DAPURPACUID – Di pasar otomotif Nasional, Suzuki Indonesia memiliki ‘amunisi’ andal untuk mengisi segmen kendaraan niaga ringan yaitu melalui APV dan New Carry.
Kinerja keduanya di ‘lapangan’ terbilang cukup sukses memunculkan angka penjualan yang signifikan bagi Suzuki Indonesia, baik di pasar domestik maupun di berbagai negara tujuan ekspor.
Untuk Carry sendiri terbilang menjadi lumbung terbesar penjualan Suzuki pada segmen itu. Berbagai catatan positif pun berhasil ditorehkan sepanjang lebih dari 40 tahun eksistensinya di Indonesia.
Tengok saja salah satu pencapaian penjualan lebih dari satu juta unit total wholesales pada 2019 silam. Tepatnya total pengiriman unit dari pabrik ke diler sebanyak 1.254.185 unit.
Bahkan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (2009-2018), Suzuki Carry terus mendominasi pangsa pasar kendaraan niaga ringan di Indonesia, dengan penguasaan pangsa pasar lebih dari 50 persen.
Supremasi New Carry pun terus berlanjut hingga pada semester pertama 2024, dimana penjualan ritel di periode (Januari – Juni) tersebut mampu membukukan angka 15.920 unit.
Sepak terjang Carry di pasar domestik dimulai dengan produk pertamanya yaitu Carry Pick-Up ST10 pada 1976, lalu diperbaharui Super Carry ST20 pada 1977 dan Carry ST100 pada 1983.
Sejarah Carry Pick-Up berlanjut dengan hadirnya Carry Futura Pick-up 1.3 pada 1991, serta bergabungnya lini baru di segmen komersial ini yaitu Mega Carry pada 2011.
Pada 2017, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menghadirkan model teranyar Carry Pick-Up. Jelang dua tahun kehadirannya, Suzuki melakukan penyegaran yang membuat tampilan pikap ini makin berkarakter.
Resmi diluncurkan pada awal tahun 2021 (Januari), dua pengembangan disusupkan pada mobil ini, yang diharapkan bisa semakin memenuhi kebutuhan konsumen lebih luas di segmen kendaraan komersial.
Managing Director 4W Sales & Marketing PT SIS, Hideaki Tokuda menuturkan, peluncuran ini merupakan komitmen Suzuki untuk terus menghadirkan beragam pilihan kepada konsumen.
“Kami akan terus meluncurkan produk, baik baru maupun penyegaran, sehingga sesuai dengan kebutuhan konsumen, termasuk peluncuran tampilan baru New Carry Pick Up ini,” jelasnya saat peluncuran.
Konsep pemasaran ‘ILMU’ yang diterapkan untuk New Carry dipertahankan, yaitu ‘I’ untuk Irit bensin dan perawatan, ‘L’ untuk Lama umur pakainya, ‘M’ untuk Muat banyak, dan ‘U’ yang berarti Untung di ujung.
Disebutkan bahwa penyegaran yang dilakukan pada sektor eksterior maupun interiornya ini diyakini membuat tampilan New Carry lebih kokoh, tangguh, dan juga aman.
Inspirasi Modifikasi Cari Untung
Bukan tanpa sebab kinerja New Carry terus mendulang positif di pasar niaga ringan Indonesia. Tak hanya sekadar armada transportasi angkut barang yang lazim dilakukan para pemiliknya.
Para pemilik semakin cerdik untuk mengalihfungsikan mobil ini untuk dimodifikasi demi kebutuhan bisnisnya. Tengok saja saat Suzuki berpartisipasi di ajang GIICOMVEC 2024, 7-10 Maret lalu.
Booth Suzuki menampilkan beragam modifikasi New Carry untuk ditunjukkan kepada para konsumen maupun pengunjung, mulai dari armada JakLingko, angkutan logistik dan juga ambulance.
Bahkan, ditampilkan juga model khusus dalam bentuk mobil cafe untuk mendukung usaha kuliner. Produk bernama The Coffee Bean & Tea Leaf ini pun kembali dihadirkan oleh Suzuki pada keikutsertaannya di GIIAS 2024 lalu.
