DAPURPACU – Sebagian wilayah di Indonesia kerap diguyur hujan dengan intensitas sedang sampai deras dalam beberapa hari terakhir ini. Potensi banjir jelas terbayang dari kondisi itu.
Hal ini diperjelas oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi musim hujan di Indonesia akan datang lebih awal dibandingkan normalnya.
BMKG memperkiraan awal musim hujan di Indonesia akan terjadi di bulan ini hingga November 2022, dan diperkirakan puncaknya terjadi di Desember 2022 dan Januari 2023.
Potensi banjir jelas menjadi momok bagi pemilik kendaraan, dimana kerugian yang ditimbulkan tak hanya kelumpuhan pada jalur transportasi, termasuk kerusakan akibat terendam genangan air.
Sebagai pemilik kendaraan yang terendam banjir, Anda masih dapat memperbaiki kendaraan menggunakan penanganan dan perawatan khusus dengan biaya yang tidak sedikit.
Untuk itu, saat banjir Anda perlu berhati-hati dan mengetahui kemungkinan kerusakan apa saja yang dapat terjadi pada kendaraan. Berikut kerusakan yang muncul imbas kendaraan terkena banjir.
Kerusakan mesin
Kerusakan yang umum terjadi di sektor ini akibat banjir adalah water hammer, dimana ruang bakar terkontaminasi air sehingga menyebabkan piston berlubang atau bengkok.
Hal ini disebabkan karena piston tidak dapat mengkompresi air. Kondisi ini sering dialami mobil yang nekat menerobos banjir atau menghidupkan secara paksa saat keadaan terendam.
Jika kendaraan terendam banjir mencapai setinggi kap mesin, sebaiknya jangan menyalakan mesin. Karena bisa menyebabkan kerusakan seperti korsleting atau kerusakan lain pada komponen elektrikal mobil.
Kerusakan di bodi mobil
Air merupakan musuh dari logam. Artinya, bodi mobil rentan berkarat saat terendam banjir. Air akan masuk ke dalam celah-celah mobil yang sulit dijangkau.
Air kotor yang dibawa banjir bisa saja mengandung bahan kimia atau zat asam yang mempercepat korosi. Jika itu terjadi akan timbul banyak karat-karat pada bodi mobil.
Kerusakan di sektor sistem kelistrikan
Sistem kelistrikan menjadi komponen paling rentan bila terkena banjir. Ketika mobil sudah terendam air, komponen-komponen yang ada pada mobil bisa cepat rusak akibat masuknya air ke bagian ruang mesin, terlebih lagi jika air tersebut mengandung lumpur.
Salah satunya adalah komponen ECU (Electronic Control Unit), yang merupakan otak dari mobil. Jika terjadi kerusakan pada ECU bisa menyebabkan potensi korslet pemicu kebakaran.
ECU sendiri perlu dilakukan pengecekan secara menyeluruh dan rutin saat melakukan servis berkala, yang terdiri dari aki, kabel-kabel, motor starter, dinamo, dan lain sebagainya.
Kerusakan di interior mobil
Tak kalah penting imbas dari mobil terendam banjir adalah bagian interiornya. Sisi ini jelas menjadi bagian tersulit dikembalikan seperti sedia kala jika terendam banjir.
Dashboard, jok, plafon, doortrim, karpet, dan lainnya akan mengalami kerusakan parah. Meski dikeringkan tetap saja meninggalkan bekas banjir di tiap sisinya, mengingat banjir merupakan air kotor.
Kerusakan di sektor kolong mobil
Sektor kolong seperti kaki-kaki mobil sudah pasti wajib dicek saat mobil menjadi korban banjir. Misalnya saja bearing roda, rem, dan kopling.
Air yang masuk ke komponen tersebut bakal mempercepat keausan pada komponen. Kopling yang terendam bisa menyebabkan karat dan membuat perpindahan gigi menjadi selip.
Begitu pun dengan rem. Kotoran lumpur dari banjir bisa menghambat kerja sistem pengereman. Seal dan piston rem akan cepat rusak sehingga bisa membuat ban terkunci.
Co-Founder dari Lifepal.co.id, Benny Fajarai mengatakan, penting bagi pemilik kendaraan untuk menyadari akan potensi kerugian secara finansial dan waktu bila kendaraan terkena banjir.
Menurutnya, opsi untuk memiliki asuransi yang menawarkan berbagai manfaat berupa penggantian kerusakan akibat banjir akan menjadi pilihan yang tepat sebagai bentuk perlindungan terhadap kendaraan dan juga faktor finansial.
“Kami di Lifepal.co.id menawarkan berbagai ratusan pilihan polis asuransi terbaik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan budget,” tutup Benny. [dp/MTH]