DAPURPACU – Tanpa terasa Wuling Almaz telah berusia lebih dari empat tahun, sejak model SUV pertama pabrikan berlogo lima berlian ini resmi diluncurkan di akhir Februari 2019 lalu.
Seiring perjalanan waktu berbagai pencapaian milestone pun berhasil direngkuh SUV pintar yang didapuk sebagai gamecharger ini, pada kelas medium SUV yang dihuninya.
Keseriusan PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors) saat itu untuk merilis model ini bukan tanpa alasan. Strategi menghadirkan Almaz sepertinya sesuai dengan prediksi perusahaan.
Hal ini mengingat pasar SUV yang makin menggeliat sampai saat ini di Indonesia, dengan tentunya ‘bumbu’ teknologi sekaligus fitur-fitur terkini yang disematkannya.
Sejatinya, kemunculan perdana dari model yang diambil dari bahasa Arab yang berarti ‘berlian’ ini berawal dari gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018.
Saat itu nama Almaz belum dimunculkan secara resmi dimana PT SGMW Motor Indonesia melabelinya dengan nama ‘Wuling SUV’. Dan akhirnya, Wuling resmi meluncurkannya pada 28 Februari 2019.
Vice President Wuling Motors, Cindy Cai disela peluncuran saat itu mengatakan bahwa Almaz merupakan perwujudan integrasi Smart Multimedia dan teknologi modern yang menjadi awal baru untuk pasar SUV di Indonesia.
Dengan tagline ‘Drive Unlimited Way’, Almaz dibekali konsep Smart Technology yang diklaim pertama disegmen SUV dan memiliki keunggulan seperti Smart Multimedia, teknologi modern, fitur terdepan, serta desain stylish.
“Hal itu dibuktikan dengan tampilan stylish berselubung sporty yang kental, kenyamanan interior premium, hingga sejumlah fitur terkini, seperti Smart Multimedia 10,4″ touchscreen with Wuling Link, yang menampilkan Tire Pressure Monitoring System,” imbuhnya.
“Kami berharap produk ini dapat menghadirkan pengalaman berkendara yang berbeda dibandingkan model lain dikelasnya, dan memenuhi semangat kebebasan penggunanya,” tambahnya.
Calon konsumen kala itu langsung disuguhkan berbagai fitur terkini yang lazim dipasangkan pada SUV premium, mulai dari panoramic sunroof, one push engine dan keyless entry.
Tak hanya itu, Wuling juga meyematkan sejumlah fitur keselamatan, seperti kamera 360 derajat, enam sensor parkir, traction control system, Electronic Stability Control, Hill Hold Control, sampai dengan front and side airbag.
Berbekal ‘amunisi’ yang melimpah inilah calon konsumen sudah cukup tergiur. Sehingga pada awal kemunculannya tersebut mampu memberikan SPK yang begitu signifikan dan berhasil menjadi ‘Game Changer’ di kancah otomotif nasional.
Terlebih saat itu Wuling membanderol Almaz mulai dari Rp318 jutaan, sebuah harga yang diyakini para calon pemiliknya sangat relevan, dengan segudang ‘amunisi’ yang dipasangkannya.
Inovasi Berlanjut, Fitur-fitur Terkini Dipasangkan
Sukses meraih animo yang tinggi dari masyarakat tidak lantas membuat Wuling berpuas diri. Demi memberikan kenyamanan lebih saat berkendara, Wuling Motors menambahkan beberapa fitur terbaru.
Improvisasi fitur yang dinamakan Wuling Indonesia Command (WIND) resmi disematkan pada Almaz, selang empat bulan lebih pasca diluncurkan. Fitur ‘perintah suara’ berbahasa Indonesia ini menjadi yang pertama di Tanah Air pada kendaraan bahkan sampai saat ini.
Tak hanya itu, Wuling juga meluncurkan varian baru formasi 7-seater pada Juli 2019. Hadirnya fitur WIND memungkinkan pengemudi maupun penumpang untuk menyalakan, mematikan bahkan mengoperasikan sejumlah fitur di Almaz.
