Inilah Wajah di Balik Bahasa Desain Dynamic Shield

DAPURPACU – Seorang desainer memang menjadi kunci keberhasilan sebuah produk diterima publik. Hasil karya mereka diyakini merupakan jawaban dari keinginan konsumen setianya, selain tentunya menjawab akan tantangan desain di masa depan.

Tak terkecuali bagi Mitsubishi Motors Corps (MMC) yang terus melakukan berbagai pengembangan dalam mendesain mobil agar tetap ‘bernapaskan’ DNA SUV. Konteks inilah yang rupanya diejawantahkan Tsunehiro Kunimoto menjadi bahasa desain Dynamic Shield.

Desain tersebut telah ‘dipasangkan’ ke berbagai model-model baru Mitsubishi, mulai dari Xpander, Pajero Sport, Triton terbaru. Bahkan, disinyalir si mungil Mirage pun telah mengaplikasikan bahasa desain itu.

Kunimoto menjelaskan Dynamic Shield bukan sekedar nama desain, namun lebih ke filosofi berkendara yang memberikan perlindungan bagi pengemudi dan juga orang lain di sekitarnya, dengan mempertahankan tampilan sporty dengan performa tinggi.

“Dynamic Shield itu dikembangkan dari warisan Mitsubishi yang sudah mengakar sejak dulu. Jadi filosofi saya membuat desain berdasarkan dari warisan itu dan menciptakan sebuah identitas dari Mitsubishi. Satu-satunya cara memperkenalkannya adalah melalui tampilan depan dari kendaraan kita,” terangnya.

Kunimoto pun mengakui bahwa salah satu desain yang paling fenomenal adalah saat mengembangkan Xpander. Menurutnya pengembangan desain Xpander paling menantang karena benar-benar desain yang baru.

Dia pun mengamini setiap struktur membutuhkan inovasi dan sentuhan berbeda. Itulah yang dia rasakan saat melabur karyanya dalam Dynamic Shield.

Menariknya, versi produksi dengan saat masih menjadi mobil konsep XM Concept tidak jauh berbeda. Bahkan dapat dikatakan sangat sedikit perbedaannya.

“Biasanya mobil konsep dengan mobil produksi akan mengalami perbedaan yang signifikan, tapi tidak dengan Xpander dengan XM Concept,” tambah Kunimoto.

“Karena saya ingin menyamakan dengan strategi desain Mitsubishi. Saya tidak akan menunjukkan desain yang tidak masuk akal, tapi saya ingin menunjukkan yang benar-benar mungkin terwujud,” imbuhnya.

Kunimoto sedikit menambahkan kalau mobil konsep Mitsubishi e-Evolution akan kurang lebih sama seperti konsepnya. “Nanti lihat saja konsep e-Evolution akan jadi seperti apa”.

Yang pasti, Kunimoto meyakini desain Dynamic Shield akan selalu hadir di setiap mobil baru Mitsubishi ke depannya, meskipun desainnya bisa terus berevolusi, namun filosofinya tetap sama.

“Seluruh kendaraan Mitsubishi akan diciptakan dengan perbedaan, namun filosofinya tetap sama baik untuk kendaraan kecil maupun besar, sehingga hanya dengan melihat tampilan luarnya saja, public bisa langsung kenal – ooo itu pasti mobil Mitsubishi,” tuturnya.

Kecintaannya Pada Desain
Selama 45 tahun Kunimoto berkecimpung di dunia desain kendaraan, awal ketertarikannya bermula dari seringnya sang ayah membawa beragam peralatan serta perkakas sepulang dari Eropa dan Amerika.

Kunimoto melihat barang-barang yang dibawa oleh ayahnya itu memiliki desain yang sangat indah, berbeda dengan barang yang ada di Jepang kala itu.

“Dari peralatan yang dibawa oleh ayah, memicu saya menyukai dunia desain. Karena produk yang memiliki desain indah itu ternyata juga fungsional. Desain yang ergonomis dan fungsional itu benar-benar berkualitas bagus,” katanya.

Sejak itulah Kunimoto memutuskan pada saatnya nanti akan menjadi seorang desainer. Pria kelahiran tahun 1950 ini akhirnya terjun di dunia tersebut, tepatnya setelah ia menyelesaikan kuliahnya di Musashino Art University, Jepang.

Saat kuliah, dia merasakan krisis minyak di era tahun 1970-an, di mana industri otomotif saat itu terkena dampaknya. Namun, Kunimoto percaya jika industri otomotif ini akan tetap bertahan dan terus berkembang, dan saat itulah ia memutuskan bahwa otomotif-lah yang akan menjadi fokus desainnya.

Menurut pria yang menyukai arsitektur ini memang tidak semua mobil konsep bisa diaplikasikan menjadi produksi massal. Namun dirinya selalu berusaha menghasilkan desain mobil konsep yang tidak akan jauh berbeda dengan versi produksinya.

“Seorang desainer mobil itu harus bisa membuat sebuah karya yang benar-benar baru dan inovatif tapi tetap bisa menerjemahkan ekspektasi dari konsumen. Itu merupakan sudut pandang yang fundamental bagi seorang desainer”.

Pedoman itulah yang terus dipegang teguh oleh pria yang bertanggung jawab terhadap desain kendaraan penumpang Mitsubishi Motors tersebut.

“Saya percaya di masa depan orang tetap membutuhkan pengalaman berkendara meski teknologi mobil sudah lebih canggih. Mobil di masa depan tetap akan memiliki desain yang bagus dan juga sistem yang modern,” jelasnya.

Bergabung dengan Mitsubishi Motors Corporation (MMC) di 2014, setelah 39 tahun di Nissan Motor Co., Kunimoto langsung berinteraksi dengan konsumen Mitsubishi di seluruh dunia. Tujuannya hanya satu, ia ingin mengetahui apa ekspektasi konsumen terhadap produk Mitsubishi nantinya.

“Saat saya baru bergabung dengan Mitsubishi saya langsung mengunjungi negara di mana penjualan Mitsubishi sangat kuat, seperti Eropa, Asia, termasuk Indonesia. Di situlah saya menemukan kunci penting dalam kendaraan Mitsubishi, yaitu tangguh dan perawatannya mudah,” ujar Kunimoto.

Kunimoto menjelaskan perbedaan desain mobil sekarang dengan awal-awal ia menjadi desainer mobil. Pada awal karirnya mendesain mobil, konsumen akan melihat pada desain yang unik, inovatif dan sangat berbeda.

Namun sekarang, dengan adanya ekspansi di industri otomotif, selain desain yang berbeda, unik dan inovatif, konsumen juga memikirkan fungsi dan daya tahan, serta keamanan kendaraan.

“Perubahan seperti itu membuat saya berkembang. Saat ini, satu brand dapat membuat satu desain utama yang dapat diaplikasikan terhadap banyak kendaraan mereka”.

“Demikian juga dengan Mitsubishi. Disinilah tercipta konsep Dynamic Shield, yang akan terus bertahan sebagai ciri khas desain Mitsubishi di masa mendatang,” tutup Kunimoto. [dp/MTH]

Previous articleRangkul Banyak Pebalap, BMWCCI Buka Kelas Buat Pemilik E30
Next articleHonda Raih Wholesales 12 Ribu Unit Lebih di Awal Tahun