terdapat juga kendaraan konversi, serta kendaraan elektrifikasi penuh, termasuk HEV, PHEV, BEV, dan FCEV sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi.

Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto mengatakan, peluncuran fasilitas HRS ini menandai langkah penting menuju transisi energi bersih, terutama sumber daya energi terbarukan Indonesia.

“Seperti geothermal dan hidro untuk produksi hidrogen bersih, yang berfungsi sebagai pusat advokasi publik untuk teknologi elektrifikasi di Indonesia,” tuturnya.

“Pengembangan infrastruktur HRS mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan di berbagai sektor termasuk industri, energi dan mobilitas berbasis hidrogen.”

Bersamaan dengan peluncuran, berbagai teknologi hidrogen dari Toyota ditampilkan, seperti griller hidrogen, cartridge, forklift sel dengan bahan bakar hidrogen, dan Toyota Mirai (FCEV).

HRS Toyota Indonesia dilengkapi dua tipe sistem tekanan, yaitu 350 bar untuk pengisian forklift dan 700 bar untuk pengisian Toyota Mirai dan truk FC.

Presiden Direktur PT TAM, Hiroyuki Ueda menuturkan, hadirnya generasi ke-2 Toyota Mirai dalam rangka mempromosikan teknologi Fuel Cell Electric Vehicle di Indonesia.

Mirai sendiri memiliki arti ‘masa depan’, menghasilkan listrik menggunakan hidrogen dan hanya mengeluarkan uap air sebagai emisi ‘gas buang’-nya.

Kendaraan ini tidak hanya menawarkan emisi nol, tetapi juga keamanan, kenyamanan, jarak tempuh yang jauh serta kecepatan pengisian sekitar 3 menit saja.

“Dengan berlimpahnya sumber energi terbarukan untuk hidrogen, menghadirkan peluang yang kuat untuk masa depan yang lebih hijau,” tandas Ueda. [dpid/TH]

Previous articleWahana Honda Kembali Berikan Servis Gratis ke Jurnalis FORWOT
Next articleQJMotor Adu Peruntungan di Pasar Otomotif Indonesia, 4 Produk Dirilis