Dua Riders Internasional ini Akui Pebalap Indonesia Sangat Kompetitif

DAPURPACU – Ajang balap SuperAdventure International Supermoto Race Seri Kejurnas 2023 bakal digelar pekan ini, tepatnya pada 27-28 Oktober di Sirkuit Parkir Barat JIExpo Kemayoran.

‘Lebel’ internasional disandingkan karena di seri pamungkas ini dihadiri dua pebalap dunia kelahiran negara Perancis, yaitu Germain Vincenot dan Sylvain Bidart.

Dapat dikatakan, keduanya cukup sering diundang untuk memeriahkan ajang balap supermoto, dan terakhir penampilannya di Indonesia adalah pada 2019 silam.

“Saya senang bisa berjumpa lagi dengan masyarakat Indonesia dengan budayanya yang saya cintai,” ujar Germain, disela temu media di kawasan Senayan, Selasa (24/10).

Germain pun mengaku antusias untuk ‘comeback’ ke ajang balap supermoto Indonesia, setelah terakhir kali melakoni di ajang serupa pada 2019 silam.

Dia bercerita, ketika mendapat undangan untuk berlaga di Indonesia, dirinya sangat bersemangat kembali menerima tantangan. Baginya, balapan di Indonesia akan spesial.

Germain Vincenot

“Menariknya balapan di Indonesia karena aspal dan cuacanya sangat sulit bagi kami pebalap dari Eropa, jadi sepertinya saya harus mulai berlatih di sauna,” candanya.

Lebih lanjut, pebalap spesialis supermotard ini mengakui ketangkasan dari para rider Tanah Air ketika berlaga di atas sirkuit. Ia menilai, mereka memiliki penguasaan teknik mumpuni dan bermental juara.

Menurutnya bukan hal mudah untuk menaklukkan rider-rider Indonesia dan menjadi yang tercepat di sesi balap Moto1 maupun Moto2, hingga meraih gelar juara.

Dia menilai, pebalap supermoto Indonesia sangat cepat di lintasan dengan gaya balapnya yang mirip dengan di MotoGP, jadi akan sangat sulit untuk melawan mereka.

“Temanku Doni Tata, Farudila Adam, dan Tommy Salim sangat gila di trek! Saya sudah tak sabar untuk berjumpa dan berlaga melawan mereka di sirkuit,” tambahnya.

Senada dengan itu, Sylvain juga tak sabar untuk segera mengaspal di Indonesia bersama lawan-lawannya nanti di kelas FFA 450 International.

Rider yang sudah menekuni kejuaraan dunia supermoto sejak 2005 ini menyebut telah mempersiapkan diri sebaik mungkin, meski mengakui balapan di Indonesia selalu sulit diprediksi.

Sylvain Bidart

Sebab menurutnya, adu balap di Indonesia, khususnya supermoto dengan cuaca yang jauh berbeda dengan iklim Eropa jadi tantangan yang sangat menyulitkan.

“Saya senang terlibat pada kejuaraan balap motor di Indonesia, setelah sebelumnya telah memberi saya banyak kenangan indah tiga tahun lalu. Balapan di sini gila dan cuacanya juga membuat balapan menjadi istimewa.”

“Kita tidak akan bisa menduga apa bisa yang terjadi. Jadi saya mencoba mempersiapkan diri dengan latihan secara rutin di Eropa,” jelas Sylvain lebih lanjut.

Mengenai peta persaingan di kelas yang bakal dilakoninya, Sylvain sepakat dengan Germain, sejumlah pebalap lokal seperti Farudila dan Tommy menjadi lawan terberatnya.

“Pebalap Indonesia sangat cepat, saya harus fokus 100% di lintasan jika ingin bersaing dengan mereka. Farudila dan Doni adalah pengendara yang baik dan berpengalaman,” pungkasnya.

Sepanjang balapan berlangsung juga akan menyajikan sportainment selama dua hari berturut-turut, mulai aksi freestyle Wawan Tembong, DJ performance, supermoto contest, hingga community gathering.

Ajang SuperAdventure International Supermoto Race Seri Kejurnas 2023 juga ditayangkan secara langsung (live streaming) di https://supermoto.superlive.id/livestream-supermoto. [dp/TH]

Previous articleProduk Motor Listrik United E-Motor Kini Hadir Hypermarket
Next articleCara Seva.id Berikan Opsi Miliki Mobil SUV Impian