DAPURPACU – Seiring perkembangan teknologi dan inovasi pada sepeda motor, saat ini tidak sedikit yang sudah dibenamkan power charger untuk pengisian daya smartphone.
Perangkat ini biasanya tersedia pada lini skuter matik (skutik), guna mendukung kebutuhan riders saat berkendara dan tidak perlu khawatir mengalami lowbat pada gadget di tengah berkendara.
Seperti diketahui, saat ini perangkat ini semakin memudahkan pengguna karena modelnya telah USB sehingga tidak lagi membutuhkan perangkat tambahan lainnya.
Namun, sebagian orang beranggapan bahwa mengisi daya baterai ponsel melalui power output pada sepeda motor akan menyebabkan aki menjadi soak atau tekor? Benarkah itu?
Sejatinya, besaran output untuk pengisian daya pada ponsel tidak akan berpengaruh terhadap usia accumulator (aki) selama mesin masih tetap menyala.
Namun, berbeda jika melakukan pengisian daya baterai pada saat mesin motor mati, yang tentunya bakal mengurangi arus pada aki. Imbasnya adalah aki cepat tekor.
Head of Technical Service Department PT Wahana Makmur Sejati, Benedictus F Maharanto mengatakan, inovasi dan teknologi terkini pada sepeda motor akan terus berkembang untuk memberikan kenyamanan selama berkendara.
“Meski tidak berpengaruh sepenuhnya pada aki, sebaiknya tidak terbiasa mengisi daya baterai ponsel menggunakan power output yang tersedia di motor,” tutur Benedictus, dalam siaran resminya.
Menurutnya, ini dikarenakan output power yang dikeluarkan oleh arus aki motor sering tidak stabil, malah akan berpengaruh terhadap daya tahan baterai ponsel, bukan pada aki.
Benedictus menuturkan, dengan besaran daya output yang dikeluarkan tidak stabil, dikhawatirkan bisa menurunkan kemampuan dari kondisi baterai smartphone.
Meski begitu, dia mengimbau kepada para pemilik motor, khususnya yang terdapat perangkat tersebut untuk tidak terlalu sering atau jangan dijadikan sebagai kebiasaan.
Namun, lanjut dia, jika terpaksa menggunakannya (power charger) tentu bisa saja dilakukan dan tetap disarankan untuk mengisi daya baterai saat beristirahat.
“Manfaatkan rest area atau tempat singgah untuk mengisi daya baterai smartphone Anda, agar kondisi baterai tetap optimal,” tandas Benedictus.
Berikut adalah beberapa tips supaya aman dan nyaman saat menggunakan smart charger di sepeda motor:
– Gunakanlah perangkat charger (kabel dan kepala charger) berkualitas dan sudah lulus uji standar keamanan. Ini untuk menghindari terjadinya masalah seperti meleleh bahkan konsleting.
– Pastikan ponsel dalam keadaan mati saat pengisian daya, karena pengisian daya dengan kondisi ponsel menyala dapat mengakibatkan panas berlebih pada smartphone.
– Pastikan mesin motor dalam keadaan menyala, untuk menghindari aki tekor. Dengan kondisi mesin menyala daya aki tetap terjaga, pengisian daya pada ponsel pun akan maksimal.
– Hindari penggunaan port charger pararel (satu motor satu hp). Port charger dengan aplikasi lebih dari satu lobang dapat menyebabkan masalah, aki motor akan bekerja ekstra.
– Selalu cek bagasi sebelum melakukan perjalanan baik jauh maupun dekat. Pemeriksaan bagasi bertujuan agar tidak ada perangkat elektronik yang tertinggal atau sengaja di letakkan di dalamnya.
Jika hal tersebut dilanggar potensi fatal seperti konslet bahkan masalah pada keamanan lainnya bisa saja terjadi, karena suhu bagasi lebih panas.
Suhu di dalam bagasi berpotensi menimbulkan kerusakakan pada komponen eksternal yang ditinggal seperti smartphone, kamera dan yang lainya.
Jika sepeda motor terparkir pada tempat terbuka di siang hari, jok yang terpapar sinar matahari secara langsung, membuat temperatur suhu dalam bagasi meningkat membuat proses pendinginan di dalam bagasi lebih lambat.
Ingat! Jangan lupa untuk mencabut perangkat charger (kabel charger) dari power socket sebelum meninggalkan sepeda motor. [dp/TH]