DAPURPACU – Indonesia terus membuka pintu seluas-luasnya bagi para investor yang ingin ‘mengadu nyali’ di industri otomotif Tanah Air. Rencana terhentinya produksi Datsun di Indonesia pada Januari 2020 mendatang, tidak lantas memundurkan niat bagi Hyundai Motor Company (HMC) untuk menanamkan investasinya.
Ini diwujudkan dengan ditanda tanganinya nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) dengan pemerintah Indonesia, di pabrik Hyundai Motor di Ulsan, Korea Selatan, Selasa (26/11).
Dalam kesepakatan tersebut, pihak HMC bakal membangun pusat perakitan pertama yang berbasis di kawasan ASEAN. Rencananya pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 77,6 hektar, yang berlokasi di Kota Deltamas Industrial Park, Cikarang, Bekasi.
“Pembangunan pabrik perakitan Hyundai Motor di Indonesia ini dapat terlaksana berkat kerja sama dan dukungan dari pemerintah Indonesia,” kata Euisun Chung, dalam siaran resminya, yang diterima Dapurpacu.id.
“Hyundai secara aktif akan terus mendengarkan dan menanggapi setiap harapan dan kebijakan pemerintah Indonesia berkaitan dengan kendaraan ramah lingkungan, serta akan terus berupaya berkontribusi terhadap komunitas ASEAN,” tambahnya.
Untuk melaksanakan hajat terbesarnya itu, HMC bakal menggelontorkan investasi sebesar US$1,55 miliar atau senilai lebih dari Rp21,8 triliun hingga 2030. Investasi tersebut dialokasikan termasuk untuk biaya operasional dan pengembangan produk.
Rencananya, fasilitas perakitan ini akan dimulai pada Desember 2019 dan diharapkan memulai produksi secara massal pada paruh kedua 2021. Dengan kapasitas produksi maksimal 250 ribu unit per tahun, ditargetkan untuk langkah awal perakitan bisa mencapai sekitar 150 ribu unit per tahun.
Dalam agendanya, Hyundai berencana memproduksi SUV, MPV dan model sedan yang dirancang khusus untuk konsumen di pasar Asia Tenggara, di pabrik yang menggabungkan fasilitas stamping, pengelasan, pengecatan dan perakitan.
Hyundai, dengan pemasok mitra lokalnya, mengharapkan untuk dapat menciptakan lebih dari 23.000 lapangan kerja baru baik secara langsung maupun tidak langsung di pabriknya itu.
Bahkan, langkah Wuling Motors sepertinya diikuti oleh Hyundai Motor yaitu menjadikan pabrik itu menjadi pusat berbagai fasilitas pemasok lokal, dan menjadikannya salah satu perusahaan otomotif terbesar di Kota Deltamas.
Pabrik ini diperkirakan dapat memberikan kontribusi ekonomi senilai lebih dari US$20 miliar selama satu dekade pertama sejak pabrik ini didirikan. [dp/MTH]