DAPURPACUID – PT Astra Honda Motor (AHM) turut mendukung realisasi netralitas karbon dengan dihadirkannya tiga sepeda motor listrik di Indonesia, diantaranya EM1 e:.
Sebagai kendaraan roda dua ramah lingkungan pertama yang dijual secara resmi, motor ini telah dilengkapi beragam teknologi canggih yang dapat memanjakan konsumen di Indonesia.
Seluruh fitur teknologi yang dibenamkan tersebut diklaim untuk memberikan rasa aman dan nyaman ketika digunakan untuk mobilitas harian di perkotaan.
Sepeda motor listrik dipastikan memiliki keunggulannya tersendiri dan perlu perlakuan berbeda dengan motor konvensional atau ICE (Internal Combustion Engine).
Cara berkendara menjadi salah satu faktor utama untuk memaksimalkan performa EM1 e:, salah satunya diimbau tidak membawa barang berlebih karena akan mempengaruhi jarak tempuhnya.
Honda EM1 e: sendiri memiliki kapasitas angkut maksimal 150 kg dan apabila bobot yang diangkut semakin besar, maka jarak tempuh kendaraan diyakini juga akan berkurang.
Selain itu, motor ini dibekali In Wheel Electric Motor didukung dengan APS (Accelerator Position Sensor), untuk performa yang maksimal. Konfigurasi ini menghasilkan tenaga1,7 kW dengan torsi maksimal 90 Nm dan kecepatan maksimal 45 km/jam.
Untuk dapat memaksimalkan performanya, konsumen disarankan untuk tidak langsung membuka tuas gas saat awal mulai berjalan, seperti pada umumnya sepeda motor bermesin bensin.
Tuas gas pada motor listrik EM1 e: dapat dibuka secara perlahan, atau menggunakan teknik ‘urut’ sehingga dapat maksimal performanya tanpa harus membuang banyak daya listrik.
Meski motor listrik ini juga dilengkapi PCU atau Output Power Limitation System, yang memastikan kondisi baterai dan sepeda motor, teknologi ini berfungsi membatasi output power motor apabila kondisi suhu motor listrik atau baterai belum sesuai.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman selama di perjalanan, konsumen Honda EM1 e: juga dapat melihat beragam informasi terkait kondisi kendaraan melalui panel meter.
Terdapat indikator penting di dalamnya seperti mode berkendara (ECO & STD), pembatasan daya/tenaga, kondisi baterai, kapasitas baterai dan sistem kelistrikan.
Indikator pembatasan daya yang berbentuk kura-kura itu menjadi acuan konsumen mengendarai EM1 e:, sebagai penanda apabila baterai sudah mau habis sehingga kecepatan sepeda motor listrik akan berkurang secara bertahap.
Agar Honda EM1 e: dapat menempuh jarak yang maksimal, disarankan untuk menggunakan mode ECO dan memastikan kondisi baterai terisi penuh 100 persen sebelum digunakan.
Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, Wahyu Budhi menuturkan, kendaraan listrik memiliki keunikan tersendiri dan tidak bisa disamakan dengan motor bensin.
Pada keterangan tertulisnya, Kamis (28/11), Budhi menambahkan bahwa konsumen memerlukan adaptasi lebih untuk dapat memaksimalkan performa motor listrik seperti Honda EM1 e:.
“Meski sudah sangat canggih dengan adanya beragam teknologi pendukung, kita tetap perlu memperhatikan banyak hal sebelum mengendarai motor listrik,” pungkasnya.
Selain beradaptasi dengan kecanggihan teknologinya, konsumen juga harus memberikan perhatian lebih terhadap kondisi Honda Mobile Power Packs.
Caranya, memarkir kendaraan di tempat sejuk, mengecek persentase baterai setiap bulan dan tidak disarankan parkir jangka panjang dengan baterai terisi penuh. [dpid/TH]