DAPURPACUID — Komitmen PT Toyota-Astra Motor (TAM) membangun pendidikan kembali menuai pengakuan, lewat Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (BISRA) 2025.
Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bertajuk National Kaizen Goes To School (N-KGTS), TAM sukses meraih penghargaan Platinum Champion, beberapa waktu lalu.
Program N-KGTS merupakan bagian dari pilar Toyota Berbagi Ilmu, yang mengusung semangat Kaizen—budaya perbaikan berkelanjutan—ke dalam dunia pendidikan.
Fokusnya adalah pada pengembangan soft skills guru dan siswa, menjadikan sekolah sebagai ruang tumbuh karakter dan kompetensi abad ke-21.
President Director TAM, Hiroyuki Ueda mengatakan, pihaknya melihat generasi muda adalah aset utama yang melanjutkan estafet pembangunan di negeri ini dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Melalui N-KGTS, kami berupaya membekali mereka dengan soft skills yang relevan di industri otomotif dan berdaya saing global,” tuturnya dalam siaran resmi.

Diluncurkan pada 2022, program N-KGTS melibatkan 85 sekolah dari 7 provinsi di Tanah Air. Guru-guru terpilih melaksanakan proyek Kaizen dengan dampak langsung ke lingkungan sekolah.
Kemudian mereka mengajak siswa terlibat aktif dalam proses perbaikan itu. Tujuannya, menumbuhkan karakter DEKKI (Disiplin, Empati, Kritis, Kreatif, Inovatif) sejak dini.
Pada 2023, Toyota mendampingi sekolah peserta secara hybrid dalam mengimplementasikan proposal Kaizen. Puncaknya digelar Kontes Komunikasi Kaizen, yang menjadi wadah siswa menyampaikan hasil perbaikan berkelanjutan secara sistematis dan komunikatif.
Di 2024 menjadi momentum penting dengan masuknya N-KGTS Fase 3, yaitu sertifikasi sekolah peserta sebagai Sekolah Ambassador dan guru sebagai Praktisi Kaizen.
Sebanyak lima sekolah dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta, bersama 17 guru, berhasil meraih status itu sebagai agen perubahan pada lingkungannya.
Kemudian di 2025, program memasuki Fase 4 dengan penekanan pada penguatan budaya Kaizen di lingkungan sekolah. TAM menggandeng Dinas Pendidikan dan dunia industri (DUDI), melalui forum diskusi bersama untuk menyelaraskan kebutuhan industri dengan pengembangan karakter siswa.

Perluas ke Sekolah T-TEP, Jembatani Dunia Industri
Toyota juga memperluas jangkauan N-KGTS ke sekolah mitra Toyota Technical Education Program (T-TEP), dimana SMK Negeri 26 Jakarta dan SMK Negeri 2 Surabaya terpilih menjadi percontohan.
Diharapkan, seluruh sekolah T-TEP dapat mengadopsi program ini, memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri otomotif secara berkelanjutan.
“Toyota selalu menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan kontribusi sosial. Melalui tiga pilar CSR, kami ingin membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” jelas Vice President Director TAM, Henry Tanoto.
“Kami berharap dapat terbentuk keseimbangan antara perkembangan bisnis dengan pelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat di masa depan,” pungkasnya.
Toyota Berbagi bukan sekadar slogan, tapi semangat gotong royong membangun Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan. Melalui keterlibatan aktif karyawan dan sinergi dengan masyarakat, TAM membuktikan bisnis yang sehat adalah bisnis yang peduli. [dpid/TH]