“Di booth, calon pelanggan kami sambut dengan lini New Carry yang telah dimodifikasi menjadi kendaraan tepat guna untuk bisnis di industri yang beragam,” tutur Harold Donnel, 4W Marketing Director SIS.
Sebagai kendaraan niaga ringan, New Carry memang dirancang dengan fleksibilitas tinggi, memungkinkan para pemiliknya untuk mengubah sesuai kebutuhan bisnisnya.
Dimensi baknya yang berukuran panjang 2.505 mm, lebar 1.745 mm, serta tinggi 425 mm diyakini mampu mengakomodir besaran luas, termasuk fleksibilitas saat ingin mengubahnya.
Dilengkapi meja dan tempat duduk, unit ini ingin memberikan gambaran tentang bagaimana nanti bila pemilik ingin menjalani bisnis usaha kuliner, khususnya kafe berjalan seperti itu.
Di dalamnya pun terdapat mesin espresso untuk membuat racikan kopi nikmat, sekaligus kulkas berukuran kecil dan berbagai kompartemen untuk menyimpan bahan makanan.
Tak hanya itu, modifikasi New Carry lainnya juga ditampilkan dalam bentuk mobile charger yang mereka namakan Suzuki Carry Mobile Charger Service. Model ini diposisikan tepat di belakang mobil listrik konsep eVX saat GIIAS 2024 lalu.
Hadirnya model ini menjadi gambaran kendaraan niaga konsep untuk dapat memenuhi kebutuhan penguna mobil listrik di masa mendatang. Hal itu pun diamini oleh Harold.
“Sebenarnya (Carry Mobile Charging) itu untuk referensi pengisian daya secara mobile di masa depan saja,” ucap Harold, saat di booth Suzuki pada GIIAS 2024, beberapa waktu lalu.
“Ini menjadi salah satu bentuk kesiapan (Suzuki Indonesia), dengan menampilkan referensi masa depan sejalan dengan Suzuki eVX itu sendiri, yang digadang-gadang segera memasuki lini produksi,” tambahnya.
Jika nantinya Carry Mobile Charging akan dibuat dalam bentuk asli, maka mobil ini bisa digunakan sebagai layanan dalam keadaan darurat bagi para pengguna mobil listrik Suzuki di Indonesia.
Namun di balik itu semua, ada berbagai poin yang menjadi nilai tambah bagi New Carry hingga semakin diterima oleh para pelaku bisnis, khususnya kuliner yang makin menjamur belakangan ini.
Paling menonjol dan tentunya merupakan poin plus bagi New Carry yakni sektor dapur pacunya, dimana mesin Ertiga tipe K15B-C berkapasitas 1.462 cc telah dibenamkan di balik kap mesinnya.
Berkonfigurasi dengan 4 silinder DOHC 16 katup, menghasilkan tenaga 96 hp dengan torsi maksimum mencapai 135 Nm pada putaran mesin 4.400 rpm. Mesin ini terkenal akan keiritannya, sehingga target bisnis usaha tidak akan terganggu dengan kocek mengisi BBM.
Faktor kedua terkait pada desainnya secara keseluruhan. Dibandingkan dengan generasi terdahulu, New Carry mengalami ubahan baik di area kabin maupun pada area bak-nya.
Posturnya yang terbilang relatif kecil cukup memudahkan bagi pengemudi dalam bermanuver di jalan dalam kondisi macet maupun ketika melewati area yang sempit.
Kemudian faktor lainnya yaitu kemudahan dalam hal perawatannya, yang dikarenakan tersebar luasnya jaringan dan bengkel resmi Suzuki di Indonesia. Dengan begitu pemilik tidak perlu khawatir soal kebutuhan suku cadang asli Suzuki.
Tak kalah penting adalah soal harganya yang terjangkau, dibandingkan dengan produk lain di kelasnya. Tentunya faktor ini menjadi penentu dipilihnya New Carry sebagai produk andalan pelaku bisnis. [dpid/ADV]