Sang Ayah Ungkap Alinka Hardianti Memang Punya Bakat Pebalap Sedari Kecil

DAPURPACU – Mantan pebalap slalom Indonesia, Didi Hardianto mengisahkan sang anak, Alinka Hardianti, saat baru memulai terjun ke dunia balap di arena pameran IIMS 2023, Rabu (22/2) lalu.

“Alinka, di situ saya ga yakin deh aktif di otomotif karena dia perempuan. Tapi Alinka menjadi pebalap karena bakatnya mengalir. Sejak kelas 5 SD (Sekolah Dasar) dia sudah sopiri saya karena dia tinggi,” buka Didi disela Parade dan Talkshow Pebalap 3 Generasi.

Bagi Didi, dunia sirkuit telah menjadi nadi kehidupannya, yang turut membawanya menjadi peslalom nasional kawakan di era 1980-an. Ia menyebut, darah pebalap itu mengalir ke Alinka yang sejak usia 14 tahun sudah turun ke sirkuit.

Bahkan, lanjut Didi, sejak kelas 3 SD, Alinka diajak latihan balap bersamanya. Saat itu Alinka diberi kesempatan duduk di sampingnya yang mengemudikan mobil.

Kemudian dari situ keinginan terjun di dunia balap terus tertanam dalam benak Alinka. Ketika kelas 6 SD, ia minta pada sang ayah untuk mencoba mobil transmisi manual.

Baca juga:  Alvin dan Avila Bahar Bagikan Kisah Sukses Bersama Honda

“Saat itu saya sedang latihan di Sentul, langsung memberikannya mobil balap. Dari situ lah awal mula ia jatuh cinta dengan dunia balap,” ungkap Didi.

“Jadi bukannya mau atau tidak izinkan balapan, tapi dia ada bakat karena perempuan, kalau laki-laki saya suruh jadi pebalap,” lanjutnya kemudian.

Namun Didi, waktu itu mewanti-wanti tidak mengizinkan putri pertamanya itu latihan gokart. Itu menjadi dasar dari pebalap yang akan berkiprah di ajang balapan roda empat (mobil).

“Dia umur 7 tahun sudah balapan gokart, tapi gokart dengan struktur mobil gokart itu, kan bisa membahayakan bagian peranakan (kandungan) kalau untuk cewek,” kata dia.

Seiring berjalannya waktu, ketika SMA di mana keinginan Alinka terjun ke dunia balap makin menggelora, Didi mengajari slalom dengan melihat gerakan stir dan roda mobil.

“Slalom harus cepat, karena kalau gak cepat rodanya ke cone. Jadi lihat roda dan bannya di situlah kecepatannya harus terlatih. Jadi untuk remaja, makin banyak jam terbang, makin banyak yang jadi. Dan sekolah otomotif itu adalah kewajiban,” sambungnya.

Baca juga:  TGRI Rebut Seluruh Podium MLDSPOT Autokhana Kejurnas Slalom 2024 Seri ke-2

Menimpali sang ayah, Alinka bercerita bila awal mula jadi pebalap adalah slalom. Meski sang ayah tak mengetahui, diam-diam dirinya latihan gokart.

“Waktu itu, saya diam-diam latihan gokart rental. Dan sekarang, akhirnya papa sih udah tahu..,” senyum Alinka Hardianti yang juga hadir sebagai narasumber.

Sebagai informasi Alinka pertama kali ikut kejuaraan slalom pada 2005. Saat itu mobil masih disediakan panitia. Ia kemudian mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) slalom pada 2007 hingga akhirnya mendapat kontrak dari pabrikan mobil pada 2008.

Hebatnya lagi, Alinka tidak hanya fokus pada satu jenis balapan. Ia bahkan menggeluti empat cabang sekaligus mulai dari balap touring, speed offroad, drifting dan gymkhana.

Saat ini, sedikitnya Alinka sudah mengantongi 200 medali. Prestasi terbaru ia raih saat menjadi juara pertama di kelas pro Kejurnas Drift 2018 putaran 1 yang digelar di Sirkuit Skadron 21, Pondok Cabe, Tangerang Selatan awal Mei lalu. [dp/DF]

Previous articleBooth Suzuki ‘Banjir’ Promo Menarik Buat Pengunjung, ini Detailnya
Next articleYadea Suguhkan Atraksi Freestyle di IIMS 2023