JAKARTA (DP) – Perjalanan mudik Lebaran dengan mengemudikan kendaraan sendiri butuh konsentrasi tinggi, dan mengantuk adalah musuh utama para pengemudi karena kerap menjadi pemicu kecelakaan.
Ada banyak cara untuk mengusir ngantuk selama mengemudi, seperti ngemil, mendengarkan musik sambil ikut bernyanyi dan yang paling penting adalah istirahat dan menyempatkan untuk tidur sejenak.
Tapi ada juga cara untuk menghindari ngantuk dengan menggunakan teknologi. Pada beberapa kendaraan premium ada yang dilengkapi fitur pemantau ngantuk, yang memanfaatkan sensor serta kamera untuk memantau kondisi pengemudi. Jika pengemudi terlihat mulai mengantuk, kamera dan sensor akan bekerja untuk mengaktifkan sistem pada kendaraan untuk ‘membangunkan’ pengemudi melalui suara atau peringatan lainnya.
Sayang kendaraan dengan fitur seperti ini harganya mahal bagi kebanyakan orang, selain juga tak banyak mobil yang memiliki teknologi tersebut.
Tapi jangan khawatir bagi Anda yang berkantong pas-pasan, karena ada alat yang lebih sederhana dengan harga yang terjangkau pula. Kalau Anda mau, Anda bisa mencarinya di sejumlah toko online, terutama yang global, seperti eBay dan lainnya.
Cara pakainya pun gampang, yakni dicantolkan ke telinga layaknya earphone Bluetooth. Alat anti ngantuk ini akan mengeluarkan bunyi ketika pengemudi mulai mengantuk. Ada beberapa merek yang ditawarkan melalui beberapa situs e-commerce, antara lain Nap Zapper, No Nap, dan Doze Alert, yang dibanderol di kisaran harga $10 hingga $20.
Mari kita bahas cara kerja alat berbahan plastik ini. Saat alat ini dihidupkan, sensor yang ditanamkan di dalam bertugas mengukur sudut dari perspektif tegak lurus. Jika pengemudi melihat lurus ke depan, maka sensor akan mengukur sudut sebagai nol derajat.
Tapi ketika pengemudi mulai mengantuk, biasanya kepala akan tertunduk ke depan. Nah ketika sensor membaca sudut kemiringan meningkat dari nol menjadi misalnya 15 atau 30 derajat, sensor akan memerintahkan alarm berbunyi. Suara alarm itu cukup kencang tapi tak memekakkan telinga, sehingga dipastikan pengemudi akan tersadar kembali.
Untuk mengatur sudut kemiringan kepala cukup mudah, yakni tinggal setel di angka yang diinginkan. Apabila Anda tahu bahwa jika mengantuk, kepala tetap tegak, maka atur sudut dengan angka lebih kecil. Lain cerita kalau Anda sering mengantuk dengan kepala hingga nyungsep ke depan, maka pilih sudut yang lebih lebar, yakni 30 derajat atau lebih.
Alat ini jelas sangat bermanfaat untuk digunakan saat mudik Lebaran nanti. Terlebih bagi keluarga yang hanya mengandalkan satu orang untuk mengemudi.
Perlu Anda ketahui, mengantuk saat mengemudi menyumbang angka cukup besar terhadap kasus kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran, selain juga faktor kesalahan manusia. Secara keseluruhan jumlah kecelakaan berdasarkan data IRSMS (Integrated Road Safety Management System) pada arus mudik dan balik Lebaran 2017 ada 2.441 kejadian. Angka itu turun sebesar 33 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 3.638 kejadian.
Untuk Lebaran tahun ini, diharapkan angka kecelakaan dan jumlah korban kembali dapat ditekan seiring dengan dibukanya banyak jalan tol baru berbayar dan tol fungsional (belum resmi dioperasikan) di sejumlah daerah di Indonesia.
Namun demikian, mulusnya jalan tol dan jaraknya yang cukup panjang, apalagi bila jarak antar rest area berjauhan, kebugaran pengemudi sangat dibutuhkan untuk menghindari kelelahan dan mengantuk. Tak ada cara lain untuk mengatasinya, kecuali beristirahat. Alat anti ngantuk pun tak bisa memulihkan kebugaran, karena alat ini fungsinya hanya untuk menyadarkan kembali pengemudi yang mengantuk, bukan untuk memulihkan kebugaran dan konsentrasi.
Selamat menempuh perjalanan mudik dan balik Lebaran 2018 bagi Anda yang akan mudik dengan menggunakan kendaraan. Tetaplah berhati-hati dan sempatkan beristirahat bila konsentrasi mulai berkurang akibat kondisi fisik yang menurun dan mengantuk. [dp/TGH]