JAKARTA (DP) – Kemunculan Daihatsu Grand New Xenia tidak lantas membuat PT Astra Daihatsu Motor (ADM) langsung mencanangkan pencapaian setinggi langit di tahun pertama debutnya. Bahkan untuk produksi low MPV terbaru ini, Daihatsu tergolong cukup tahu diri untuk tidak menargetkan sebanyak-banyaknya.
Direktur Marketing PT ADM, Amelia Tjandra, mengatakan pihaknya tidak ingin sesumbar dalam mengobral angka target produksi maupun penjualan. Justru langkah ‘merendah’ lebih dipilihnya, mengingat prediksi Gaikindo bahwa tahun ini akan terjadi stagnasi penjualan.
“Produksi Grand New Xenia kami targetkan mencapai 3.000 unit per bulan, atau naik 20% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 2.500 unit,” ujar Amelia di Daihatsu BSD Astra Biz Center, Tangerang, Selasa (15/1).
Menurutnya, kalau nanti hasilnya (penjualan) lebih tinggi, tentunya akan diimbangi dengan produksinya di pabrik. Selebihnya, terkait harga yang tidak naik, memang bagian dari strategi marketing Daihatsu dan bentuk apresiasi Xenia kepada konsumen loyalnya.
Sejatinya, strategi tidak menaikkan harga ini sama saat Daihatsu merilis New Terios, dan lagi-lagi langkah ini menjadi bagian dari strategi. Soal target pun, Grand New Xenia mengikuti pencapaian Terios yang mampu melampaui angka yang ditargetkan.
“Target (Terios) 2.000 unit, tapi berhasil terjual 2.700 unit, luar biasa kan! Nah, sekarang Grand New Xenia kita targetkan 3.000 unit, tapi terjual berapa, kita lihat saja nanti realisasinya,” tambah Amelia.
“Strategi yang sama pada New Terios kita teruskan, karena fakta di lapangan dengan harga yang tidak naik demand-nya (Terios) terus melambung. Ini yang diharapkan bisa terjadi hal yang sama pada Grand New Xenia,” tegasnya.
Kandungan Komponen Lokal Melonjak
Meski tidak terjadi peningkatan harga, kecuali varian bermesin 1.5 L dikarenakan tipe baru, justru Daihatsu sebagai pihak yang membidani lahirnya Grand New Xenia dan New Avanza/New Veloz mengaku justru meningkatkan kandungan lokal pada low MPV tersebut.
Disebutkan jika sebelumnya masih ditahap 93%, saat ini sudah memasuki level 95% untuk kandungan lokalnya.
Amelia menegaskan ini menjadi bukti bahwa pihaknya terus mencoba untuk meningkatkan kandungan komponen-komponen lokal di tiap produk, terlebih pada lini produk baru.
“Lokalisasi jadi bagian komitmen Daihatsu untuk terus langgeng berbisnis di Tanah Air. Selain itu, inilah penegasan Daihatsu untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi terpenting buat kami,” katanya.
“Meningkatkan konten lokal dalam tiap paket produk tidak hanya untuk menekan biaya, juga untuk membuktikan bahwa pasar Indonesia sangat penting di mata prinsipal Daihatsu,” pungkasnya. [dp/MTH]