DAPURPACUID – PT Aletra Mobil Nusantara resmi berkolaborasi dengan Zhejiang Yeoning Technology Group, sebagai penyedia baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) generasi terbaru.
Nantinya baterai EV Short Blade Bulletproof yang diproduksi ini bakal dibenamkan pada mobil listrik Aletra L8, model Multi Purpose Vehicle (MPV) yang memulai debutnya di GJAW 2024.
Adanya kerja sama ini merupakan upaya lanjutan pengembangan kendaraan listrik dengan komponen lokal. Termasuk mempelajari untuk melakukan perakitan lokal baterai.
Kerja sama ini mencakup proses alih teknologi serta serta penyediaan material khususnya untuk pemenuhan kebutuhan produksi baterai, yang akan menjadi salah satu komponen kunci produk Aletra.
CEO Aletra, Andre Jodjana mengatakan, terjalinnya kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memastikan Aletra tidak hanya memenuhi persyaratan TKDN.
“Tetapi juga membawa teknologi baterai kelas dunia yang aman, efisien, dan berkelanjutan ke Indonesia,” tuturnya disela penandatanganan MoU di Jakarta, Senin (13/1) lalu.
Ketersediaan baterai ‘kelas’ lokal ini juga menjadi komitmen Aletra dalam menghadirkan kendaraan listrik sesuai kebutuhan konsumen, sekaligus mendukung transisi menuju mobilitas hijau di masa depan.
Hal ini juga diamini oleh Vice President of Zhejiang Yeoning Technology Group dan Executive Vice President of Jiangsu Yeoning New Energy Co, Xu Shuoyi.
Menurutnya, perusahaan antusias adanya kolaborasi strategis bersama Aletra, seiring keunggulan teknologi dan pengalaman perusahaan di sektor baterai kendaraan listrik.
“Kami yakin dapat mendukung Aletra mencapai standar TKDN sekaligus memberikan solusi energi yang aman, tahan lama dan berdaya saing global,” tandasnya.
Sayangnya, dengan penggunaan komponen baterai ini, tidak dijelaskan soal koreksi harga jual on the road (OTR)-nya, meski rencana jangka panjang perusahaan bakal mempelajari untuk melakukan perakitan lokal baterai.
Walau begitu, terdapat beberapa keunggulan dari Short Blade Bulletproof Battery generasi baru tersebut, khususnya dilihat dari sektor keamanannya.
Teknologi pada Short Blade Bulletproof Battery berkapasitas 64,7 kWh ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi varian Aletra L8S EV.
Dengan kepadatan energi sebesar 192 Wh/KG, baterai menjadi lebih ringan namun tetap dapat menampung kapasitas besar dengan pengisian daya yang lebih cepat.
Baterai tersebut dapat mencapai 3.500 kali siklus pemakaian, setara dengan pengisian daya dan berkendara sejauh 1 juta km, dengan dampak minimal pada kemampuan baterai.
Berdasarkan rata-rata pengemudi yang berkendara sejauh 20.000 kilometer setahun, teknologi pada baterai diklaim dapat beroperasi hingga 50 tahun.
Sehingga secara signifikan memperpanjang usia pakai baterai, meningkatkan nilai sisa EV bekas, dan mengurangi emisi karbon lebih dari 80.000 ton setahun.
Serangkaian pengujian yang dilakukan meliputi uji penetrasi peluru senapan infanteri 5,8 mm (5,8×42 mm), dan telah lulus uji karena terbukti aman, tanpa peristiwa penyalaan termal.
Menariknya, terdapat pengujian yang lebih ekstrem dilakukan bahkan diklaim menjadi yang pertama dilakukan oleh produsen baterai di dunia, yakni lulus uji 6 kondisi ekstrem.
Mencakup korosi akibat perendaman air laut, lingkungan dingin ekstrem, pengikisan dasar kendaraan dengan frekuensi tinggi, penggilasan dengan beban seberat 26 ton, tabrakan samping oleh kendaran tunggal, dan pembakaran api.
Hal ini berkat desain rangka grid yang dipatenkan, rongga penyerap energi, pelat pelindung bawah sandwich tiga lapis, integrasi cell-to-body/CTB, sistem kontrol pelarian termal, dan berbagai fitur keselamatan lainnya.
Sebagai informasi, Aletra telah melakukan penyesuaian (redevelopment) dari model awal Geely Jiaji & LIVAN Maple 80V, yang menjadi basis produk ALETRA L8 dan L8S.
Langkah ini merupakan hasil litbang mendalam yang telah dilakukan selama hampir 2 tahun, yang mencakup sejumlah perubahan agar sesuai dengan selera konsumen Indonesia.
Seperti dimensi kendaraan yang diperbesar 106 mm, penambahan jumlah kursi dari 5 ke 7, pemasangan AC double blower dengan 2 kompresor, setir teleskopik, fitur wireless charging dan console dashboard yang didesain ulang.
Terdapat ukuran LED display dari 10 inci menjadi 12,4 inci, ukuran velg yang lebih besar menjadi 18 inci, fitur ambient light, serta fitur-fitur lainnya.
Sejumlah panel dan tombol fisik pun masih disematkan di Aletra L8 EV, sehingga konsumen tak selalu harus bergantung pada panel kontrol LED.
Di sisi lain, Aletra tengah melakukan proses produksi kendaraan yang dipesan oleh konsumen pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) November lalu, dan ditargetkan mulai mengirimkan unit di paruh pertama 2025.
Menyusul, Aletra juga akan membuka showroom & service center di Jabodetabek (Alam Sutera, Pluit, Kemang, Puri, Sunter, dan Bekasi), serta kota-kota lainnya. [dpid/TH]
Harga Aletra L8
– L8, Rp 435 jutaan (tanpa charger)
– L8s, Rp 478 jutaan (tanpa charger)
– L8, Rp 445 jutaan
– L8s, Rp 488 jutaan