DAPURPACU – Salah satu rutinitas wajib yang harus dilakukan pemilik sepeda motor adalah mengganti oli mesin secara teratur sesuai rekomendasi dan anjuran pabrikan.
Dengan terus melakukan penggantian oli secara periodik, kondisi sepeda motor diyakini tetap optimal saat digunakan. Dan biasanya, pabrikan sudah menentukan spesifikasi oli yang sesuai dengan motor.
Karena itu, pemilik tidak bisa sembarang memilih produk oli, mengingat ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan oli mesin tertentu.
Cara termudahnya adalah dengan membaca buku panduan kendaraan yang biasa akan didapat pemilik sepeda motor saat dia pertama membeli unit baru.
Di dalamnya tertulis jelas oli seperti apa yang dibutuhkan oleh motor Anda. Bukan tanpa alasan, penetapan itu erat kaitannya dengan kecocokan terhadap mesin motor.
Berkaca kepada kebutuhan oli pada buku panduan tadi, idealnya pula muncul kode-kode semisal SAE 10W-30 atau 10W-40. SAE merupakan kependekan dari Society of Automotive Engineer atau umum dikenal sebagai standard tingkat kekentalan sebuah oli.
Sementara angka-angka setelah huruf SAE atau angka yang mendampingi kode W-nya menggambarkan tingkat kekentalan oli pada saat suhu dingin.
Lalu angka paling belakang adalah tingkat kekentalan ketika mesin dalam kondisi bekerja atau pada suhu panas. Oli dengan konfigurasi seperti SAE 10W-30 atau 10W-40 disebut sebagai oli multigrade.
“Jadi, semakin besar angkanya maka semakin kental olinya. Begitu sebaliknya, semakin kecil maka oli lebih encer,” kata Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL), Brahma Putra Mahayana.
Oli Encer untuk mendukung penghematan bahan bakar
Terdapat pertimbangan untuk motor-motor keluaran terbaru saat ini menggunakan oli dengan tingkat kekentalan yang rendah, alias lebih encer. Alasan tepatnya karena kerapatan di ruang mesin.
Apabila menginginkan kendaraan hemat bahan bakar, maka Anda dapat menggunakan oli dengan tingkat keenceran rendah (oli encer).
Contohnya bisa ditemukan pada Enduro Matic 10W-30. Oli ini cocok digunakan oleh motor matic seperti Honda Beat, Genio, Scoopy, Vario 125 dan lain-lainnya.
Oli Kental untuk perlindungan extra
Sebaliknya, untuk motor matic dengan kapasitas mesin lebih besar, tentu membutuhkan perlindungan lebih terhadap beban dan keausan, sehingga umumnya menggunakan oli lebih kental.
Pada line up pelumas Pertamina Lubricants tersedia pula oli mesin yang memang direkomendasikan untuk motor matic cc besar, misalnya saja Enduro Matic V 10W-40.
Oli ini sangat cocok dipakai oleh motor matic 150 cc seperti Yamaha NMax, Vario 160, Vespa Sprint 150 bahkan matic 250 cc, misalnya saja Yamaha XMax.
Pilih API Service yang tepat
Selain SAE, kode API service yang terdapat pada kemasan juga perlu diperhatikan. Kode API berfungsi sebagai penentu spesifikasi oli yang dibuat oleh American Petroleum Institute.
Kode tersebut juga digunakan untuk mengukur tingkatan kemampuan oli disesuaikan dengan tingkatan teknologi mesin. Setiap mesin berbahan bakar bensin memiliki kode API dengan huruf depan yaitu ‘S’.
Setelahnya terdapat huruf kedua sesuai abjad di belakang huruf pertama. Huruf kedua ini menunjukkan tingkatan mutu oli (kode huruf alfabetis), makin tinggi peringkatnya maka urutan hurufnya akan semakin tinggi.
“Misalnya saja pada produk Enduro Matic V 10W-40 yang sudah menggunakan standar API SN, ini adalah standar API service tertinggi saat ini untuk pelumas motor,” jelas Brahma.
Pilih Oli Sesuai Jenis Kopling
Agar dapat mengetahui mana oli yang tepat sesuai dengan jenis motor yang dimiliki, perhatikan kode JASO yang terdapat pada kemasan oli motor. Terutama jenis kopling.
JASO adalah klasifikasi jenis oli pada mesin motor yang didasari uji pelumasan yang dilakukan oleh Japanese Automotive Standart Organization. Ada dua klasifikasi JASO, yakni JASO MA dan JASO MB.
Oli Kopling Basah
Oli dengan kode JASO MA ditujukan untuk pengguna motor dengan kopling basah, sehingga kampas dan gigi yang terdapat di plat kopling tidak mudah selip.
Kini, spesifikasi JASO MA untuk sepeda motor tipe bebek dan sports terus berinovasi, dari MA, MA1, hingga MA2 yang kini digunakan oleh hampir semua pelumas terbaru.
Bedanya, MA2 mampu melumasi mesin lebih baik karena adanya tambahan zat aditif, sehingga formulasinya bersifat anti selip agar mampu memberikan akselerasi lebih spontan pada mesin.
Oli Kopling Kering
Sementara untuk oli motor dengan kode JASO MB khusus digunakan untuk jenis skuter matic. Sebab mayoritas kopling motor skuter matic berjenis kering dan tidak terendam oli.
Sehingga oli khusus untuk motor ini bersifat lebih licin dan lebih difungsikan buat melumasi mesin saja dan bukan membasahi kampas kopling.
Brahma menuturkan, pemilihan oli berdasarkan jenis koplingnya juga sangat penting bagi pemilik motor. Dengan kode JASO yang sesuai, lanjut dia, maka kejadian seperti kerusakan pada komponen mesin tidak akan terjadi.
“Kesalahan penggunaan oli mesin motor kopling kering dipakai untuk motor berkopling basah juga dapat menimbulkan beberapa akibat. Sebut saja penurunan performa mesin atau boros bahan bakar,” tandasnya. [dp/MTH]