SEOUL (DP) — Aksi lambat BMW dalam menangani kasus terbakarnya sejumlah kendaraan buatan mereka di Korea Selatan telah memicu otoritas Negeri Ginseng mengenakan denda sebesar 11,2 miliar won ($9,9 juta) dan bila dirupiahkan mencapai Rp144 miliar.
Tak hanya itu, otoritas Korea Selatan dalam pernyataannya menyatakan akan mengajukan gugatan hukum terhadap BMW karena dinilai lamban merespons kasus terbakarnya puluhan mobil BMW.
Kajian yang dilakukan tim Kementerian Transportasi selama lima bulan menyimpulkan bahwa raksasa otomotif Jerman telah sengaja berupaya menutup-nutupi masalah teknis itu dan bertindak terlalu lamban untuk melakukan recall terhadap sekitar 40 unit mobil yang akhirnya terbakar pada awal tahun ini.
Kementerian tersebut menemukan fakta bahwa kebakaran itu disebabkan oleh masalah pada katup di dalam sistem pendingin pada exhaust gas recirculation (EGR).
ABC News mencatat pola kejadian ini mirip yang terjadi pada Mei 2017.
BMW telah mengajukan permintaan maaf dan melakukan recall terhadap sekitar 172.000 kendaraan dari 65 model berbeda pada Juli hingga Oktober terkait rawannya kendaraan itu terbakar. Kemudian pada akhir Oktober, BMW melakukan recall terhadap 1,6 juta kendaraan di seluruh dunia.
Kasus berbeda terjadi di Amerika Utara yang berbuntut pada November 2017 terkait risiko kebakaran yang dipicu oleh beberapa faktor di luar masalah pendingin pada EGR.
BMW AG Korea Selatan menyatakan hasil kajian Kementerian Transportasi Korsel selaras dengan temuan pihaknya, yakni kurangnya cairan pendingin pada sistem pendingin EGR, sehingga berisiko memicu kebakaran.
Apalagi digabungkan dengan tumpukan karbon dan kerak oli, maka kebocoran cairan pendingin pada EGR itu dapat membakar dan memicu kebakaran ketika kendaraan dikemudikan dalam kecepatan tinggi untuk jangka waktu lama. Tapi BMW mengatakan masalah itu bisa diatasi dengan mengganti peranti yang rusak.
“BMW Group akan kooperatif dan bekerjasama untuk penyelidikan lebih lanjut serta berkomitmen untuk mengatasi masalah ini,” kata BMW dalam pernyataan resminya.
Junghyun Kim, seorang juru bicara BMW Korea, menyebutkan bahwa sejauh ini belum ada laporan mengenai korban terkait kasus kebakaran mobil di negeri itu. [DP/TGH]