Cukup dengan melafalkan ‘Halo Wuling’ diawal perintah, Anda bisa mengoperasikan pendingin udara (AC), jendela, panoramic sunroof, dan akses hiburan seperti musik/radio, melakukan panggilan telepon, menjalankan aplikasi misalnya Wuling Link ataupun TPMS.
“Fitur canggih ini membentuk smart ecosystem dalam era mobilitas modern yang sedang berkembang di dunia saat ini. Fitur WIND sudah tersedia pada varian 5-seater dan 7-seater,” jelas Cindy.
Tidak hanya sampai disini, Wuling juga menyematkan inovasi lainnya yaitu Wuling Interconnected Smart Ecosystem (WISE) pada tipe Almaz ‘Rising Star’ (RS), yang merupakan flagship model Wuling yang dipasarkan di Indonesia.
Inovasi ini terdiri dari Advanced Driving Assistant System (ADAS), yang berisikan beberapa fitur yaitu Adaptive Cruise Control, Bend Cruise Control, Lane Keeping Assist, Lane Departure Warning, Traffic Jam Assistance dan Intelligent Cruise Assistance.
Sedangkan fitur Internet of Vehicle (IoV) mampu menghubungkan pemilik dengan Almaz RS, melalui smartphone dan head unit. Barisan fitur ini yaitu Vehicle Positioning, Vehicle Remote Control, Geo-Fencing Security hingga Bluetooth Key.
Sementara koneksi internet yang tersedia pada head unit yaitu Online Navigation, Onlie Music dan Internet Messaging App. Ketiga fungsi ini didukung pula oleh fitur WIND.
Sejak teknologi WISE tersedia pada Almaz RS langsung menjadi tajuk paling hits di ranah otomotif Indonesia. Pemilik Almaz RS seperti memiliki ‘asisten pribadi’ selama berkendara.
Hal ini berarti kedua fitur yang ada pada WISE yaitu ADAS dan IoV memiliki tugas utama, yakni mengurangi beban kerja pengemudi. Sebuah pilihan terbaik bagi pecinta SUV berbanderol dibawah Rp400 juta.
Untuk inovasi terakhir yang dihadirkan Wuling pada Almaz adalah dihadirkannya varian hybrid, sebagai model elektrifikasi perdana Wuling di Tanah Air.
Brand and Marketing Director Wuling Motors, Dian Asmahani menuturkan, Almaz Hybrid memadukan antara performa, fuel efficiency sekaligus mobilitas yang ramah lingkungan.
“Kami wujudkan seluruh keunggulan tersebut pada Almaz Hybrid, yang siap meningkatkan pengalaman berkendara Anda menuju masa depan lebih baik,” kata Dian disela peluncuran pada 3 November 2022 lalu.
Di atas kertas, Almaz Hybrid dibekali mesin bensin berkonfigurasi 4-silinder berkapasitas 2.000 cc, menghasilkan daya maksimal 123 hp dan torsi puncak sebesar 168 Nm.
Terdapat motor listrik yang berkompetensi memproduksi tenaga 174 hp dan torsi 320 Nm, yang disalurkan ke roda depan. Sedangkan baterainya menggunakan Ternary Lithium berkapasitas 1.8 kWh. Wuling mengandalkan Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang dikhususkan untuk Almaz Hybrid.
Wuling Almaz Hybrid mengaplikasikan Multi-mode Hybrid Performance yang terdiri dari EV Mode, Series Hybrid, dan Hybrid Parallel. Pada EV Mode, roda digerakkan oleh motor listrik yang mengambil energi listrik dari baterai Ternary Lithium.
Pada mode Series Hybrid, roda tetap digerakkan motor listrik, namun mesin bensin beroperasi mengisi daya listrik pada baterai melalui motor generator.
Performa maksimal dihasilkan pada mode Hybrid Parallel, dimana mesin bensin dan motor listrik beroperasi untuk menghasilkan daya penggerak roda secara bersamaan.
Sistem pada SUV berbanderol Rp472 juta (OTR Jakarta) tersebut bekerja secara otomatis menyesuaikan kondisi baterai, kebutuhan daya atau tenaga, serta kondisi jalan yang dilewati. [dp/TH]