Pekerja di Pabrik Fiat Ancam Mogok, Protes Kedatangan Ronaldo

TURIN (DP) – Kedatangan Cristiano Ronaldo ke Juventus ternyata masih menjadi ganjalan bagi sebagian pekerja di Fiat Chrysler, sehingga mereka merencanakan aksi mogok di pabrik Melfi, Italia, mulai akhir pekan ini.

Aksi mogok itu sebagai bentuk protes atas besarnya biaya yang dikeluarkan Juventus untuk memboyong sang superstar lapangan hijau asal Portugal itu dari Real Madrid, yang disebutkan sekitar Rp1,6 triliun.

Exor, perusahaan investasi milik keluarga Agnelli, menguasai sekitar 30 persen saham di Fiat Chrysler dan 64 persen saham di Juventus.

FCA dan Juventus adalah dua entitas yang terpisah, dengan masing-masing mengelola keuangan dan operasional sendiri-sendiri.

“Ini tak bisa diterima (berlabuhnya Juventus ke Juventus), karena pemilik meminta pekerja FCA untuk berkorban selama bertahun-tahun, dan di saat yang sama membelanjakan ratusan juta euro untuk membeli seorang pemain sepakbola,” kata serikat pekerja bernama USB dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/7).

Ribuan pekerja di pabrik FCA di seantero Italia telah dirumahkan sementara selama beberapa tahun terakhir akibat minimnya model-model kendaraan baru yang diproduksi. Namun demikian, perusahaan otomotif gabungan Amerika-Italia itu telah mencanangkan investasi selama lima tahun, yang memungkinkan seluruh pekerja yang dirumahkan itu untuk kembali dipekerjakan pada akhir 2022.

Untuk diketahui, serikat pekerja independen itu, yang bukan termasuk dalam organisasi yang lebih besar dan berskala nasional, tidak mewakili mayoritas pekerja di pabrik Melfi. Sedangkan aksi mogok itu sendiri direncanakan digelar pada Minggu (15/7) dan berakhir pada Selasa pekan depan.

“Para pemilik perusahaan harusnya berinvestasi untuk mengembangkan model baru yang dapat menjamin masa depan ribuan pekerja ketimbang hanya untuk memperkaya satu orang (Ronaldo),” tegas USB.

Sementara itu, FCA dan Exor menolak berkomentar atas rencana aksi mogok tersebut.

FCA, yang memiliki merek Jeep, Alfa Romeo, Maserati dan Fiat itu, telah berjanji akan mempekerjakan kembali seluruh karyawan yang dirumahkan pada akhir 2018, tapi rencana itu meleset karena investasi dan peluncuran produk ditunda. [dp/TGH]

Previous articleYamaha Niken 2019, Motor Roda 3 Canggih Berbanderol Rp230 Jutaan
Next articleDaihatsu Terios Belum Mampu Kejar Sigra, Gran Max dan Xenia