Indonesia Kian Seksi Bagi Pabrikan Otomotif Global

JAKARTA (DP) – Indonesia yang mencatat pertumbuhan ekonomi relatif stabil tentu memiliki daya tarik bagi para pebisnis, termasuk pabrikan otomotif global.

Sejumlah produsen otomotif dari Jepang, Korea Selatan dan China siap mendirikan basis produksinya di Indonesia, termasuk mobil listrik.

Toyota Motor Corp dan Hyundai Motor Company, misalnya, akan membangun pabrik mobil di Indonesia. Selain memenuhi pasar otomotif lokal, mereka akan mengekspor produksi dari Indonesia.

Bukan saja investasi kendaraan konvensional, Toyota bahkan bersiap membangun basis produksi kendaraan listrik di Indonesia. Pabrikan asal Jepang ini mengalokasikan Rp28,3 triliun selama empat tahun ke depan.

“Rencana investasi Toyota terkait kebijakan pemerintah, yaitu mendorong pengembangan electric vehicle,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (3/7).

Pabrik Wuling seluas 60 hektar di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.

Pemerintah menyiapkan dua rancangan aturan pengembangan mobil listrik. Pertama, rancangan beleid percepatan kendaraan berbasis elektrik, dan kedua adalah rancangan aturan yang berkaitan dengan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) industri berbasis elektrik, termasuk produk mobil hibrida.

Baca juga:  NETA Indonesia Serahkan Pemenang Lucky Dip Neta V-II

Airlangga berjanji akan memberikan insentif mobil listrik agar menarik bagi para investor.

“PPnBM itu akan menjadi nol jika berbasis elektrik dan emisinya paling rendah,” papar dia.

Selain Toyota, pabrikan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai, akan memproduksi mobil di Indonesia mulai 2021. Targetnya, 47% produksi untuk pasar domestik dan 53% untuk ekspor.

Pada tahap awal, Hyundai masih memproduksi mobil konvensional, dan selanjutnya memproduksi mobil ramah lingkungan. Pabrikan lain, Mitsubishi Motors, juga melirik potensi produksi mobil listrik.

Selain regulasi, pemerintah harus menyiapkan sarana pendukung dan infrastruktur lain produksi mobil listrik mulai dari ketersediaan listrik, bahan baku, hingga komponen baterai. [dp/PNB]

Previous articleGIIAS 2019 Dijadwalkan (Kembali) Dibuka Presiden RI
Next articleGajah Tunggal Gelindingkan IRC dan Zeneos ke Asia